EKSTRAKSI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA POLIFENOL DALAM KULIT BIJI KAKAO DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN

MARIANI L., SP, Dr. Ir. Supriyanto MS.

2011 | Tesis | S2 Teknologi Hasil Perkebunan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap jumlah dan jenis senyawa polifenol yang terekstrak dari kulit biji kakao, dan menentukan jenis pelarut yang terbaik untuk menghasilkan ekstrak terbanyak dan aktifitas antioksidan tertinggi serta mengetahui potensi senyawa polifenol kulit biji kakao sebagai antioksidan. Dalam penelitian ini ekstraksi kulit biji kakao akan dilakukan dengan menggunakan metode maserasi, pelarut yang digunakan yaitu metanol, aseton, dan etil asetat selama 4 jam. Ekstrak dianalisis meliputi rendemen, kandungan fenol, daya reduksi ion feri, aktivitas penangkapan radikal DPPH, dan identifikasi komponen polifenol menggunakan HPLC serta melihat struktur molekulnya menggunakan spectrometer infra merah. Hasil ekstraksi menggunakan pelarut aseton merupakan ekstrak terbaik yang memiliki rendemen tertinggi, total fenol tertinggi, kapasitas antioksidan tertinggi, dan daya reduksi tertinggi. Ekstrak polifenol dari kulit biji kakao fermentasi diperoleh rendemen tertinggi dan aktivitas antioksidan tertinggi dan ekstrak kulit biji kakao non fermentasi diperoleh total fenol tertinggi dan daya reduksi tertinggi, Struktur molekul ekstrak kulit biji kakao fermentasi berbeda dengan struktur molekul ekstrak kulit biji kakao non fermentasi dan identifikasi senyawa dari masing-masing ekstrak terdeteksi adanya senyawa katekin namun pada ekstak kulit kakao fermentasi menggunakan pelarut metanol tidak terdeteksi adanya senyawa katekin.

The aim of this study was to ascertain the effect of solvent type on the amount and type polyphenol compounds extracted from cocoa shell beans, to determine the best solvent to extract polyphenol compounds cocoa shell beans, and the potency of polyphenol compound in cocoa shell beans. In this research, polyphenol compounds were obtained by maceration method during 4 hours, using methanol, acetone and ethyl acetate as solvent. Analysis involves the yield of extract total phenol, reduction power of ferric ion, DPPH radical scavenger activity, identify polyphenol components using HPLC, and observing their molecular structure using spectrophotometer infrared. The result showed that acetone is the best solvent to extract cocoa shell beans where it resulting the highest yield, highest phenol compound, highest antioxidant capacity, and highest reduction power. Polyphenol extract for fermented cocoa shell beans resulting the highest yield and antioxidant capacity, whereas unfermented cocoa shell beans extract resulting the highest total phenol and reduction power. The molecular structure of fermented cocoa shell beans extract is different from unfermented cocoa shell beans extract. Components identification from each extracts indicated the presence of catechin compound. However, fermented cocoa shell beans that was extracted with methanol indicated no presence of catechin compounds.

Kata Kunci : Kulit biji kakao, ekstraksi, identifikasi, antioksidan