HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Andi Tenri Abang, Prof. dr. Djauhar Ismail, MPH., Ph.D., Ap.AK.
2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Kurang gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara-negara berkembang, 50% dari 10-11 juta anak balita setiap tahun meninggal dengan sebab-sebab yang seharusnya dapat dicegah. Kabupaten Kutai Kartanegara dikenal sebagai kabupaten terkaya tetapi kekayaan itu tidak bisa serta merta mengatasi masalah rakyatnya. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya kasus gizi kurang dan gizi buruk di semua wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Walaupun di tingkat kabupaten prevalensinya masih rendah dibandingkan dengan dengan prevalensi nasional (18,4%) namun Kecamatan Tenggarong mempunyai prevalensi di atas rerata nasional yaitu 27,7% pada tahun 2008. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah gizi tetapi angka kesakitan masih tinggi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dan penyakit infeksi dengan status gizi balita di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Sampel adalah balita usia 7-60 bulan. Jumlah sampel penelitian 187 orang yang diambil dengan metode proporsional random sampling. Variabel sanitasi lingkungan diperoleh dari wawancara dengan responden dengan menggunakan kuesioner dan observasi langsung. Variabel penyakit infeksi diperoleh dari wawancara dengan responden kemudian dilakukan cross check di Puskesmas. Variabel terikat status gizi ditentukan berdasarkan pengukuran antropometri dengan menggunakan indikator BB/TB. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan penyakit infeksi (ISPA, diare) pada balita (p<0,05). Demikian juga dengan penyakit infeksi terdapat hubungan yang signifikan dengan status gizi balita (p<0,05) Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dan penyakit infeksi dengan status gizi balita di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
Background: Undernourishment is a problem of public health commonly encountered in developing countries. Almost 50% of 10-11 millions of underfives mortality from causes that are preventable. District of Kutai Kartanegara is known as the most wealth of district in Indonesia; yet the wealth cannot automatically solve the problem of its people. This is indicated from the emergence of undernourishment and malnutrition in all areas of District of Kutai Kartanegara although its prevalence is lower than that of the national level (18.4%). However, Subdistrict of Tenggarong has higher level of prevalence than average national level, i.e. 27.7% in 2008. Numerous efforts have been made to solve malnutrition problem yet the morbidity rate is still relatively high. Objective: The study aimed to identify association between environmental sanitation with infection disease and nutrition status of underfives at Subdistrict of Tenggarong, District of Kutai Kartanegara. Method: The study was observational with cross sectional design. Samples consisted of 187 underfives of 7-60 months taken using proportional random sampling technique. Variable of environmental sanitation was obtained from interview with respondents using questionnaire and direct observation. Variable of infection disease was obtained from interview with respondents and cross check at health centers. The dependent variable of nutrition status was based on anthropometric assessment using indicator of weight/height. Bivariate analysis used Chi Square and multivariate analysis used Logistic Regression. Result: The result of statistical test showed there was significant association between environmental sanitation and infection disease (acute respiratory tract infection, diarrhea) of underfives (p<0.05). There was association between infection disease and nutrition status of underfives (p<0.05). Conclusion: There was significant association between environmental sanitation and infection disease and nutrition status of underfives at Subdistrict of Tenggarong District of Kutai Kartanegara.
Kata Kunci : Sanitasi lingkungan, penyakit infeksi, status gizi balita