Uji Potensi Fungi Endofit dalam Pengendalian Penyakit Busuk Pucuk Pada Anggrek Phalaenopsis amabilis (L.) Blume
KHATERINE, Dr. Rina Sri Kasiamdari
2011 | Tesis | S2 BiologiPhalaenopsis amabilis (L.) Blume atau anggrek bulan merupakan anggrek alam asli Indonesia. Dalam pembudidayaannya penyakit busuk pucuk yang disebabkan oleh F.oxysporum, merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang P. amabilis. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi fungi –fungi endofit dari perakaran P. amabilis, mengetahui potensi isolat fungi endofit tersebut dalam menghambat pertumbuhan F.oxysporum secara in vitro dan mengetahui pengaruh penggunaan fungi endofit dalam meningkatkan ketahanan seedlings P. amabilis dari serangan penyakit busuk pucuk secara in vivo. Penelitian uji antagonis menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 kali ulangan. Uji antagonis secara in vitro dilakukan pada medium PDA dengan parameter yang diukur adalah persentase penghambatan pertumbuhan F.oxysporum oleh fungi endofit. Sedangkan uji antagonis secara in vivo dilakukan pada seedlings P. amabilis berumur 6 bulan dengan masa inkubasi 8 minggu. Parameter yang diukur dalam uji antagonis in vivo adalah intensitas serangan penyakit, persentase infeksi fungi endofit dan F.oxysporum, panjang dan lebar daun P. amabilis. Data yang didapat selanjutnya dianalisis dengan one way anova, dilanjutkan dengan DMRT. Dalam penelitian ini didapatkan 3 isolat fungi endofit yaitu Sistotrema sp. Ceratorhiza sp. dan Moniliopsis sp. Hasil uji antagonis secara in vitro, menunjukkan bahwa Moniliopsis sp. menujukkan persentase penghambatan pertumbuhan F.oxysporum tertinggi (71,80%) dibandingkan Ceratorhiza sp. (67,70%) dan Sistotrema sp. (54,87%). Sedangkan dalam uji antagonis secara in vivo ketiga fungi endofit yang digunakan tidak menurunkan intensitas infeksi F.oxysporum tetapi dapat menurunkan secara signifikan persentase kolonisasi hifa F.oxysporum di akar P. amabilis yaitu 75,7% pada F. oxysporum menjadi 54,3% (Sistotrema sp.), 53% (Moniliopsis sp.) dan 45,33%(Ceratorhiza sp.) Penggunaan fungi endofit tidak menunjukkan pengaruh signifikan dalam meningkatkan panjang dan lebar daun seedlings P. amabilis.
Phalaenopsis amabilis (L.) Blume or moth orchid is Indonesia native orchid. In its cultivation, crown rot which caused by F.oxysporum is one of diseases that usually attack P. amabilis. This research aimed to isolate endophytic fungi from P. amabilis roots, to asses their potency in inhibiting F.oxysporum growth in vitro and to asses the effect of endophytic fungi in increasing P. amabilis seedlings resistance against crown rot disease in vivo. The experiment of antagonist test was arranged in complete randomized design by three replications. The in vitro antagonist test was done on PDA and the parameter was percentage inhibitation of F.oxysporum growth by endophytic fungi. Antagonism in vivo test was done on P. amabilis seedlings of six months old, in 8 weeks incubation with parameters were disease intensity, and length and width of P. amabilis seedlings leaves. Collected data were analyzed by one way anova and DMRT. Result showed that three endophytic fungi were isolated, which were Sistotrema sp. Ceratorhiza sp. and Moniliopsis sp., in vitro antagonism test result showed that Moniliopsis sp. had the highest inhibition percentage (71,80%) among Ceratorhiza sp. (67,70%) and Sistotrema sp. (54,87%), whereas in antagonism in vivo test, all endophytic fungi did not show reduction of F.oxysporum infection intensity, but it was significantly reduce percentage colonisation of F.oxysporum hyphae in P. amabilis roots from 75,7% with inoculation F. oxysporum only became 54,3%, 53%, 45,33% with inoculation of Sistotrema sp., Moniliopsis sp. and Ceratorhiza sp. respectively. The used of endophytic fungi did not show significant effect on the length and width of P. amabilis leaves.
Kata Kunci : P. amabilis., Fungi endofit, busuk pucuk.