Laporkan Masalah

STUDI OPTIMALISASI SEQUESTRASI KARBON DIOKSIDA (CO2) BERBASIS RUMAH TANGGA Di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

LAILY AGUSTINA RAHMAWATI, Dr. Eko Haryono, M.Si.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Rumah tangga dengan segala aktifitasnya turut menyumbang emisi CO 2) BERBASIS RUMAH TANGGA Di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta Oleh: Laily Agustina Rahmawati, Eko Haryono, dan Chafidz Fandeli. Prodi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana UGM 2 yang memicu pemanasan global. Oleh karena itu, berdasarkan prinsip pencemar membayar (pollutant pay principle), rumah tangga dapat dikenai tanggung jawab atas emisi yang dihasilkan dalam bentuk konservasi lahan. Penelitian bertujuan menganalisis rata-rata emisi dan rata-rata sequestrasi, untuk menentukan luas minimum lahan yang harus dikonservasi masing-masing kelompok rumah tangga Kelas Ekonomi Atas (KEA- Daya ≥ 1300 VA), Kelas Ekonomi Menengah (KEM- Daya 900 VA), Kelas Ekonomi Bawah (KEA- Daya 450 VA) di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, D. I. Yogyakarta. Emisi CO2 dihitung berdasarkan aktifitas rumah tangga terkait konsumsi listrik, konsumsi bahan bakar untuk transportasi, konsumsi bahan bakar untuk memasak, produksi sampah, serta konsumsi air PDAM, didapat dari hasil quesioner yang selanjutnya dikalikan dengan nilai konversi emisi CO2 yang tersedia. Sequestrasi CO2 dihitung berdasarkan biomassa yang dipertahankan oleh rumah tangga pada lahan bervegetasi mereka (pekarangan, sawah, kebun). Pendugaan biomassa diperoleh melalui metode Brown (1997) dan Hairiah (2007), dengan melakukan nested qudrat sampling pada masing-masing jenis lahan bervegetasi yang dimiliki rumah tangga. Luas minimum dan optimalisasi lahan, dihitung berdasarkan jumlah emisi CO2 rumah tangga dan biomassa per m 2 lahan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, rumah tangga Sinduadi memiliki rata-rata emisi dan sequestrasi, serta luas minimum lahan secara berturut-turut sebesar: 7098,98 kgCO2/th, 267,34 kgCO2/th, dan 178,11 m 2 dengan tingkat optimalisasi lahan sangat optimal (tutupan vegetasi 90%) pada lahan pekarangan untuk rumah tangga KEA; 3785,9 kgCO2/th, 632,61 kgCO2/th, dan 1551,37 m 2 lahan pekarangan dengan tingkat optimalisasi lahan sangat optimal (tutupan vegetasi 90%) pada lahan pekarangan untuk rumah tangga KEM; 1973,3 kgCO2/th, 780,21 kgCO2/th, dan 898,91 m 2 dengan tingkat optimalisasi lahan sangat optimal (tutupan vegetasi 90%) pada lahan pekarangan untuk rumah tangga KEB.

Households with their activities contribute to the emission of Carbon Dioxide (CO In conclusion, Sindudadi households have consequtive average emission and sequestration, also minimum land area as follows 7098,98 kgCO 2) SEQUESTRATION OPTIMISATION AT SINDUDADI VILLAGE, MLATI RESIDENCE, SLEMAN REGION, YOGYAKARTA By: Laily Agustina Rahmawati, Eko Haryono, dan Chafidz Fandeli. Environmental Science Department, School of Postgraduate Study UGM 2), this will trigger global warming. Because of this, based on pollution pay principle households should have responsible for derived emission in land conservation form. This study aimed to analyse emission avarage and sequestration avarage, to define minimum land area that should be conserved for each household group Upper Economy Class (KEA-Power>1300 VA), Middle Economy Class (KEM-Power 900 VA), Lower Economy Class (KEA-Power 450 VA) at Sindudadi Village, Mlati Residence, Sleman Region, D.I. Yogyakarta. Carbon Dioxide (CO2) Emission is counted based on household activities related with electricity consumption, fuel consumption for transportation, gas consumption for cooking, solid waste production, and clean water consumption. Informations gathered from questionaires is multiplied by CO2 emission conversion factor. Carbon Dioxide (CO2) Sequestration counted based on biomasses which are kept by household on their vegetated land (backyard, paddy field, garden). Biomass estimation resulted by using Brown method (1997) and Hairiah (2007). This is done by doing nested quadrat sampling for each kind vegetated land on every household. Minimum area and land optimisation counted based on CO2 household emission and biomasses per m 2 land. 2/year, 267,34 kgCO2/ year, and 178,11 m2 with land optimisation level very optimum (vegetation land cover 90%) on yard land for KEA households; 3785,9 kgCO2/ year, 632,61 kgCO2/year, and 1551,37 m2 yard land land with land optimisation level very optimum (vegetation land cover 90%) on yard land for KEM households; 1973,3 kgCO2/year, 780,21 kgCO2/year, dan 898,91 m2 with land optimisation level very optimum (land vegetation 90%) on yard land for KEB households.

Kata Kunci : sequestrasi, daya listrik, luas minimum lahan, rumah tangga.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.