ADAPTASI PERMUDAAN POHON Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke (AKUSUK) SEBAGAI PENGHASIL GAHARU, TERHADAP LINGKUNGAN CAHAYA DI TEGAKAN ALAM GUNUNG TIMAU, NUSA TENGGARA TIMUR
Sujarwo Sujatmoko, Dr. Ir. Eny Faridah, M.Sc.
2011 | Tesis | S2 Ilmu KehutananCahaya diduga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya keberhasilan penanaman dan stagnasi pertumbuhan G. versteegii baik dalam kegiatan budidaya maupun konservasi. Pemahaman tentang respon adaptasi G. versteegii terhadap lingkungan cahaya diperlukan untuk merumuskan tindakan silvikultur yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kisaran intensitas cahaya relatif, respon adaptasi daun, dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tinggi dan proporsi tinggi batang bebas cabang G. versteegii. Pohon sampel pada tingkat semai, pancang dan tiang dipilih mengikuti survei vegetasi yang dilakukan pada populasi alam G. versteegii di Gunung Timau, Nusa Tenggara Timur. Pada setiap pohon sampel dilakukan pengukuran tinggi, tinggi batang bebas cabang, diameter, intensitas cahaya relatif (ICR) dan karakter-karakter daun sampel yang meliputi: luas daun (LD), kadar air (KA), leaf dry matter content (LDMC), area daun spesifik/ specific leaf area (SLA), berat daun spesifik/ specific leaf weight (SLW), dan chlorophyll index (CI). Analisa data dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis sidik ragam, indeks plastisitas, korelasi dan regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas cahaya relatif semai G. versteegii berkisar antara 5,34-29,92%, sedangkan pancang berkisar antara 10,04- 43,25% dan tiang berkisar antara 33,53-46,32%. Karakter daun semai berbeda dengan daun pancang dan tiang yang menunjukkan masing-masing level pertumbuhan telah teradaptasi pada lingkungan cahaya yang berbeda. Penurunan plastisitas karakter-karakter daun seiring dengan peningkatan level pertumbuhan menunjukkan penurunan respon adaptasi seiring pertumbuhan. Persentase tinggi batang bebas cabang permudaan G. versteegii memiliki korelasi positif dengan intensitas cahaya relatif dengan koefesien korelasi sebesar 0,623. Analisis regresi linier menunjukkan bahwa ICR, LD, SLA dan CI memiliki hubungan positif dengan tinggi permudaan G. versteegii, sedangkan SLA memiliki hubungan negatif dengan tinggi. SLA dengan koefesien regresi sebesar -1,297 menunjukkan tingkat hubungan yang paling kuat dengan tinggi, diikuti oleh CI (1,245), LD (0,857) dan ICR (0,221).
Light is assumed as one critical factor responsible for growth stagnation of agarwood tree (G. versteegii) both in conservation and cultivation activities. Scientific information on adaptation response to light is needed to formulate proper silvicultural treatment for light environment manipulation. This study is aimed to analyze adaptation response to light environments and their effect on height of G. versteegii. Sample trees of seedling, sapling and poles of G. versteegii were chosen following vegetation survey on G. versteegii natural population located in Mount Timau, East Nusa Tenggara. Tree height, branchless stem, diameter, and relative light intensity (ICR) were measured on each sample tree. Leaf area (LD), water content (KA), Leaf Dry Matter Content (LDMC), Specific Leaf Area (SLA), Specific Leaf Weight (SLW), dan Chlorophyll index (CI) were measured from leaf samples of each tree chosen. Data were analyzed with descriptive statistics, ANOVA, plasticity index, correlation and multiple linear regression. Seedlings, saplings, and poles of G. versteegii were found in 5.34-29.92%, 10.04-43.25%, 33.53-46.32% range of ICR respectively. Those three growth levels were significantly different on LD, KA, LDMC, SLA, SLW, and CI showing that each level adapted to different light environments. Plasticity index decreased with increasing growth level reflecting the decreasing of leaf adaptation response with growth. Percent of branchless stem height had significantly strong correlation with relative light intensity (r=0.623, sig. 0.000). Multiple linear regression analysis show that LD, SLA, CI and ICR were significantly correlated and affect tree height of G. versteegii with regression coefficient of 0.857; -1.297; 1.245; and 0.221 respectively.
Kata Kunci : G. versteegii, cahaya, adaptasi, daun, plastisitas, pertumbuhan