Laporkan Masalah

PEMODELAN FASIES BATUPASIR RESERVOIR LAPANGAN “FITRI”, BENGKALIS TROUGH, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH

FITRIANI INDAH PRATIWI, Ir. Budianto Toha, M.Sc,

2011 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Lapangan “Fitri” memiliki reservoir berupa batupasir Formasi Lakat Atas dan Tualang yang fasiesnya heterogen secara vertikal maupun lateral, sehingga menyulitkan dalam pengembangan lapangan. Sejauh ini, belum pernah dibuat model fasies sedimentasi yang pada Formasi Lakat Atas dan Tualang yang berkembang di Bengkalis Trough, khususnya di Lapangan “Fitri”. Dengan demikian, perlu dilakukan pemodelan fasies rinci untuk memisahkan tubuh fasies batupasir berdasarkan unit genetikanya, dengan menerapkan konsep stratigrafi sikuen. Formasi Lakat dan Tualang terdiri dari perselingan batupasir, batulanau dan batulempung, yang diendapkan pada lingkungan fluvial, delta, estuarin dan pantai pada Kala Oligosen Akhir-Miosen Awal. Dalam korelasi stratigrafi sikuen pada Formasi Lakat dan Tualang terdapat 2 (dua) sikuen berupa perulangan sedimen allocyclic yang dipengaruhi oleh eustasi. Berdasarkan batasan marker sikuen stratigrafi berupa flooding surface (FS) dan sub-flooding surface(sub-FS), dapat ditentukan 8 (delapan) batupasir reservoir yaitu D, E, G, H, I, J, K dan L dengan jenis fasies Fluvial Cahnnel, Distributary Mouth Bar, Mouth Bar, Distributary Channel, Tidal Estuarine dan Storm Deposit. Geometri fasies secara umum berupa lensa batupasir yang memanjang dan tegak lurus dengan garis pantai akibat pengaruh pasangsurut air laut pada suatu sistem delta yang bersumber dari utara (diperkirakan dari tinggian batuandasar metamorf di Sundaland). Pemodelan fasies menghasilkan gambaran sumber, distribusi ketebalan dan dinamika sedimentasi fasies batupasir Formasi Lakat dan Tualang yang dianggap sebagai reservoir hidrokarbon, sehingga diharapkan dapat membantu dalam usaha pengembangan Lapangan “Fitri” selanjutnya.

Lakat and Tualang Sandstone is the most productive reservoirs in Fitri Field, which is heterogenous both vertical and lateral,cause some difficulties in oil filed development. So far, it has never been made sedimentary facies model of Lakat and Tualang Formation in Bengkalis Trough, especially in Fitri Field. Sequence stratigraphy concept will be used in detail facies modelling to distinguish sandbody of Lakat and Tualang Formation based on its genetical unit. Lakat and Tualang Formation consists of alternating sandstones, siltstones and shales, deposited on fluvial, delta, estuarine to beach environment at Late Oligocene untill Early Miocene. In sequence stratigraphy interepretation of Lakat and Tualang Formation, there are 2 (two) allocyclic sequences, influenced by eustacy. Based on sequence stratigraphic marker, flooding surface (FS) and sub-flooding surface (sub-FS), 7 (seven) sand reservoirs can be determinated. These sands are L, K, J, I, H, G, E and D Sands with facies: Distributary Mouth Bar, Mouth Bar, Distributary Channel, Tidal Estuarine and Storm Deposit. Generally, the facies geometry of sandstone are elongate and perpendicular to shoreline, related to tidal energy influence the deltaic system from northern Bengkalis (interpretated as metamorf basement high from Sundaland). Facies modelling result an imagine of facies provenance, distribution of facies thickness and dynamic sedimentation of Lakat and Tualang Formation as a hydrocarbon reservoir, that expected helpful for development of “Fitri” Field further.

Kata Kunci : fasies, stratigrafi sikuen, delta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.