Laporkan Masalah

EFEKTIVITAS BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP INFEKSI Pseudomonas anguilliseptica PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

MUHAMAD ARFAN LESMANA, Prof. drh. Kurniasih, MV.Sc., Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Penyakit red spot (red spot disease) merupakan penyakit pada ikan menyebabkan kematian sangat tinggi. Penyakit ini disebabkan Pseudomonas anguilliseptica. Prevalensi bakteri yang resisten terhadap antibiotik telah menjadi masalah utama, maka studi pencegahan dengan menggunakan bawang putih perlu dilakukan untuk menghindari residu antibiotik. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak bawang putih sebagai pencegahan terhadap red spot diseasedan deteksi infeksi P. anguilliseptica secara molekuler (PCR). Isolat P. anguilliseptica berasal dari Laboratorium Mikrobiologi FKH- UGM, Yogyakarta. Ikan mas (C. carpio) sebanyak 24 ekor dibagi 4 kelompok, kelompok 1 (K1) sebagai kontrol negatif (pakan standar), kelompok 2 (K2) sebagai kontrol positif (pakan standar), kelompok 3 (K3) diberi pakan ekstrak bawang putih 5% dan kelompok 4 (K4) diberi pakan ekstrak bawang putih 10%. Ikan kelompok K3 dan K4 diberi pakan ekstrak bawang putih selama 45 hari. Ikan kelompok K2, K3, dan K4 diinfeksi secara intramuskular 0,1 ml LC50 (5,75x10 6 ) suspensi P. anguilliseptica dan ikan kelompok 1 diinjeksi dengan NaCl fisiologis 0,1 ml secara intramuskular pada hari ke 31. Pemeriksaan jumlah sel darah putih (jumlah leukosit, heterofil dan limfosit) dan peningkatan berat badan dilakukan pada hari ke-7 setelah infeksi. Reisolasi kembali bakteri dan analisis molekuler PCR terhadap P. anguilliseptica pada hati dan ginjal dilakukan pada hari ke-14 setelah infeksi. Hasil akhir menunjukkan pemberian ekstrak bawang putih 5% dan 10% dalam pakan mampu meningkatkan daya kelangsungan hidup ikan mas yang terinfeksi P. anguilliseptica, pemberian ekstrak bawang putih 5% dalam pakan dapat meningkatkan kekebalan non spesifik meliputi kenaikan jumlah leukosit, heterofil, limfosit dan Monosit secara signifikan (p<0,05). Pemberian ekstrak bawang putih 10% dalam pakan dapat meningkatkan berat badan ikan mas yang terinfeksi P. anguilliseptica secara signifikan (p<0,05). Tidak terisolasi dan teridentifikasi P. anguilliseptica dari organ hati dan ginjal pada hari ke-14 setelah infeksi pada semua perlakuan (kelompok K1, K2, K3 dan K4) dan Secara genotif bakteri P. anguilliseptica tidak ditemukan dalam jaringan pada hari ke-14 setelah infeksi.

Red spot disease is a disease that causes high mortality in fish and has spread to many regions in Indonesia. The disease caused by Pseudomonas anguilliseptica, this bacteria has the highest pathogenecity compared to other Pseudomonas in fish.The prevalence of bacteriaresistantto antibioticshas become amajor problem in fish farming, therefore the prevention study using natural ingredients is necessary to avoid antibiotic residues. The aim of this study is to find out the effectiveness of the use garlic extract for the prevention of infection red spot infection disease and detection of Pseudomonas anguilliseptica infections in common carp molecularly (PCR). Pseudomonas isolates that used in this study is a collection of Microbiology Laboratory, Faculty of Veterinary Medicine, Gadjah Mada University, Yogyakarta. Fish were divided into 4 groups, group 1 as negative control (standard feed), group 2 as positive control (standard feed), group 3 were fed using garlic extract 5% and group 4 were fed using garlic extract 10%. Fish groups 3 and 4 were fed using garlic extract for 1 month. Fish groups 2, 3, and 4 infected using 0.1 ml LC50 suspension of P. anguilliseptica intramuscularly on day-31, fish group 1 injected with 0.1 ml physiological saline intramuscularly on day-31. Blood test (number of heterophile and lymphocyte) and the increase of body weight on day-7 post infection. Reisolation bacteria and analysis PCR of P. anguilliseptica from liver and kidney tissues conducted on day 14 post infection. The final results showed that garlic extract 5% are able to increase non-spesific immunity significantly in common carp (p<0,05), feeding garlic extract 5% dan 10% can improve the survival rate of common carp against P. anguilliseptica infections, feeding garlic extract 10% can increase body weight significantly (p<0,05) in common carp, isolation and identification of P. anguilliseptica from the liver and kidney tissues on day-14 post infection showed negative results and genotipically the bacteria not present in the liver and kidneys tissues on day-14 post infection.

Kata Kunci : Pseudomonas anguilliseptica, ikan mas (Cyprinus carpio), PCR, bawang putih (Allium sativum L.), Imunostimulan.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.