Laporkan Masalah

SAPAAN DI LINGKUNGAN BATALYON INFANTERI 403 YOGYAKARTA (STUDI KASUS)

Fauzia, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U, M.A.,

2011 | Tesis | S2 Linguistik

Saling sapa atau biasa disebut dengan kegiatan sapa-menyapa di antara anggota masyarakat terjadi apabila seseorang berkomunikasi dengan orang lain. Kata sapaan yang digunakan tersebut bergantung kepada hubungan antara penyapa dengan yang disapa. Kegiatan saling sapa ini juga dapat dijumpai di lingkungan Batalyon Infanteri 403 (BI 403) Yogyakarta. Tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (a) bentuk sapaan di BI 403 Yogyakarta, (b) penggolongan sapaan di BI 403 Yogyakarta, (c) fungsi sapaan di BI 403 Yogyakarta, dan (d) faktor-faktor yang mempengaruhi variasi penggunaan sapaan di BI 403 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menyaring data sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan tema penelitian dengan menggunakan metode interview dan metode simak, yaitu dengan menyimak penggunaan bahasa. Data juga diambil melalui pengamatan interaksi langsung antar anggota. Pada tahap analisis data, data yang telah diperoleh kemudian digolongkan berdasarkan struktur kebahasaan, yaitu kata dan frase. Ini dilakukan dengan menggunakan metode padan intralingual. Metode selanjutnya yang digunakan adalah metode padan ekstralingual. Padan ekstralingual adalah metode analisis dengan cara melihat hubungan antara unsur kebahasaan dengan unsur-unsur di luar bahasa yang mempengaruhi pemilihan sapaan yang akan digunakan penutur, yaitu berupa SPEAKING. Penggolongan sapaan di lingkungan BI 403 Yogyakarta yang pertama adalah penggolongan berdasarkan bentuk. Berdasarkan bentuknya, sapaan di lingkungan BI 403 Yogyakarta dapat dibedakan menjadi sapaan berupa kata dan berupa frasa. Penggolongan berupa kata dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang berupa bentuk dasar dan bentuk turunan. Bentuk turunan sebagai bentuk yang telah mengalami proses morfemis, kemudian dapat dibedakan menjadi kata sapaan yang berasal dari proses reduplikasi dan proses pemendekan. Penggolongan sapaan di lingkup BI 403 berdasarkan distribusi sintaksis dibedakan menjadi dua, yaitu yang berada di depan klausa, dan yang berada di belakang klausa. Penggolongan sapaan di lingkungan BI 403 berdasarkan makna, ditemukan lima macam jenis, yaitu meliputi sapaan pangkat, sapaan jabatan, sapaan kode, sapaan nama diri, dan sapaan kekerabatan. Fungsi sapaan di lingkup BI 403 kemudian dapat dijabarkan menjadi empat bagian, yaitu: sapaan atasan terhadap bawahan, sapaan bawahan terhadap atasan, sapaan antara sesama anggota tentara dengan pangkat yang sama, dan sapaan yang digunakan dalam lingkungan keluarga. Faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan dan penggunaan sapaan adalah suasana (setting), pelibat tutur (participant), disusul kemudian dengan tujuan tutur (end), peristiwa tutur (act), dan sarana atau alat (instrument).

Addressing each other or addressing activity among the members of community or society happens when there is a person makes a communication with other people. Addressing words used depend on the relationship between the speaker and the interlocutor. Addressing each other could be seen in battalion infantry 403 (BI 403) of Yogyakarta. The aims of this research are to describe: (a) the addressing form at battalion infantry 403 Yogyakarta, (b) the classification of addressing form at battalion infantry 403 Yogyakarta, (c) the functions of addressing form at battalion infantry 403 Yogyakarta, and (d) the factors which influence the variation for the use of addressing form at battalion infantry 403 Yogyakarta. Data is collected by searching as many as possible data which has any correlation with the research theme. It uses interview and attentive observation attentively namely listening to the use of the language. Data is also collected by observing interaction among the members of battalion. On the data analysis, the data which has found then is firstly classified based on the structure of the language using ‘padan intralingual’ method. The data, then, is further analyzed using ‘padan extralingual’. It is a method that is used to analyze the correlation between elements of the language with the elements outside of the language influencing the choice of terms of address used by the speaker, it is SPEAKING. The first classification is based on form. Based on the form, addressing form at battalion infantry 403 Yogyakarta can be divided into addressing form in the form of word and phrase. The classification based on word can be divided into two that are base form and derived form. The derived form that has got through morpheme process can be divided into addressing form which comes from reduplication and abbreviation process. Next, the classification of addressing form based on syntax distribution, it can be divided into addressing form in the beginning of the clause and in the end of the clause. The classification of addressing form at battalion infantry 403 based on the meaning can be divided into five categories. They are: rank term, function/duty term, code term, proper name term, and kinship term. The function of addressing form at battalion infantry 403 Yogyakarta can be divided into four. They are the addressing form from the higher to the subordinate, the subordinate to the higher, the all soldiers in the same level and addressing form which is used in the family relationship. The important factors to establish the choice of address used by the speaker are setting, participant, end, and instrument.

Kata Kunci : sapaan, batalyon, studi kasus.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.