KADAR ANGIOTENSIN II PLASMA PADA WANITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN DAN TANPA HIPERTENSI

Etra Ariadno, Prof. dr. H.A..H.Asdie, SpPD-KEMD

2011 | Tesis | PENDIDIKAN DOKTER PROFESI

Latar belakang. Hipertensi adalah faktor penting yang menentukan perkembangan dan progresivitas komplikasi makrovaskular maupun mikrovaskular pada diabetes mellitus. Sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA), resistensi insulin, disfungsi endotel dan disfungsi saraf otonom berperan penting pada patogenesis hipertensi dan DM tipe-2. Pada sistem RAA, peningkatan angiotensin II akan menyebabkan konstriksi pembuluh darah arteriola, meningkatkan resistensi perifer total dan volume darah. Volume intravaskular yang tinggi tersebut meningkatkan resiko timbulnya hipertensi. Glukotoksisitas atau hiperglikemia pada diabetes mellitus tipe 2 dapat meningkatkan kadar angiotensin II plasma¹. Tujuan. Mengetahui perbedaan kadar angiotensin II plasma pada wanita DM tipe-2 dengan dan tanpa hipertensi. Metode. Penelitian dilakukan secara potong lintang pada subyek wanita DM tipe2 dengan atau tanpa hipertensi di poliklinik Endrokrinologi RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Hipertensi dinilai sesuai klasifikasi Seventh Joint National Committee (JNC-7) tahun 2003. Pemeriksaan kadar angiotensin II plasma melalui pengambilan darah vena dan diukur dengan ELISA sandwich. Perbedaan antara kedua kelompok dianalisa dengan uji t tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney. Dianggap bermakna secara statistik bila p<0,05. Hasil. Terdapat 60 subyek DM tipe-2 yang terdiri dari 30 (50%) subyek dengan hipertensi dan 30 (50%) subyek tanpa hipertensi. Rerata usia adalah 54,11 ± 3,36 tahun. Rerata kadar angiotensin II plasma didapatkan lebih tinggi pada DM tipe-2 dengan hipertensi (0,30 ± 0,15 ng/ml) dibanding tanpa hipertensi (0,28 ± 0,18 ng/ml), meskipun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik (p=0,93). Simpulan. Kadar angiotensin II plasma didapatkan tidak berbeda bermakna secara statistik pada wanita DM tipe-2 dengan dan tanpa hipertensi.

Background. Hypertension is a major risk for development and progresivity complication macrovascular and microvascular of diabetes mellitus. Reninangiotensin- aldosteron system (RAAS), insulin resistance, endothelial dysfunction and autonomic nervous dysfunction play an important part in the pathogenesis of hypertension and type 2 diabetes mellitus. In RAAS, increased angiotensin II constricts arterioles, raises total peripheral resistance and blood volume. The rise in intravascular volume increases risk of hypertension. Glucotoxicity or hyperglycemia in type 2 diabetes mellitus can increases angiotensin II levels. Aim. To evaluate plasma angiotensin II levels in type 2 diabetes mellitus women with or without hypertension. Methods. Cross sectional design was conducted on subjects from outpatients women with type 2 diabetes mellitus at endocrinology clinic, Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta. Hypertension was assessed using criteria from Seventh Joint National Committee (2003). ELISA sandwich’s methods was used to measure plasma angiotensin II levels from veins blood. Differences between groups were compared by student’s unpaired t-test and Mann-Whitney test. Results. Among 60 subjects, there are 30 with hypertension (50%) and 30 without hypertension (50%). Mean age were 54,11 ± 3,36 years old. Plasma angiotensin II levels seemed higher in type 2 diabetes mellitus women with hypertension than without hypertension although they were not statistically significant (0,30 ± 0,15 ng/ml vs. 0,28 ± 0,18 ng/ml, p=0,93). Conclusion. The plasma angiotensin II levels has no significant different between type 2 diabetes mellitus women with or without hypertension.

Kata Kunci : angiotensin II plasma, hipertensi, wanita, diabetes mellitus tipe 2