Laporkan Masalah

TEORI PENDIDIKAN MORAL MENURUT EMILE DURKHEIM RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN MORAL ANAK DI INDONESIA

SETIA PAULINA SINULINGGA S.FIL, Dr. P. Hardono Hadi

2011 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Moral adalah bekal dalam mengembangkan diri. Hal itu dikarenakan, ketika moral telah diam dalam diri, manusia akan dapat mempertanggungjawabkan segala aktivitasnya terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan utamanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masalah moral, adalah suatu masalah yang menjadi perhatian manusia di mana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Hal itu dikarenakan, kerusakan moral seseorang mengganggu ketentraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak orang yang rusak moralnya, maka akan guncanglah keadaan masyarakat itu. Metode yang digunakan adalah Metode historis, metode ini digunakan untuk menjelaskan latar belakang pemikiran Emile Durkheim tentang pendidikan moral. Metode deskripsi, dimaksudkan untuk memberikan penjelasan secara deskriptif mengenai Pendidikan Moral Emile Durkheim berdasar sumber data yang telah disistematisasi. Metode hermeneutik, untuk menangkap makna essensial pemikiran Emile Durkheim pada saat itu. Hasil yang dicapai bahwa adanya pendidikan moral bagi anak dapat merubah perilaku anak, sehingga jika sudah dewasa lebih bertanggung jawab dan menghargai sesamanya dan mampu menghadapi tantangan jaman yang cepat berubah. Peningkatan pertimbangan moral pada diri anak yang dirancang melalui pendidikan di sekolah, dapat membantu pembentukan kepribadian anak, karena dengan terbentuknya pertimbangan moralnya, anak akan berperilaku sesuai dengan cara berpikir moral yang ada padanya. Tiga unsur yang ditetapkan oleh Durkheim, untuk bisa menjadi pribadi yang bermoral yang pertama adalah disiplin, yang kedua adalah keterikatan pada kelompok serta unsur yang ketiga adalah otonomi. Ketiga unsur ini dibutuhkan setiap individu untuk bisa menjadi pribadi yang bermoral. Dan tindakan moral pada hakikatnya merupakan fokus sentral dari dunia moral, yang akan membentuk kepribadian yang bertanggung jawab, disiplin, serta menjadi pribadi yang baik dalam lingkungan masyarakat, dan menghindari perilaku yang tidak baik, sesuai dengan cara berpikir moral yang telah diberikan.

Morality is an asset in self development process. When morality has contained in self, a person would responsible all his or her activities to himself or herself, to other people, and above all, to the god almighty. Morality has become a universal problem, both in developed or traditional society, since morality damages in a person would disturb another’s peace. If there are so many people in society who has damaged morality, the society could be shocked. Method used in this research is historical method which used to describe the background of Emile Durkheim’s thought on morality education. Description method was used to descriptively explain the Morality Education of Emile Durkheim based on systemized data sources. Hermeneutical method was used to derive the essential meaning of Emile Durkheim’s thought in her era. The results shows that morality education for children could change their behavior, thus, when they grow older, they’ll become a responsible adult and has respect to the others and capable to meet the challenges of the world that rapidly changing. The increase of moral consideration in children which designed through school education could improve the formation of children personality. With the formation of morality consideration, the child would behave in accordance with his or her way of morality thought. Three elements which suggested by Durkheim to become a person with morality are discipline, group attachment, and autonomy. Each individual should have these three elements to be a morality personality. And morality act, in essential, is a central focus in morality world which form a responsible, discipline personality, as well as a good person in society who avoids bad behavior and act in accordance with given morality thought.

Kata Kunci : pendidikan moral, disiplin, otonomi diri, perilaku anak


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.