Laporkan Masalah

POLA PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM OLEH MASYARAKAT LOKAL DI TAMAN NASIONAL SEBANGAU

ASTARINA EKA DEWI, Prof. Dr. San Afri Awang, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan penjelasan tentang pola pemanfaatan sumberdaya alam oleh masyarakat lokal di sekitar Taman Nasional Sebangau (TNS) serta merumuskan strategi kolaborasi yang merupakan sinergi antara konservasi dan pemanfaatan sumberdaya alam oleh masyarakat lokal. Kegiatan penelitian yang dilakukan dari bulan September - Oktober 2010 ini dilakukan di Desa Baun Bango, Desa Tumbang Runen, di Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan dan Desa Sebangau Permai di Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Metoda pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD) dan telaah dokumen. Sedangkan metoda analisis dilakukan dengan eksplanasi bentuk-bentuk pemanfaatan sumberdaya alam oleeh masyarakat dan analisis SWOT untuk penentuan strategi. Hasil kajian mengenai pola pemanfaatan menjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan sumberdaya alam yang berupa hasil perikanan, pertanian, agroforestri, hasil hutan dan satwa liar. Sumberdaya alam tersebut diambil dari dalam dan luar kawasan TNS. Khusus untuk didalam TNS, masing-masing desa yang diteliti memiliki persentase masyarakat dan jenis sumberdaya yang berbeda. Perbedaan tersebut terutama dipengaruhi oleh latar belakang etnis yang menyebabkan perbedaan mata pencaharian utama. Analisis SWOT dilakukan berdasarkan pola pemanfaatan sumberdaya alam masing-masing desa. Untuk Desa Baun Bango dan Tumbang Runen dengan penduduk mayoritas nelayan dan mencari ikan di dalam dan luar kawasan, analisis SWOT menghasilkan strategi penetapan zona khusus dan pembentukan desa konservasi. Sedangkan untuk Desa Sebangau Permai dengan penduduk mayoritas bertani di luar kawasan, strateginya adalah dengan pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian (termasuk pekebunan dan perikanan) dan pelibatan masyarakat sebagai mitra dalam rehabilitasi kawasan. Untuk menjalankan strategi diatas, diperlukan kelembagaan yang dapat mengakomodir kepentingan parapihak dalam pengelolaan TNS. Lembaga yang diperlukan adalah yayasan atau forum pengelolaan kolabortif TNS.

This study has been carried out to obtain data and explanation about patterns of natural resources utilization by local communities around the National Park Sebangau (NPS) and formulate a strategy of collaboration which is a synergy between conservation and utilization of natural resources by local communities. Research activities are conducted from the month of September-October 2010 was conducted in the Baun Bango Village, Tumbang Runen Village, in Katingan District and Sebangau Permai Village, in Pulang Pisau District, Central Kalimantan. Methods of data collection was done by using observation, interviews, Focus Group Discussion (FGD) and document review. While the method of analysis was done with explanatory forms of natural resource use by communities and SWOT analysis for the determination of strategy. The results of studies on the utilization patterns showed that people use natural resources in the form of fishery, agriculture, agro forestry, forest products and wildlife. Natural resources is taken from inside and outside the region NPS. Especially for in NPS, each village has a percentage of the community under study and different types of resources. The difference was mainly influenced by ethnic background which led to differences in the main livelihood. SWOT analysis is based on natural resource use patterns of each village. To the Village Baun Bango and Tumbang Runen with the majority population of fishermen and fishing inside and outside the region, the SWOT analysis produces special zoning strategy and the establishment of conservation village. While the Village Sebangau Permai with the majority of farming population outside the region, the strategy is community empowerment in agriculture (including plantation and fisheries) and community involvement as partners in the rehabilitation area. To execute the strategy described above, is necessary to build institutions that can accommodate the interests of stakeholders in the management of SNP. Institution that is required is a foundation or forum of SNP collaborative management.

Kata Kunci : pola pemanfaatan, masyarakat lokal, taman nasional sebangau, pengelolaan kolaboratif.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.