AKTIVITAS FISIK IBU HAMIL TRIMESTER III DAN BERAT BADAN LAHIR DI KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON
Neli Nurlina, Prof. dr. Djaswadi D., SpOG(K), MPH, PHD
2011 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/KIALatar Belakang : Berat badan lahir erat kaitannya dengan pertumbuhan janin dalam kandungan. Berat badan lahir masih merupakan masalah kesehatan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Lebih dari 95% BBLR terjadi di negara berkembang. Kota Cirebon adalah salah satu dari kabupaten/kota dengan kejadian BBLR tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Menurut WHO bahwa aktifitas fisik selama kehamilan di negara berkembang menunjukkan prevalensi yang tinggi dan ini mungkin dapat menyebabkan terjadinya IUGR. Dari beberapa penelitian masih menunjukkan perbedaan hasil mengenai hubungan antara aktivitas fisik ibu hamil dengan berat badan lahir. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik ibu hamil trimester III terhadap berat badan lahir di wilayah Kecamatan Harjamukti kota Cirebon. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan menggunakan rancangan kohort prospektif dengan pendekatan kuantitatif. Target populasi adalah ibu hamil trimester III yang berada di wilayah Kota Cirebon. Jumlah sampel 80 ibu hamil diambil dengan cara purposive sampling . Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan penimbangan berat badan bayi. Tahapan dalam analisis statistik yang digunakan adalah univariabel (mean, SD dan distribusi frekuensi), bivariabel (t-test, ANOVA dan korelasi) dan multivariat, (multiple linear regression). Hasil : Hasil uji korelasi antara aktivitas fisik ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir menunjukkan hubungan yang bemakna (r= -0,33 ; p= 0,0026). Begitupun dengan variabel lain seperti asupan energi (r= 0,61 ; p= 0,000) paritas (p= 0,003) dan umur ibu (p= 0,01). Aktivitas fisik setelah dikontrol oleh asupan energi, paritas dan umur ibu akan memprediksi berat badan lahir sebesar 50% dan setiap kenaikan 1 PAL maka akan menurunkan berat badan lahir sebesar 713 gram. Kesimpulan : Semakin tinggi aktivitas fisik ibu hamil trimerster III maka semakin rendah pula berat badan lahir. Asupan energi, paritas dan umur ibu juga merupakan variabel yang mempengaruhi berat badan lahir.
Background: Birth weight is closely related to the growth of the fetus. Birth weight remains a health problem in developing countries including Indonesia. Some studies still show differences in the results regarding the relationship between pregnant women’s physical activity and birth weight. Objective: To determine the effect of pregnant women’s physical activity within their third trimester of pregnancy to birth weight in Harjamukti sub district of Cirebon Municipality. Methods: This was an observational study using a prospective cohort design with a quantitative approach. The target population was the third trimester pregnant women residing in areas of Cirebon Municipality. The data were collected through interviews using structured questionnaires and weighing babies. Stages in the statistical analysis used were univariable, bivariable and multivariate (multiple linear regression). Results: The results of correlation test between the physical activity of third trimester pregnant women and birth weight showed a significant relationship (r = -0.33, p = 0.0026). Significant relationships also occurred in other variables such as energy intake (r = 0.61, p = 0.000) parity (p = 0.003) and maternal age (p = 0.01). Conclusion: Higher physical activity of pregnant women in third trimester resulted in lower birth weight. Energy intake, parity and maternal age were also variables that affected birth weight.
Kata Kunci : ibu hamil trimester III - aktivitas fisik - berat badan lahir