PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PASCA KEBERADAAN PT MENGGALA SAWIT INDO (Studi di Desa Lingai, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang)
DAMAR WIBISONO, Dra. Agnes Sunartiningsih, M.S.
2011 | Tesis | S2 Sosiologi minat Kebijakan dan Kesejahteraan SosialPerkembangan industri kelapa sawit kini semakin meluas di Indonesia. Masing-masing daerah yang memiliki potensi kelapa sawit berlomba-lomba mengundang investor, dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja hingga peningkatkan PAD. Industri kelapa sawit umumnya banyak berdiri di pedesaan. Dengan masuknya industri di pedesaan, maka lambat laun akan menciptakan perubahan sosial budaya. Pengidentifikasian perubahan yang sifatnya negatif akan bermanfaat untuk meminimalisir masalah sosial yang mungkin berkembang dan pengidentifikasian perubahan yang sifatnya positif akan bermanfaat bagi keberlangsungan industri hingga kesejahteraan masyarakat di lingkungan industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan proses perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Desa Lingai, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pengambilan informan menggunakan teknik snow ball, sehingga diperoleh informan sebanyak 23 orang yang terdiri dari aparat desa, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum. Berdasarkan temuan lapangan, mayoritas masyarakat memandang positif keberadaan PT Menggala Sawit Indo terutama dalam aspek ekonomi, mengingat setelah masuknya perusahaan kondisi ekonomi masyarakat semakin meningkat drastis. Namun ada juga masyarakat yang memandang negatif keberadaan perusahaan, hal ini terutama terkait aspek limbah dan kondisi jalan yang semakin buruk pasca beroperasinya perusahaan tersebut. Keberadaan PT Menggala Sawit Indo sendiri menyebabkan perubahan sosial budaya sebagai berikut: a) perubahan rasa sopan santun terutama anak muda, namun demikian secara garis besar aspek budaya, bahasa, dan sopan santun ini tidak mengalami perubahan yang berarti; b) perubahan intensitas dan jumlah masyarakat yang bergotong royong; c) interakasi intra dan antar kelompok masyarakat yang semakin membaik dan terbentuknya integrasi dalam masyarakat; d) semakin semaraknya kehidupan religi dan mulai ditinggalkannya sistem kepercayaan lama; e) perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat; f) semakin tingginya etos kerja masyarakat; g) terbentuknya kelas sosial baru, yaitu para pekerja pabrik yang terlihat sukses menempati posisi status sosial baru dan terjadinya mobilitas sosial masyarakat terutama dari segi pendapatan dan juga status sosial mereka; h) berkembangnya organisasi ekonomi seperti arisan dan koperasi, sementara muncul juga organisasi formal seperti Laskar Merah Putih; i) berkembangnya mata pencaharian baru di sektor nonpertanian; j) munculnya masalah sosial, seperti perjudian dan minuman beralkohol, meskipun hanya dalam lingkup terbatas; dan k) perubahan cara pandang masyarakat akan kesehatan serta meningkatnya jaminan sosial terhadap kesehatan, terutama bagi masyarakat yang bekerja di pabrik.
Development of oil palm industry is now growing in Indonesia. Each region has the potential of coconut vying to invite investors, with the aim to create jobs through increased PAD. Palm oil industry is generally a lot of standing in the countryside. With the influx of rural industry, then it will gradually create a culture of social change. Identify the negative changes that would be beneficial to minimize the social problems that can evolve and change is a positive identification will benefit the sustainability of the industry through the welfare society in an industrial environment. This study aims to analyze the forms of cultural and social change processes that occur in society Lingai Village, Menggala Timur Subdistrict, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The method used in this study is a qualitative method. Data collected by observation, depth interviews, and documentation. Decision informants using snowball technique, to get the informant as many as 23 people consisting of village officials, religious leaders, youth leaders, community leaders, and the general public. Based on the findings in the field, the majority of society views positively the existence of PT Menggala Sawit Indo especially in the economic aspect, considering the economic condition of the company after the influx of people is increasing dramatically. But there are also people who view negatively the existence of the company, it is mainly related to aspects of waste and road conditions deteriorated after the company's operations. The existence of PT Menggala Sawit Indo itself causes social and cultural changes as follows: a) change the behavior of good taste, especially young people, however, outline aspects of culture, language and behavior did not change significantly; b) changes in the intensity and the number of people working together; c) intra-and intergroup interactions getting a better society and the establishment of integration in society; d) the splendor of religious life and began the abandonment of old belief systems; e) changes in consumption patterns and lifestyle of the community; f) improve the work ethic; g ) the establishment of a new social class, namely the factory workers who apparently successful new position of social status and social mobility, especially in terms of revenue and also their social status; h) development of economic and cooperative organizations as a social gathering, while appearing too formal organizations like the Laskar Merah Putih; i) development of new livelihoods in non-agricultural sector; j) the emergence of social problems, such as gambling and alcohol, although only in a limited scope, and k) will change the way people view health and increased social security to health, especially for people who work in factories.
Kata Kunci : Perubahan Sosial Budaya, Masyarakat