PEMBUATAN VERNIS DARI RESIN FENOLIK DENGAN MENGGUNAKAN ASAP CAIR KULIT BIJI METE DAN CNSL (CASHEW NUT SHELL LIQUID) SEBAGAI SUBTITUSI PHENOL

IKHWAL,STP, Prof. Dr. Ir. Purnama Darmajdi, M.Sc

2012 | Tesis | S2 Teknologi Hasil Perkebunan

Kulit biji mete berpotensi sebagai sumber phenol dalam pembuatan resin fenolik yang merupakan bahan baku produk pelapis permukaan (vernis,cat, dan enamel). Berdasarkan data BPS (2009), Indonesia mengimpor fenol sebesar 30.819, 916 ton/tahun. Kondisi ini memberikan peluang yang besar untuk dipenuhi oleh senyawa subtitusi yang dapat diproduksi di dalam negeri, seperti asap cair dan CNSL (Cashew Nut Shell Liquid). Penelitian ini bertujuan Menentukan kondisi suhu optimum pirolisis dalam produksi asap cair dari kulit biji mete, Mengetahui komposisi kimia asap cair dari kulit biji mete baik yang sudah dipress maupun yang belum dipress,dan Mengetahui pengaruh jumlah asap cair dan lama waktu reaksi polimerisasi terhadap kualitas vernis yang dihasilkan. Penelitian dilakukan meliputi 3 tahap penelitian yaitu : Analisa proksimat kulit biji mete, pengempaan dan pirolisis kulit biji mete serta pembuatan vernis. Suhu pirolisis yang digunakan adalah suhu ( 300 0 C, 325 0 C, 350 0 C, 375 0 C, 400 0 C dan 425 0 C). Pembuatan resin fenolik dilakukan dengan mereaksikan phenol dan formaldehid yang telah disubtitusi oleh asap cair dengan perbandingan asap cair : phenol (b/b) yaitu : (100 : 0, 75 : 25, 50:50, 25 : 75, 0: 100) %. Pembuatan vernis dengan cara melarutkan resin pada larutan etanol 70%. Hasil penelitian menunjukan suhu pirolisis yang optimum untuk produksi asap cair pada kulit biji mete yaitu suhu 400 0 C. Berdasarkan kriteria pembobotan perlakuan yang terbaik adalah perbandingan kosentrasi asap cair : phenol (b/b) 50 : 50 dengan waktu reaksi 5 jam. Dari hasil karakteristik vernis yang dihasilkan kadar padatan dan nilai gloss belum memenuhi SNI No. 06-1009-1989. Namun berat jenis, viskositas, pH, waktu kering, kekerasan, daya lengket dan ketahanan dalam air sudah memenuhi standar. Penelitian ini menunjukan bahwa asap cair dan CNSL pada kulit biji mete merupakan bahan alternatif yang potensial untuk digunakan sebagai senyawa pensubtitusi phenol atau pengganti phenol dalam pembuatan vernis.

Skin cashew potential as a source of phenol in the manufacture of phenolic resin which is the raw material products surface coating (varnish, paint, and enamel). Based on data from BPS (2009), Indonesia imported phenol at 30.819, 916 tons / year. These conditions provide a great opportunity to be met by substitution of compounds that can be produced domestically, such as liquid smoke and CNSL (Cashew Nut Shell Liquid). This study aimed Determining the optimum pyrolysis temperature conditions in the production of liquid smoke from cashew nut shell, Knowing the chemical composition of the liquid smoke from cashew nut shell either already pressed or not pressed, and Knowing the influence the amount of liquid smoke and a long reaction time of polymerization quality of the resulting varnish. The study was conducted covering three phases of research, namely: the cashew nut shell proximate analysis, compression and pyrolysis of cashew nut shell and the making of varnish. Pyrolysis temperature used is the temperature (300 0 C, 325 0 C, 350 0 C, 375 0 C, 400 0 C and 425 0 C). Manufacture of phenolic resins made by reacting phenol and formaldehyde which have been substituted by the liquid smoke with a ratio of liquid smoke: phenol (w/w), namely: (100: 0, 75: 25, 50:50, 25: 75, 0: 100)% . Preparation of varnish by dissolving the resin in 70% ethanol solution. The results showed that the optimum pyrolysis temperature for the production of liquid smoke on the cashew nut shell temperature of 400 0 C. Based on the best treatment weighting criteria is a comparison of concentration of liquid smoke: phenol (w/w) 50: 50 with a reaction time of 5 hours. From the results of the characteristics of the resulting levels of solids varnish and gloss values do not meet the SNI No. 06-1009-1989. However, specific gravity, viscosity, pH, dry time, hardness, stickiness and durability in the water already meet the standard. This study shows that the liquid smoke and CNSL in cashew nut shell is potential alternative materials to be used as a surrogate compound Phenol Substitution or phenol in the manufacture of varnish.

Kata Kunci : Vernis, Kulit biji mete, Asap cair, CNSL, Phenol, Formladehid