PEMILIHAN KODE BAHASA DALAM RANAH PENDIDIKAN DAN KERJA: STUDI KASUS DI PUSAT BAHASA, BUDAYA, DAN AGAMA UIN SUNAN KALIJAGA
ROSIANA KRISTANTI, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A
2011 | Tesis | S2 LinguistikPemilihan bahasa dalam masyarakat multibahasa suatu institusi pendidikan seperti pada masyarakat tutur Pusat Bahasa, Budaya dan Agama UIN Sunan Kalijaga merupakan fenomena dalam kajian sosiolinguistik yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan wujud kode-kode tutur, wujud alih kode dan campur kode, fungsi alih kode dan campur kode, dan faktor-faktor pemilihan bahasa dalam masyarakat tutur Pusat Bahasa, Budaya dan Agama UIN Sunan Kalijaga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan Sosiolinguistik. Data penelitian berupa unit-unit bahasa yang berwujud kata, frase atau kalimat yang digunakan dalam peristiwa tutur di Pusat Bahasa dan Agama UIN Sunan Kalijaga. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik rekam dan catatan lapangan, metode wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini berupa kode-kode tutur, wujud alih kode dan campur kode, fungsi alih kode dan faktor pemilihan bahasa di PBBAU. Kode-kode tutur dalam Masyarakat Tutur Pusat Bahasa, Budaya, dan Agama UIN Kalijaga (MPBBAU) terdiri dari kode yang berwujud bahasa, kode yang berwujud ragam, dan kode bahasa yang berwujud tingkat tutur. Kode yang berwujud bahasa terdiri dari (1) Bahasa Arab, (2) Bahasa Inggris, (3) Bahasa Indonesia, dan (4) Bahasa Jawa. Sedangkan, kode dalam berwujud ragam dapat dibedakan atas (1) ragam formal, (2) ragam informal dan (3) ragam slang. Kode yang berwujud tingkat tutur di MPBBAU dapat dibedakan menjadi dua tingkat tutur yakni (1) tingkat tutur ngoko (akrab) dan (2) tingkat tutur madya (sedang). Alih kode dan campur kode yang terjadi di PBBAU sangat bervariasi. Alih kode yang ada dapat dibedakan menjadi (1) alih bahasa dari BA ke BI, (2) alih bahasa dari BA ke BING, (3) alih bahasa dari BA ke BJ, (4) alih bahasa dari BING ke BI, (5) alih bahasa dari BING ke BJ, dan (6) alih bahasa dari BJ ke BI. Sedangkan campur kode yang terjadi di PBBAU dibedakan menjadi campur kode yang berupa kata, frase dan klausa. Fungsi alih kode dalam MPBBAU bermacam-macam yaitu untuk memperjelas materi dalam pembelajaran bahasa asing, membangun suasana akrab, untuk mengalihkan topik, kemudahan komunikasi, menunjukkan identitas kelompok tertentu, ungkapan solidaritas, menekankan pesan yang ingin disampaikan, dan untuk menunjukkan rasa hormat. Sedangkan fungsi campur kode meliputi untuk memperjelas materi dalam pembelajaran bahasa asing, untuk bergaya, membicarakan topik tertentu, menunjukkan rasa hormat, menunjukkan ekspresi diri, meminjam istilah tertentu, memperjelas maksud lawan tutur dan untuk merujuk pada benda tertentu. Faktor pemilihan bahasa dalam MPBBAU meliputi peserta tutur, mitra tutur, situasi tutur, tujuan tutur, pokok tutur dan norma tutur. Secara rinci faktor-faktor tersebut terdiri dari 1) peserta tutur dalam interaksi meliputi a) peserta tutur yang terdiri dari (1) keangotaan terhadap kelompok tertentu, dan (2) jenis kelamin penutur, (3) usia penutur, (4) pendidikan, (5) kemampuan berbahasa penutur dan lawan tutur; b) mitra tutur yang terdiri dari status sosial dan keakraban, c) peserta tutur ketiga; 2) situasi tutur meliputi a) situasi formal dan b) situasi informal; 3) tujuan tutur; 4) pokok tutur: representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi; dan 5) norma tutur: solidaritas, harmoni, selalu bersyukur, selalu berserah diri kepada Tuhan, dan selalu menerapkan ajaran agama dalam kehidupan.
Language choice in multilingual societies in the educational institution as in Center for language, Culture and Religion UIN Sunan Kalijaga (CLCRU) is an interesting phenomenon based on the sociolinguistics point of view. This research is aimed at describing the codes, code switching and code mixing, functions of code switching and code mixing and social factors of language choices in CLCRU. The research uses a descriptive qualitative research, particularly the Sociolinguistics approach. The data of the research are the lingual units in the form of words, phrases, or sentences in the speech events in CLCRU. The method in data collection uses recording technique, interview, interview, and documentation. The first finding of this research shows that the codes in the form of languages found in CLCRU are Indonesian (I), Arabics (A), English (E) and Javanese (J). Codes in form of styles can be divided into formal style, informal style, and slang style. Codes in the form of speech level can be divided into low Javanese speech level (ngoko) and high Javanese speech level (krama). The second finding is that code switching and code mixing found in CLCRU vary. Code-switching can be divided into (1) codeswitching from Arabic to Indonesian, (2) Arabic to English, (3) Arabic to Javanese, (4) English to Indonesian, (5) English to Javanese, and (6) Javanese to Indonesian. Meanwhile, code-mixing can be divided into code mixing in the forms of words, phrases, and clauses. The words-code mixing can use English, Arabic, Indonesian, and Javanese bases. The third finding shows that the functions of code switching are to clarify the materials in foreign language teaching, to build intimate situation in learning, to switch topics, to show certain group identities, to show solidarity expressions, to build intimacy and informal situation, to emphasize the message of utterances, and to show respect. In addition, the functions of code mixing cover to clarify materials in foreign language teaching, to be stylish, to talk certain topics, to show respect, to be the self-expression, to borrow particular terms, to clarify the addressee’ intention, and to refer to certain things. The fourth finding reveals that factors of language choices include participants, addressee, situation, ends, topics, and norms of interaction. In detail, those factors are 1) participants: a) speakers consist of certain group membership, speaker’s aspiration, gender, age, and educational background, language proficiency of speaker, b) addressees, c) third speakers; 2) situation: a) formal situation and b) informal situation; 3) ends: representative, directive, expressive, commisive, and declarative,; 4) topics, and 5) norms of interaction: solidarity, harmony, gratitude to God, devotion to God, and application of the religious teaching into life.
Kata Kunci : pemilihan bahasa, kode, alih kode, campur kode, fungsi, faktor