Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR PROGNOSIS KEBERHASILAN PENANGANAN PASIEN GASTROSISIS DI RSUP DR. SARDJITO JANUARI 2004 S/D AGUSTUS 2010

WIDYATMOKO KURNIAWAN, dr. Akhmad Makhmudi, SpB, SpBA.

2011 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Latar belakang: Gastrosisis adalah kelainan kongenital bayi lahir yang berat, berupa penonjolan (herniasi) dari isi abdomen lewat suatu defek fusi dinding abdomen, hampir selalu sebelah kanan dari tali pusat. Etiologi gastrosisis belum diketahui, tetapi hipotesis menerangkan akibat dari gangguan vaskularisasi pada waktu involusi vena umbilikalis kanan atau gangguan perkembangan arteri mesenterika superior. Insiden gastrosisis meningkat dan berhubungan dengan usia ibu muda, graviditas rendah, prematur dan berat lahir rendah. Tujuan: Mengetahui angka keberhasilan penanganan pasien gastrosisis yang dilakukan operasi di RSUP Dr. Sardjito dan mengetahui faktor faktor prognosis keberhasilan penanganan pasien gastrosisis yang dilakukan operasi di RSUP Dr. Sardjito. Bahan dan cara: Subyek penelitian adalah pasien gastrosisis yang telah dilakukan operasi di RSUP Dr. Sardjito dari Januari 2004 s/d Agustus 2010. Dilakukan uji chi-square antara faktor karakteristik pasien yang meliputi jenis operasi penutupan defek, lama kontaminasi usus ( waktu dari lahir sampai operasi ), umur kehamilan dan berat badan lahir bayi. Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan, jumlah pasien gastrosisis dari Januari 2004 sampai Agustus 2010 sebanyak 52 pasien. Dari 52 pasien gastrosisis tersebut yang dilakukan operasi penutupan defek sebanyak 31 orang. Bayi gastrosisis dengan operasi penutupan defek primer yang meninggal 1,71 kali lebih besar dibandingkan bayi gastrosisis yang dilakukan operasi penutupan defek bertahap. Bayi gastosisis dengan operasi penutupan defek primer yang meninggal ada 16 ( 94,1%) dan bayi gastosisis dengan operasi penutupan defek bertahap yang meninggal 1 (5,9%). Bayi gastrosisis dengan operasi penutupan defek kurang dari 24 jam yang meninggal 1,5 kali lebih besar dibandingkan bayi gastrosisis yang dilakukan operasi penutupan defek lebih dari 24 jam. Bayi gastosisis dengan operasi penutupan defek kurang dari 24 jam yang meninggal ada 6 ( 37,5%) dan bayi gastosisis dengan operasi penutupan defek lebih dari 24 jam yang meninggal 10 (62,5%). Bayi gastrosisis dengan berat badan lahir < 2500 gram yang meninggal 2,61 kali lebih besar dibandingkan bayi gastrosisis dengan berat badan lahir > 2500 gram. Bayi gastosisis pada operasi tutup primer dengan berat badan lahir < 2500 gram yang meninggal ada 15 ( 88,2%) dan bayi gastosisis pada operasi tutup primer dengan berat badan lahir > 2500 gram yang meninggal 2 (11,8%). Bayi gastrosisis dengan dengan umur kehamilan < 37 minggu yang meninggal 1,62 kali lebih besar dibandingkan bayi gastrosisis dengan dengan umur kehamilan >37 minggu. Bayi gastosisis dengan umur kehamilan < 37 minggu yang meninggal ada 8 ( 47,1%) dan bayi gastosisis dengan umur kehamilan > 37 minggu yang meninggal 9 (52,9%). Kesimpulan: Faktor – faktor predisposisi yang mempengaruhi keberhasilan penanganan pasien gastrosisis adalah dilakukannya ileostomi pada penutupan defek bertahap, lama kontaminasi usus dan berat badan lahir.

Background: Gastroschisis are congenital abnormalities birth weight babies, a protrusion (herniation) of abdominal contents through a fusion defect of the abdominal wall, almost always to the right of the umbilical cord. Gastroschisis etiology is unknown, but hypotheses explaining the result of vascular disruption at the time of involution right umbilical vein or superior mesenteric artery developmental disorders. Gastroschisis incidents increased and associated with young maternal age, low gravidity, premature and low birth weight. Objective: To determine treatment success rate gastroschisis patients who performed surgery at Sardjito Hospital and find out prognostic factors of success in handling gastroschisis patients who performed surgery on Sardjito Hospital. Materials and methods: Subjects were gastroschisis patients who had performed surgery in Sardjito Hospital from January 2004 to August 2010. Chi-square test between the patient characteristic factors including type of defect closure surgery, duration of contamination of the gut (the time from birth to surgery), gestational age and birth weight. Result: From result of research conducted, the number of gastroschisis patients from January 2004 until August 2010 as many as 52 patients. Of the 52 gastroschisis patients who performed the surgery defect closure by 31 people. Gastroschisis baby with primary defect closure surgery who died 1.71 times greater than babies who performed surgery gastroschisis gradual closure defect. Gastroschisis baby with primary defect closure surgery who died there were 16 (94.1%) and gastroschisis infants with defect closure operation gradually died 1 (5.9%). Gastroschisis baby with defect closure operation for less than 24 hours of death 1.5 times greater than gastroschisis babies who do defect closure operation for more than 24 hours. Gastroschisis baby with defect closure operation for less than 24 hours who died there are 6 (37.5%) and gastroschisis infants with defect closure operation more than 24 hours of death 10 (62.5%). Gastroschisis Infants with birth weight <2500 grams who died 2.61 times greater than gastroschisis infants with birth weight> 2500 grams. Gastroschisis babies the primary lid operation with birth weight <2500 grams who died there were 15 (88,2%) and gastroschisis infants the primary lid operation with birth weight> 2500 g who died 2 (11.8%). Gastroschisis infants with gestational age <37 weeks who died 1.62 times greater than gastroschisis infants with gestational age > 37 weeks. Gastroschisis Infants with gestational age <37 weeks who died there were 8 (47.1%) and gastroschisis infants with gestational age> 37 weeks who died 9 (52.9%).

Kata Kunci : Gastrosisis – faktor predisposisi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.