Laporkan Masalah

STUDI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SCRIPT CONCORDANCE TEST PADA LULUSAN DOKTER BARU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Fundhy Sinar Ikrar Prihatanto, dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed, Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran

Latar belakang: Penalaran klinis merupakan kemampuan yang sangat penting sebagai dokter. Berbagai metode telah diperkenalkan untuk menilainya. Dalam praktek kedokteran terdapat konteks ketidakpastian, yang selama ini belum terakomodasi oleh metode penilaian tertulis yang telah ada. Untuk tujuan tersebut dikembangkan SCT. Untuk mengetahui kualitas SCT, perlu dinilai validitas dan reliabilitasnya. Tujuan: Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas SCT dalam menilai kemampuan penalaran klinis lulusan baru dokter. Metode: Pembuatan dan penilaian kualitas soal, dilakukan dengan melakukan tahapan sebagai berikut: (1) pembuatan blueprint; (2) pembuatan butir-butir soal; (3) penilaian content validity; (4) uji coba kejelasan soal; dan (5) penilaian reliabilitas, construct validity, concurrent validity, dan consequence validity. Subyek dan aktivitas yang dilakukannya pada penelitian ini meliputi: empat kelompok panel untuk review blueprint (9 orang), review isi butir soal (4 orang), menilai content validity (5 orang), dan dasar scoring system (10 orang); mahasiswa tingkat akhir untuk uji coba kejelasan soal (5 orang); dan kelompok: mahasiswa tahun ke-3 (193 orang), lulusan dokter baru (99 orang) dan dokter dengan pengalaman minimal 2 tahun (30 orang) untuk uji coba soal SCT. Terhadap jawaban panel untuk penialaian content validity, nilai SCT, nilai MCQ, dan jawaban kuisioner dilakukan analisis data sesuai dengan masing-masing pertimbangan. Jawaban panel untuk penilaian content validity digunakan content validity ratio butir soal. Nilai SCT yang digunakan dalam pertimbangan reliabilitas dilakukan dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha. Nilai SCT dari ketiga kelompok sampel, digunakan dalam pertimbangan construct validity. Data tersebut diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk pertimbangan construct validity dilakukan uji ANOVA. Dan untuk concurrent validity dilakukan uji Pearson terhadap nilai SCT dan MCQ. Consequence validity dilakukan dengan analisis kualitatif. Hasil: SCT memiliki reliabilitas sedang dan content validity ratio dapat diterima; dapat membedakan kelompok dengan pengalaman klinis yang berbeda; menghasilkan nilai yang tidak berhubungan dengan nilai MCQ; dan dapat menilai kemampuan penalaran klinik dengan kekurangan dan kelebihannya. Kesimpulan: SCT dapat dipakai dalam pendidikan kedokteran, tetapi memerlukan persiapan dalam pengembangan dan pelaksanaannnya.

Background: Clinical reasoning is a necessary skill as a medical doctor. Some methods have been proposed to assess clinical reasoning skill. In the medical practice, there is the context of uncertainty that is not accommodated by some existing written assessment methods. By the purpose of context of uncertainty, the SCT was developed. In order to know the quality of SCT, its validity and reliability was assessed. Aim: to know validity and reliability of SCT in assessing clinical reasoning skill of fresh graduated medical doctor. Methods: In order to develop and assess of item quality, the following steps was conducted: (1) blueprint development; (2) item construction; (3) content validity assessment; (4) try out of item’s clarity; and (5) assessment of reliability, construct validity, concurrent validity, and consequence validity. Subjects and their activities are including: 4 groups of panel for: review of blueprint (9 persons) and items’ content (4 persons), assess content validity (5 persons), and basis of scoring system (10 persons); last year medical student (5 persons) for tryout of item’s clarity; and the groups of third year medical students (193 persons), fresh graduated medical doctor (99 persons), and medical doctors whose have minimally 2 years clinical experience (30 persons) for tryout SCT. Analysis was performed to panel’s answer for content validity assessment, marks of MCQ and SCT, and questioner’s answers; according to particular considerations. Panel’s answer for content validity, were used to calculate content validity ratio. Cronbach Alpha coefficient of SCT’s mark was used to assess reliability. By using Kolmogorov-Smirnov test, the distribution was normal. Construct validity is performed by ANOVA between three groups. Concurrent validity was obtained by performing Pearson test to marks of SCT and MCQ. Consequence validity is performed by qualitative analysis. Results: SCT has moderate reliability and accepted content validity ratio; could differences groups with different clinical experiences; results unrelated score with MCQ; and could assess clinical reasoning skills with its limitations and benefits. Conclusions: SCT could be used in medical education, but needs preparation in its development and implementation.

Kata Kunci : clinical reasoning skills, SCT, assessment


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.