Laporkan Masalah

OPTIMASI PRODUKSI DAUN DAN SINENSETIN TANAMAN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus Benth.) PADA BERAGAM INTENSITAS CAHAYA DAN TAKARAN NPK DI INCEPTISOL, KALITIRTO, SLEMAN

NUR AFNI AFRIANTI, Prof. Dr. Ir. H. Bambang Hendro S, SU.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Tanah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beragam intensitas cahaya dan takaran pupuk NPK terhadap produksi daun serta terhadap kadar sinensetin daun tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Benth.) pada Inceptisol, Kalitirto, Sleman. Rancangan penelitian ini merupakan percobaan lapangan dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan tiga ulangan. Main Plotnya adalah tingkat naungan (N0 = Tanpa Naungan, N1 = Naungan Paranet 65%, dan N2 = Naungan Pohon) dan Subplot nya adalah Pemberian pupuk NPK dengan perbandingan tertentu (P0 = tanpa pupuk NPK; P1 = 39,38 kg/ha N : 18 kg/ha P : 30 kg/ha K; P2 = 78,75 kg/ha N : 36 kg/ha P : 60 kg/ha K (dosis pupuk rekomendasi); dan P3 = 118,13 kg/ha N : 54 kg/ha P : 90 kg/ha K. Pupuk basal yang digunakan adalah pupuk kandang sebesar 20 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi daun tanaman kumis kucing tertinggi adalah pada kombinasi perlakuan naungan paranet 65% dengan tanpa pemupukan NPK tetapi juga menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk basal (N1P0) yang diperoleh sebesar 0,334 ton/ha, dan kadar senyawa sinensetin tanaman kumis kucing tertinggi adalah pada kombinasi perlakuan naungan paranet 65% dengan tanpa pemupukan NPK tetapi juga menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk basal (N1P0), namun nilai ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan N1P3, N2P1, dan N0P2. Bila mempertimbangkan produksi daun dan kadar sinensetinnya maka kadar sinensetin tertinggi adalah pada perlakuan N1P0 yaitu sebesar 5775 ppm dan nilai ini setara dengan 1,927 kg/ha.

This research aimed to study the effect of variation of light intensity and NPK fertilizer dosage to leaves production and sinensetin content of Java Tea (Orthosiphon aristatus Benth.) leaves on Inceptisol, Kalitirto, Sleman. The field research was arranged in a split plot design with three replications. The main plots was levels of sunlight shading (N0 = without shading; N1 = 65% paranet shading; and N2 = trees shading) and the subplots was N, P and K fertilizers ratio (P0 = without NPK fertilizer; P1 = 39,38 kg/ha N : 18 kg/ha P : 30 kg/ha K; P2 = 78,75 kg/ha N : 36 kg/ha P : 60 kg/ha K (recomended dosage); dan P3 = 118,13 kg/ha N : 54 kg/ha P : 90 kg/ha K. Basal fertilizer used was manure at 20 tons/ha. The results showed that the highest leaves production was reached in 65% paranet shading-without NPK fertilizer treatment but also used manure as basal fertilizer (N1P0) which produced 0,334 tons/ha leaves, and the highest sinensetin content of Java Tea was reached in 65% paranet shading-without NPK fertilizer treatment but also used manure as basal fertilizer (N1P0), but the value wasn’t significantly different with N1P3, N2P1, and N0P2 treatments. If considering the leaves production and sinensetin content of cat's whiskers, the highest sinensetin content was N1P0 treatment, which produced 5775 ppm and its equivalent to 1,927 kg/ha.

Kata Kunci : Orthosiphon aristatus Benth., sinensetin, Inceptisol.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.