Laporkan Masalah

PEMANFAATAN MEDIA KALENDER DAN FLYER DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT FILARIASIS DI KABUPATEN BANYUASIN

Suzanna, Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang Masalah: Filariasis merupakan penyakit menular menahun yang tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat menyebabkan kecacatan. Pada tahun 2004, filariasis telah menginfeksi 120 juta penduduk di 83 negara seluruh dunia. Di Indonesia, pada tahun yang sama tercatat lebih 8.000 orang terinfeksi filariasis dan diperkirakan 60 juta penduduk Indonesia berisiko tinggi untuk terinfeksi filariasis. Pada tahun 2009, jumlah kasus kronis filariasis di Kabupaten Banyuasin tercatat 133 orang yang tersebar di 52 desa dan 15 kecamatan dengan tingkat endemisitas rata-rata Mf rate 2,02%. Upaya pencegahan penyakit filariasis perlu dilakukan di Kabupaten Banyuasin melalui program promosi kesehatan berupa pemberian informasi melalui media kalender dan flyer, terutama di daerah yang belum dilaksanakan program eliminasi filariasis. Hal ini dilakukan sebagai bentuk sosialisasi dalam meningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pencegahan penyakit filariasis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kalender dan flyer dalam peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pencegahan penyakit filariasis Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pre-post test with control group design. Sampel penelitian adalah kepala keluarga di Kecamatan Banyuasin II sejumlah 74 orang yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji statistik independent t- test dan paired t- test. Hasil Penelitian: Terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap signifikan pada kedua kelompok penelitian setelah dilakukan intervensi. Perbedaan peningkatan selisih rerata variabel pengetahuan tertinggi pada kelompok kontrol sesaat setelah intervensi (post test I) tetapi tidak signifikan (p > 0,05), sedangkan setelah 1 bulan intervensi (post test II) peningkatan tertinggi pada kelompok perlakuan dengan perbedaan selisih rerata pengetahuan dan sikap pada kedua kelompok signifikan (p < 0,05). Kesimpulan: Media kalender mempunyai resistensi yang lebih baik dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat, sedangkan media flyer lebih mampu memberikan informasi sesaat dalam waktu yang singkat.

Background: Filariasis is a chronic infectious disease that does not cause death but can lead to disability. In 2004, filariasis infected 120 million people in 83 countries worldwide. In Indonesia, in the same year the number was recorded over 8,000 people to be infected with filariasis and estimated 60 million people in Indonesia were at high risk for filariasis infection. In 2009 the number of filariasis chronic cases in Banyuasin District was recorded to be 133 people spreading in 52 villages and 15 sub districts with an average endemicity level of Mf rate by 2.02%. Prevention efforts on filariasis disease need to be done in Banyuasin District through health promotion programs in form of the provision of information on the media of calendars and flyers, especially in areas that have not implemented filariasis elimination program. This is done as a form of socialization in increasing public knowledge and attitudes towards the prevention of filariasis. Objective: To find out the effect of calendars and flyers as media in increasing public knowledge and attitudes towards the prevention of filariasis. Methods: This was a quasi experimental study with a pre-post test with control group design. The study samples were heads of households in Banyuasin II sub District amounted to 74 people chosen by purposive sampling. Collecting data used questionnaires on knowledge and attitudes. Analysis were performed using a statistical test of independent ttest and paired t-test. Results: There was a significant increase in knowledge and attitudes in both study groups after the intervention. Highest increased mean difference on the variable of knowledge was in the control group immediately after intervention (post test I) but it was not significant (p > 0.05), whereas after 1 month of intervention (post test II) the highest increased was in the treated group with mean difference on knowledge and attitudes in both groups significantly (p < 0.05). Conclusion: Calendar has a better resistance in improving public knowledge and attitudes, while flyer is more capable of providing information in a short time.

Kata Kunci : filariasis, promosi kesehatan, pengetahuan, sikap, media kalender dan flyer


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.