ANALISIS PENGARUH GELOMBANG TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANTAI UNTUK OPTIMALISASI PANTAI WISATA KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH

ERLAN PORO, Dr. rer. nat. Djati Mardianto, M.Si.

2011 | Tesis | S2 Geografi

Pantai Tanggultlare, Pantai Kartini, Pantai Teluk Awur dan Pantai Tirta Samudra merupakan Daerah Objek Tujuan Wisata (DOTW) di Kabupaten Jepara. Pantai wisata tersebut berhadapan langsung dengan Laut Jawa, sehingga mengakibatkan rentan terhadap perubahan garis pantai yang diakibatkan oleh gelombang. Hal ini diperparah dengan oleh belum adanya dan belum optimalnya perlindungan terhadap pantai – pantai wisata tersebut. Permasalahan tersebut mendorong (mendasari) penelitian yang bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai dari analisis parameter gelombang yang dibangkitkan oleh angin permukaan dan penentuan perlindungan pantai yang tepat dalam meminimalkan perubahan garis pantai dalam kurun waktu 20 tahun mendatang. Perubahan garis pantai yang terjadi di pantai wisata Jepara, dianalisis melalui metode Penginderaan jauh dan GIS serta metode kontinyuitas sedimen pada Software GENESIS. Analisis perubahan garis pantai yang terjadi dengan Penginderaan jauh dan GIS menggunakan Teknik atau cara digitasi on Screen, tumpang susun (overlay) serta program Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Analisa Oseanografi mengunakan bantuan software GENESIS. Analisis oseanografi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peramalan gelombang dengan masukan berupa data angin jam – jaman selama 10 tahun untuk menganalisis karakteristik angin permukaan (kecepatan dan arah angin), mendapatkan karakteristik gelombang (tinggi, periode, arah, sifat, tipe, dan energi fluks gelombang), arus, pasang surut, serta transport sedimen khususnya pada musim angin barat. Pemodelan dengan GENESIS juga dilakukan untuk mensimulasikan perubahan garis pantai 2010 - 2030 dengan kondisi eksisting dan tambahan struktur pelindung pantai. Hasil overlay citra QuickBird Tahun 2001, 2007 dan 2010 serta pendekatan empiris terhadap perubahan garis pantai berdasarkan parameter Oseanografi menunjukan, telah terjadi erosi dan sedimentasi di pantai – pantai wisata tersebut. Jarak rata - rata perubahan garis pantai 2001 – 2010, Pantai Tirta Samudra (4,37 m, tererosi dan 6,27 m, tersedimentasi), Pantai Teluk Awur (4,66 m, tererosi dan 4,48 m, tersedimentasi), Pantai Tanggultlare (35,7m, tererosi) dan Pantai Kartini (1,56 m, tererosi dan 1,92 m, tersedimentasi). Gelombang besar berlangsung dominan dari arah barat, barat laut dan utara, pada musim angin barat. Nilai faktor penentu potensi erosi dan sedimentasi di pantai wisata, berkisar antara 0,073 –0.102, yang menunjukan pantai wisata cenderung berada dalam kondisi seimbang. Prediksi perubahan garis pantai 2010 – 2030 dengan kondisi eksisting dilakukan melalui pemodelan GENESIS. Pantai Tirta Samudra (32,54 m, tererosi dan 19,24 m, tersedimentasi), Pantai Teluk Awur (28,82 m, tererosi dan 0,7 m, tersedimentasi), Pantai Tanggultlare (17,38 m, tersedimentasi) dan Pantai Kartini (14,84 m, tersedimentasi). Pantai wisata yang dilindungi adalah pantai yang akan mengalami erosi pantai dimasa mendatang (2030), berdasarkan hasil pemodelan yaitu Pantai Teluk Awur dan Tirta Samudra. Dengan menggunakan alternatif struktur Seawall dan breakwater, perubahan yang terjadi dapat diminimalkan. Rekomendasi akhir pelindung struktural adalah berupa Struktur breakwater.

The beaches of Tanggultlare, Kartini, Teluk Awur and Tirta Samudra are the tourism destinations in Regency of Jepara. Due to the waves, as these tourism beaches are straightly located towards the Java sea, these beaches are becoming vulnerable to a shoreline change. The change then worsen by an absence and a lack of optimization in regard to the protection of these tourism beaches. Thus, in order to analyze the shoreline change, this study is conducted by applying waves parameter analysis which derived from a generated waves throughout simulating the sea surface wind as well as determining an appropriate protection to minimize the coastline change for 20 years further. The Shoreline change at the tourism beaches of Jepara is analyzed through applying Remote Sensing (RS) and Geographic Information System (GIS) as well as sediment continuity method to GENESIS Software. Techniques brought regarding to the change of the shoreline in RS and GIS processes were on screen digitization, overlay also digital shoreline analysis system (DSAS). Furthermore, as the Oceanography analysis is carried with GENESIS Software, the analysis conducted through waves forecasting applying an hourly wind data during 10 years in analyzing the sea surface wind characteristics (i.e. wind direction and velocity), deriving the wave characteristics (i.e. height, period, direction, properties, types and the waves flux energy), current, tidal as well as sediment transport, particularly during the west winds period. Moreover, GENESIS is also applied in simulating the shoreline change 2010-2030 based on the actual condition as well as structural shore protection. Results of the overlay processes of Quickbird in 2001, 2007 and 2010 as well as an empirical approach of the shoreline change due to Oceanographic parameters showed that those tourism coasts suffer from erosion and sedimentation. Moreover, the average shoreline change for each beaches during 2001-2010 are Tirta Samudra (4.37 m eroded, 6.27 m, deposited), Teluk Awur (4.66 m eroded, 4.48 m deposited), Tanggultlare (35.7 m eroded) and Kartini (1.56 m eroded, 1.92 m deposited). Furthermore, mostly the high waves are coming from the west, the north west as well as from the north during the west winds period. The determining values for the potential erosion and sedimentation at the tourism beaches varied between 0.073-0.102, means that the beaches are in their equilibrium. Results of the shoreline changes estimation during 2010 - 2030 due to the existing condition which is brought through GENESIS simulation are namely as; Tirta Samudra (32.54 m eroded and 19.24 m deposited), Teluk Awur (28.82 m eroded and 0.7 m deposited), Tanggultlare (17.38 m deposited) and Kartini (14.84 m deposited). The protected tourism beaches are those, which predicted to suffer from erosion in the future (2030), which are presented by Teluk Awur and Tirta Samudra beach. In addition, through establishing Seawall and Breakwater as the alternative constructions, the change of the shoreline is minimized. As the most appropriate structural protection recommendation in this study is the breakwater construction.

Kata Kunci : Breakwater, Erosi, Gelombang, Jepara, Pantai Wisata