EVALUASI SISTEM PERAWATAN JALAN REL LINTAS STASIUN KUTOARJO – STASIUN TUGU
HASTORO PAMULUNG SUMBOWO, Ir. H. Djoko Murwono, M.Sc
2012 | Tesis | S2 Mag. S. & T.TransportasiPerawatan jalan rel meliputi pemeriksaan kondisi jalan rel dan penyusunan program perawatan. Pemeriksaan kondisi jalan rel dilakukan sebagai tindakan awal yang untuk memperoleh data mengenai kondisi suatu petak lintas. Kondisi geometrik jalan rel yang baik sangat diperlukan untuk keamanan dan kenyamanan perjalanan kereta api. Beban lintas atau akibat peristiwa alam akan mengakibatkan perubahan bentuk geometri jalan KA. Penyimpangan yang terjadi diijinkan sepanjang tidak melampaui batas toleransi yang diperlukan untuk keamanan perjalanan kereta api. Penelitian dilakukan pada wilayah DAOP VI Yogyakarta, jaringan jalan rel jalur ganda lintas Kutoarjo – Yogyakarta yang menghubungkan Stasiun Kutoarjo (Km 477+600) – Stasiun Tugu (Km 542+539) yang berjarak 64 km. Penelitian ini menganalisis data sekunder dan primer untuk mekanisme rencana pelaksanaan perawatan tahunan yang dilakukan pada lintas Sta Kutoarjo – Sta Yogyakarta, hasil pengolahan variabel data yang ada didapat suatu pembahasan tentang kondisi tiap petak lintas berdasarkan hasil pengukuran kereta ukur EM- 120 dan penanganan yang dilakukan baik secara manual maupun mekanisasi, pemeriksaan jalan rel yang dilakukan di DAOP VI dengan menggunakan sisitem pemeriksaan mekanisasi dan visual serta parameter yang mempengaruhi hasil pemeriksaan. Perawatan jalan rel meliputi perawatan berkala dan perawatan tak terjadwal serta evalusai pelaksanaan dan faktor – faktor yang mempengaruhi kerusakan jalan rel. Hasil penghitungan daya angkut lintas (passing tonage) = 16.466 ton/tahun sehingga jalan rel lintas Kutoarjo – Yogyakarta termasuk dalam Golongan UIC 4 (T =9,8 – 17,5 juta ton/tahun) dan Kelas Jalan II. Berdasarakan RPT tahun 2008 tidak ada program penggantian rel R42, bantalan kayu maupun beton, dan penambahan balas diprogramkan sebanyak 3500 m3 . Kebutuhan pemecokan diprogramkan untuk seluruh lintas berdasarkan pengukuran dari kereta ukur yaitu 1,4 kali/tahun. Kondisi jalan rel Lintas Kutoarjo – Yogyakarta sepur hulu nilai TQI pada pengukuran bulan januari termasuk dalam kategori 2 sebesar 84,91% dan bulan mei termasuk dalam kategori 1 sebesar 63,11% dari seluruh total panjang rel. Sepur hilir pada pengukuran bulan januari termasuk kategori 2 sebesar 72,02% dan bulan mei sebesar 73,78%. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan sumber daya manusia di wilayah DAOP VI Yogyakarta untuk melaksanakan program RPT 2008 Lintas Kutoarjo – Yogykarta masih kekurangan tenaga sebanyak 67 orang.
The railway maintenance includes railway inspection and maintenance program arrangement. The railway inspection performed as the initial action to obtain data of the railway condition. Well railway geometric condition is very necessary for safety and comfort. Traffic load or natural factor will lead to the changes in the railway shape/geometry. Deviations are permitted as long as not exceed the limits / tolerance of the railway security rules. The study was conducted on the territory of DAOP VI, Yogyakarta, in the Kutoarjo - Yogyakarta double track railway, which connects Kutoarjo Station (Km 477 +600) - Tugu Station (Km 542 +539), a distance of 64 km. Since the passing tonage result is 16,466 tons/year, so that Kutoarjo - Yogyakarta link included in the UIC IV (T = 9.8 to 17.5 million tons/year) and Second class of railway. Based on the RPT in 2008 there was no replacement for R42, wood or concrete sleeper, but the additional ballast programmed as much as 3,500 m3. Tamping needs programmed for the whole railway traffic based on the train measurement that is 1.4 times / year. The upstream of Kutoarjo - Yogyakarta track has Category 2 of TQI values (84.91%) then increasing to category 1 (63.11%) in May for the total length of the railway. The downstream track has Category 2 (72.02%) in January the increasing to 73.78% in May. Moreover, based on the analysis of human resource requirement, DAOP VI-Yogyakarta to implement the RPT program 2008 in the Kutoarjo - Yogyakarta line has employee deficiency as much as 67 people .
Kata Kunci : TQI, Passing tonage,Pemecokan, Perawatan, Pemeriksaan