ANALISIS PROBABILITAS SEISMIC HAZARD UNTUK DAERAH KEPULAUAN MALUKU
rohima wahyu ningrum, Prof. Dr. Sismanto, M.Si.
2011 | Tesis | S2 Ilmu FisikaTelah banyak dilakukan penelitian mengenai prediksi dari resiko bahaya gempa (seismic hazard) di Indonesia, tetapi untuk wilayah Indonesia bagian timur khususnya Kepulauan Maluku masih perlu dilakukan pengkajian lanjutan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh nilai dari percepatan tanah maksimum di batuan dasar dengan kondisi PGA (T = 0.0 detik) dan spectral acceleration (SA) pada periode 0.2 detik dan 1.0 detik dengan waktu periode ulang 500 tahun dan 2500 tahun. Metode pendekatan yang digunakan adalah Probability Seismic Hazard Analysis (PSHA) dengan menggunakan bantuan program PSHA 2007 dari USGS yang dikembangkan oleh Stephen Harmsen, yang telah dimodifikasi oleh Bella pada tahun 2008. Hasil dari perhitungan diperoleh distribusi nilai hazard pada kondisi PGA (T = 0,0 detik) dengan periode ulang 500 tahun di batuan dasar memiliki nilai, yaitu 0,20 – 4,0 g dan dengan periode ulang 2500 tahun diperoleh nilai, yaitu 0,40 – 4.0 g. Sedangkan untuk nilai hazard di batuan dasar dengan kondisi spektra T = 0.2 detik untuk waktu periode ulang 500 tahun dan 2500 tahun, yaitu 0,2 – 4,0 dan 0,4 – 4,0 g. Untuk nilai hazard di batuan dasar dengan kondisi spektra T = 1.0 detik untuk waktu periode ulang 500 tahun dan 2500 tahun diperoleh nilai, yaitu 0,2 – 2,4 g dan 0,2 – 2,6 g. Distribusi nilai percepatan tanah maksimum yang diperoleh cukup bervariasi karena sesuai dengan karakteristik masing-masing zona sumber gempa. Hasilnya dapat diketahui bahwa daerah kepulauan Maluku termasuk daerah yang tidak stabil atau dengan kata lain daerah dengan tingkat kerawanan bencana gempabumi yang tinggi. Nilai percepatan tanah maksimum dipengaruhi oleh data gempa yang lengkap, karakteristik sumber gempa, parameter sumber gempa, fungsi atenuasi dan faktor geologi daerah penelitian meliputi tatanan tektonik lempeng dan lain-lain.
Have been done many researcher concern prediction of seismic hazard in Indonesia, but eastern Indonesia, especially the Moluccas islands is still needed further assessment. This research was purposed to determine seismic hazard based on peak ground acceleration distribution. Probabilistic seismic hazard analysis method was used program PSHA 2007 from USGS developed by Stephen Harmsen, and have been modified by Bella in 2008. The result of this calculated obtained distribution hazard value in PGA condition (T=0.0 second) for return period of 500 years at the base rock with peak ground acceleration value ranging between 0.20 g - 4.0 g and for return period of 2500 years obtained peak ground acceleration value ranging between 0.40 g - 4.0 g. While for hazard value in base rock in spectral condition T = 0.2 second for return period of 500 years and 2500 years with peak ground acceleration value ranging between 0.2 g -0.4 g and 0.4 g - 4.0 g. For hazard value for base rock in spectral condition T=1.0 second for return value of 500 years and 2500 years with peak ground acceleration value ranging between 0.2 g - 2.4 g and 0.2 g - 2.6 g. Peak ground acceleration distribution result varied because according to the characteristics of each earthquake source zone. The result can be seen that Maluku islands, including areas that are unstable or in other words, areas with determine highseismic hazard. The peak ground acceleration values are affected by the earthquake data are complete, the characteristics of the earthquake, the earthquake source parameters, attenuation functions and geological research areas include the order of tectonic plates and others.
Kata Kunci : analisis seismic hazard, PSHA, Kepulauan Maluku, percepatan tanah maksimum (PGA), program PSHA-USGS 2007