Laporkan Masalah

PENGGUNAAN BENTUK NON-FINIT PADA INTISARI ARTIKEL PENELITIAN DALAM JURNAL BERBAHASA INGGRIS

RINA SUSILAWATI, Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo

2011 | Tesis | S2 Linguistik

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguraikan perilaku bentuk verba non-finit dalam intisari artikel penelitian yang dalam penelitian ini difokuskan pada perilaku gerund dan –ing participle. Sesuai terminologinya, intisari artikel penelitian merupakan ringkasan singkat setiap bab dalam penelitian termasuk pengantar, metode dan data, hasil penelitian, dan pembahasan. Oleh karena harus ringkas sekaligus mampu menggambarkan seluruh proses sebuah penelitian, intisari hanya bisa berisi hal-hal penting yang dituangkan dalam kalimat-kalimat yang padat dan informatif. Tantangan ini dapat diselesaikan melalui penggunaan konstruksi non-finit sebab tidak dibatasi persona, modal, dan kala sehingga memiliki fleksibilitas untuk memerankan kategori kata lain, seperti nomina, adjektiva, atau adverbia. Data dalam penelitian ini bersumber dari laman Oxford Journals yang berisi intisari artikel dari setiap volume jurnal yang terbit. Dari 247 jenis jurnal yang terkelompok dalam 6 bidang, peneliti mengambil 3 bidang, yaitu ilmu sosial, humaniora, dan hukum. Terdapat 542 intisari yang diambil secara acak dari 15 jurnal. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik catat. Analisis data utamanya menggunakan metode kualitatif deskriptif, tetapi didahului dengan metode kuantitatif untuk menghitung prosentase penggunaan verba nonfinit bentuk –ing. Selanjutnya, hasil analisis disajikan dengan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 1,132 verba non-finit bentuk -ing, 673 diantaranya merupakan gerund dan 459 lainnya adalah –ing participle. Temuan ini bersesuaian dengan temuan Biber, Swales, dan juga Bathia yang menyatakan bahwa frekuensi penggunaan gerund dalam tulisan akademik relatif tinggi. Temuan lain yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahwa gerund yang berfungsi sebagai pelengkap preposisi dan –ing participle sebagai atribut memiliki tingkat penggunaan paling tinggi jika dibandingkan dengan fungsifungsi gerund dan –ing participle lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa nomina konkret tidak mampu mengakomodasi makna yang diperlukan oleh pengguna bahasa Inggris, sehingga peran-peran sintaksis yang seharusnya hanya bisa diisi oleh nomina seperti sebagai pelengkap preposisi, subjek, dan objek harus diganti dengan frasa nomina yang berisi verba non-finit. Begitupula dengan adjektiva yang tidak mampu mencakup makna yang diinginkan oleh penulis sehingga harus digantikan oleh frasa adjektiva dalam bentuk verba non-finit, sebab faktanya makna yang menyatakan proses, tindakan, rangkaian kegiatan, dan efek yang berkelanjutan sulit ditemukan padanannya dalam nomina, adjektiva, maupun adverbia.

It is a study that is aimed at explaining English non-finite verb construction and its role in abstract of research article. Based on its terminology, an abstract of research article is a brief review of each chapter of research article including introduction, method and data, result, and discussion. Since it must be very brief and able to illustrate the whole process of research as well, abstract can only contain some essential points within sentences. Non-finite construction is able to meet this challenge. Non-finite construction is a construction which contains non-finite verb or verb phrase which does not depend on person, modal, and tense, therefore it has a flexibility to be in any other word class position such as noun, adjective, or adverb. The data of this study were taken from Oxford Journals website containing article abstract of each published volume of journal. The researcher has taken 3 subject areas from 6 subject areas of the total 247 journals. Those 3 subject areas are social sciences, humanities, and law. There were 542 abstracts which were taken randomly from 15 journals. The data collection was completed by note-taking techniques and using recording method. The data were mainly analyzed by descriptive qualitative method which previously completed by quantitative method to arrive at percentage of the use of non-finite –ing form verb. Then the result of analysis was presented informally. The study found that there were 1,132 of –ing form of non-finite verb; 673 of them were gerund and the rest 459 were –ing participle. This finding was contradictive to Huddleston finding which concluded that the use of gerund was not as productive as –ing participle. Another finding resulted from this study was that gerund as prepositional complement and–ing participle as an attribute have the highest percentages in comparison to another functions. This result illustrated that concrete noun was not able to accommodate the meaning intended by the writer, so that some syntactic roles which can only be replaced by noun, such as prepositional complement, subject, and object must be modified by non-finite verb or verb phrase. The same case occur to adjective which might not cover the whole meaning intended by the writer, so it must be modified by adjective phrase. In fact, there were some meaning associated with process, action, and continual effect which was not easy to find from single noun, adjective, or adverb.

Kata Kunci : Intisari Artikel Penelitian, Verba Non-Finit, Gerund, -ing Participle


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.