DUKUNGAN STAKEHOLDERS TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN KAMPUS TERPADU POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Ainal Mardhiah, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M,Si., Ph.D
2011 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Merokok merupakan suatu perilaku yang berdampak negatif terhadap kesehatan, bukan hanya untuk perokok saja, tetapi juga untuk orang-orang yang berada di sekelilingnya yang ikut terpapar. Kawasan tanpa rokok (KTR) sangat berperan untuk menurunkan perokok pasif, dan membantu remaja mengalahkan perangkap rokok. Dukungan terhadap kebijakan KTR sangat penting untuk menanamkan rasa memiliki, menanamkan kesadaran sehingga terjadi perubahan perilaku. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tentang dukungan stakeholders terhadap kawasan tanpa rokok di lingkungan Kampus Terpadu Politeknik Kesehatan Kemenkes Nanggroe Aceh Darussalam. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan subjek penelitian ditentukan secara purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, diskusi kelompok terarah (DKT), dan wawancara mendalam. Analisis yang digunakan adalah content analysis. Hasil: Jumlah perokok di kampus masih cukup tinggi. Banyaknya dosen yang merokok, paparan iklan, tidak ada peraturan, mudah mengakses rokok, persepsi terhadap industri rokok, budaya dan teman sebaya perokok berkontribusi terhadap perilaku merokok mahasiswa. Secara umum, stakeholders mendukung penerapan kebijakan KTR di kampus. Nonperokok lebih mendukung kebijakan KTR di kampus dibandingkan dengan perokok. Penerapan kebijakan KTR di kampus dapat mengurangi perokok pasif dan membantu mengatasi masalah rokok. Kesimpulan: Perilku merokok berpengaruh terhadap dukungan terhadap kebijakan KTR di kampus. Sebagai institusi pendidikan yang mendidik caloncalon tenaga kesehatan, kebijakan dilarang merokok dapat diterapkan sebagai langkah awal dalam menanggulangi masalah rokok.
Background: Smoking is a behavior that negatively affects health, not just for smokers but also for the people around them. A smoke-free area plays an important role to reduce risks for passive smokers, and help teens beat the tobacco trap. Support to policy regarding smoke-free area is important to instill a sense of belonging and instill awareness resulting in behavioral change. Objective: To find out the description of the stakeholder’s support for a smoke-free area in Health Polytechnic Integrated Campus, Ministry of Health, Nanggroe Aceh Darussalam. Methods: This study was a qualitative research using a case study approach. Respondents was chosen purposively . Data collection method used observation, focus group discussions (FGD), and in-depth interviews. The analysis used was content analysis. Results: The number of smokers on campus was still quite high. The number of lecturers who smoked, exposure to advertising, no regulation, easy access to cigarettes, the perception of the tobacco industry, culture and peer smokers contributed to student’s smoking behavior. In general, the stakeholders supported the implementation of policies regarding smoke-free area on campus. Non-smokers were more supportive to the policies regarding smoke-free area on campus than smokers. Smoke-free area policy implementation at the campus could reduce secondhand smoke and help overcome the problem of smoking. Conclusion: Smoking behavior affected supports for smoke-free area policies on campus. As an educational institution that educates prospective health providers, no smoking policy can be implemented as the first step in tackling the problem of smoking.
Kata Kunci : perilaku merokok, kawasan tanpa rokok, dukungan, kampus