KETEGANGAN POLITIK SYI’AH-SUNNI DI TIMUR TENGAH (Sejarah Politik di Sekitar Laut Tengah Pada Abad X M)
Ahmad Sahide, Prof. Dr. M. Abdul Karim, MA.
2011 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama/Kajian Timur TengahPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh aliran Syi‟ah-Sunni dalam hubungan antar satu pemerintahan dengan pemerintahan yang lain, terutama melihat hubungan yang penuh dengan ketegangan atau konflik antar pemerintahan yang Syi‟ah dengan pemerintahan yang Sunni. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akar konflik Syi‟ah-Sunni yang masih berlangsung hingga sekarang. Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dengan studi pustaka yang melihat sejarah konflik politik Syi‟ah (Fatimiyah)-Sunni (Umayah) yang terjadi pada Abad X M. Dalam penelitian ini melihat dampak dari konflik Fatimiyah (Syi‟ah) di Afrika Utara dengan Umayah (Sunni) di Andalusia pada perkembangan sejarah dunia Islam selanjutnya. Penelitian ini menemukan bahwa konflik politik antara Fatimiyah dan Umayah yang terjadi pada Abad X M. mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hubungan Syi‟ah-Sunni yang semakin kuat dalam membangun sentimen aliran dalam dunia politik. Fatimiyah adalah dinasti pertama dari aliran Syi‟ah yang menginspirasi lahirnya dinasti (pemerintahan) berikutnya dari kalangan Syi‟ah, seperti pada era Dinasti Safawiyah pada Abad XVI, era Dinasti Qajar, dan puncaknya adalah pada Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, dan menjadi ancaman bagi eksistensi pemerintahan dari kalangan Sunni. Dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan bahwa konflik Fatimiyah (Syi‟ah) dengan Umayah (Sunni) yang berlangsung pada Abad X M. merupakan akar dari konflik politik antar pemerintahan yang Syi‟ah dengan pemerintahan yang Sunni. Dampaknya yang masih eksis hingga sekarang adalah ketika Iran muncul sebagai simbol dari pemerintahan Syi‟ah pasca Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, yang dipimpin oleh Imam Khomeini. Di mana kemunculan Iran sebagai simbol dari negara Syi‟ah melahirkan ketegangan dan instabilitas politik di kawasan Timur Tengah. Ini terjadi, dalam pandangan penulis, tidak terlepas dari konflik Syi‟ah-Sunni yang dilahirkan oleh Fatimiyah-Umayah pada Abad X tersebut. Fatimiyahlah yang menginspirasi lahirnya pemerintahan dari kelompok Syi‟ah untuk melawan dominasi dari kelompok Sunni, yang dianggapnya telah memimpin dengan kejam dan keluar dari Islam.
This research aims to see the influence of Shi‟i-Sunni sect in the relation between one government with the other government, mainly to see the full conflict ralation between Shi‟i government with Sunni government. Thus, this research is to understand the root of the conflict of Shi‟i-Sunni still existing to the present. North This study is the research done based on the book study seeing the conflict of Shi‟i (Fatimid)-Sunni (Umayah) existing in the Xth Century of Crhistian calendar. In this research see the effect from the conflict of Fatimid in Africa (Shi‟i) with Umayah (Sunni) in Andalusia to the historical development of the islamic world next. This research finds that the political conflict between Fatimid and Umayah lasting in Xth Century has big influence in the relation of Shi‟i-Sunni getting stronger and stronger in making the sect sentiment in the political world. Fatimid is the first dynasty from the Shi‟i sect which inspired the other dynasty (government) later from the Shi‟i community, such as in the era of Safafid Dynasty in XVIth Century, the era of Qajar Dynasty, and the top is the Islamic Revolution of Iran in 1979, and become the threat for the governmental existance of Sunni. From this research, the writer takes conclution that the conflict of Fatimid (Shi‟i) with Umayah (Sunni) lasting in Xth Century is the root of the political conflict between the Shi‟i government and the Sunni government. The effect still existing in this era is when Iran came as the symbol of the Shi‟i government after the Islamic Revolution of Iran in 1979, led by Imam Khomeini, which, with the existance of Iran as symbol of Shi‟i state, causes the unstable politic in the Middle East area. This one happens, from the writer view, irrespectively from the conflict Shi‟i-Sunni borne by Fatimid-Umayah in Xth Century. Fatimid had inspired the existance of the government from the Shi‟i community to counter the domination of the Sunni government, which they assumed had led tyranically and in an unislamic way.
Kata Kunci : Fatimiyah, Umayah, akar konflik, Dinasti (pemerintahan).