Laporkan Masalah

PLURAL DALAM BAHASA ARAB Tinjauan Morfologi

Manshuruddin, Dr. Amir Ma‘ruf, M. Hum.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama/Kajian Timur Tengah

Tesis ini membahas tentang plural dalam bahasa Arab berdasarkan teori morfologi yang erat kaitannya dengan proses morfemis dan morfofonemis. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses morfemis plural dalam bahasa Arab yang melibatkan 4 (empat) komponen berupa bentuk dasar, alat pembentuk, makna gramatikal dan hasil proses pembentukan. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif yang bertujuan membuat diskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat, sedangkan untuk analisis data menggunakan metode padan intralingual dan distribusional. Metode padan intralingual digunakan untuk menghubungbandingkan kesesuaian bentuk-bentuk plural salin suara berdasarkan polanya yang bertujuan menemukan pola salin suara yang banyak muncul dalam data tertulis, sedangkan metode distribusional digunakan untuk menganalisa komponen-komponen dalam proses morfemis plural melalui tahapan seleksi data, klasifikasi data dan interpretasi data. Proses morfemis plural dari stem kata tunggal (mufrad) berupa nomina nama diri maskulin berakal yang terbebas dari pemarkah tā' ta'nīts dan bentuk kompositum campuran ataupun kompositum predikasi, atau kategori ajektiva berindikasi identitas maskulin berakal yang tidak terangkai dengan pemarkah tā' ta'nīts, atau yang menunujukkan bentuk elatif, atau bentuk relatif dan diminutif dengan menggunakan alat pembentuk afiksasi yang melibatkan (sufiks) morfem jamak wāw dan nūn untuk kasus nominatif, atau yā' dan nūn untuk kasus akusatif dan genitif menghasilkan bentuk plural maskulin teratur dan makna gramatikal yang menunjukkan jumlah lebih dari dua. Proses morfemis plural dari stem kata tunggal (mufrad) berupa nama diri feminin, atau setiap kata tunggal dengan tanda pemarkah ta'nīts, atau nomina verba augmentatif triliteral, atau kategori ajektiva yang dikhususkan untuk identitas feminin termasuk didalamnya bentuk elatif, atau kategori ajektiva untuk bentuk diminutif dan maskulin tidak berakal, atau kata-kata arabisasi yang tidak memiliki bentuk plural, atau kategori nomina quinqueliteral yang belum diketahui bentuk pluralnya, atau nomina tidak berakal yang bersanding dengan ibnu dan dzū dengan menggunakan alat pembentuk afiksasi, atau eliminasi dan afiksasi (untuk kata tunggal dengan pemarkah ta'nīts) yang melibatkan (sufiks) morfem jamak alif dan tā' dalam semua kasus menghasilkan bentuk plural feminin teratur dan makna gramatikal yang menunjukkan jumlah lebih dari dua. Proses morfemis plural dari kata tunggal (mufrad) berupa kategori nomina atau ajektiva baik itu berakal maupun tidak, yang menunjukkan identitas maskulin maupun feminin dengan alat pembentuk afiksasi (ziyadah), atau eliminasi (taẖdzīf), atau modifikasi vokal (taghyīrul-ẖarakah), atau proses zero, subtitusi (ibdāl), atau defeksi (i’lāl) yang melibatkan beberapa jenis morfem berupa morfem aditif (huruf ziyādah), morfem mutaʻaddiduˋd-dalālah (huruf tā'), morfem nabriy (syiddah), dan morfem zero, menghasilkan bentuk plural salin suara dan makna gramatikal yang menunjukkan jumlah lebih dari dua. Pembentukan plural salin suara yang kebanyakan didasarkan pada simāˋi, dapat dihimpun dalam kaidah dan pola secara qiyāsi. Pola-pola plural salin suara yang dapat dijadikan timbangan untuk kata tunggal (mufrad) dalam penelitian ini terkumpul sebanyak 50 (lima puluh) bentuk. Adapun pola salin suara yang paling banyak muncul dalam data tertulis berupa kamus Jamak Taksir (2002) adalah pola ٌ لﺎَ ﻌْ ـﻓَأ (af’ālun) dengan jumlah kemunculan 856 kali.

This thesis discusses about plural in Arabic based on the morphological theory which closely related to morphemic and morphophonemic process. This research is aimed to describe plural morphemic process in Arabic involving 4 (four) components i.e. basic form, forming tool, grammatical and formation process result. This research uses descriptive method to make a systematic factual accurate description concerning its data. The data in this research is collected through correct reading and technique note method, and analyzed through interlingual equal and distributional method. An interlingual equal method is used to compare similarity of broken plural patterns conformity aimed to find broken patterns which mostly appear, whereas distributional method is used to explain components in process of plural through stage of data selection, data classification and data interpretation. The morphemic process of plural from singular stem (mufrad) of rationalmasculine proper noun released from tā' ta'nīts marker and form of either synthetic or predicative composition, or category of adjective indicating rational masculine identity which is not structured by tā' ta'nīts marker, or which shows elative form, or relative and diminutive form using affixation forming tool which involves (suffix) plural morpheme wāw and nūn for nominative case, or yā' and nūn for accusative and genitive case produces sound (regular) masculine plural and grammatical meaning showing more-thantwo number. The morphemic process of plural from singular stem (mufrad) of feminine proper noun, or each singular form marked by ta'nīts marker, or augmentative triliteral verbal noun, or category of adjective specialized for feminine identity including elative form, or category of adjective for diminutive and irrational masculine form, or arabization words which have no plural form, or category of quinqueliteral noun which plural form has not been known, or irrational noun which is placed after ibnu and dzū using affixation forming tool, or elimination and affixation (for singular stem with ta'nīts marker) which involve (suffix) plural morpheme of alif and tā' in all cases produces regular feminine plural form and grammatical meaning showing more-than-two number. The morphemic process of plural from singular stem (mufrad) of noun or adjective either rational or irrational, showing both masculine and feminine identity using forming tool such affixation (ziyādah), or elimination (taẖdzīf), or vocal modification (taghyīrul-ẖarakah), or zero process, substitution (ibdāl), or defection (i‘lāl) which involves several types of morpheme in the form of additive morpheme (ziyādah letter), morpheme muta‘addiduˋd-dalālah (letter tā'), nabriy morpheme (syiddah), and zero morpheme, produces broken plural form and grammatical meaning which show morethan-two number. The formation of broken plural, which is often based on hear-say (simāʻi), can finally be compiled in a principle and pattern by the way of qiyāsi. The patterns of broken plural which can be a measurement for singular (mufrad) word in this research has been collected as much as 50 (fifty) forms, whereas the most appearance (mostly appears) pattern of broken in written data in the dictionary of Jamak Taksir (2002) is ٌ لﺎَ ﻌْ ـﻓَأ (af'ālun) pattern which appears 856 times.

Kata Kunci : Morfologi dalam bahasa Arab


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.