Laporkan Masalah

“HABITUS” MENURUT PEMIKIRAN PIERRE BOURDIEU DALAM TINJAUAN FILSAFAT KEBUDAYAAN

HENDRA, Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin

2011 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Penelitian ini berjudul “Habitus” Menurut Pemikiran Pierre Bourdieu dalam Tinjauan Filsafat Kebudayaan. Latar belakang penelitian ini adalah semakin kompleksnya kebudayaan dalam jaringan makna yang dibuatnya. Manusia adalah mahluk sosial yang selalu hidup berkelompok, namun juga tanpa mengesampingkan bahwa manusia adalah dirinya sendiri dalam artian manusia adalah individunya sendiri. Manusia selalu berproses dalam tahapan demi tahapan, dengan begitu manusia kemudian mencari sesuatu yang bisa memenuhi kepuasannya. Manusia kemudian terperangkap dalam jalinan simbol yang telah ditenunnya sendiri baik keterperangkapanya dalam tenunan simbol bersifat sadar maupun tidak sadar. Kebudayaan dimaknai sebagai sebuah bangunan sosial. Sifat dari kebudayaan itu sendiri adalah dinamis, karena kebudayaan dialektis dan terbuka terhadap apa yang dinamakan perubahan. Perubahan dalam kebudayaan diartikan sebagai progres dalam runtutan waktu dan ruang, kebudayaan berproses yang disesuaikan dengan perkembangan dari masyarakat maupun individu pemilik kebudayaan itu sendiri. Atas dasar itu, rumusan masalah yang dipaparkan dalam penelitian ini adalah pertama apakah yang dimaksud dengan habitus menurut Pierre Bourdieu?; kedua bagaimana analisis filsafat kebudayaan mengenai habitus?. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan, yang didukung oleh data primer maupun data sekunder. Adapun analisis data dilakukan dengan cara interpretasi dan komparasi. Objek formal penelitian ini adalah filsafat kebudayaan. Objek materialnya adalah habitus menurut pemikiran Pierre Bourdieu. Habitus merupakan konsep yang ditenun kembali oleh Pierre Bourdieu dari istilah hexis yang dicetuskan oleh Aristoteles lalu dikombinasikan dengan inti pemikiran Marx, Weber, Durkheim, Husserl dan pemikir lainnya. Habitus kemudian disandingkan dengan konsep field dan capital. Habitus terlihat dalam sebuah praktek agen. Habitus merupakan sistem yang terbentuk oleh perjalanan waktu, bersifat tahan lama, namun tidak tertutup pada perubahan yang dikondisikan pada field dan capital. Habitus merupakan bagian kognitif yang ada pada individu maupun kelompok. Habitus adalah bentuk internalisasi struktur luar (struktur yang distrukturkan) yang dicerna dan dipahami oleh agen, yang kemudian habitus diekspresikan kembali kedalam struktur luar (menstrukturkan struktur). Hasil dari penelitian yang dilakukan berkenaan konsep Bourdieu tentang habitus dalam tinjauan filsafat kebudayaan menunjukkan bahwa habitus tidak bisa dilepaskan dari keberadaan manusia. Habitus x field + capital = practice adalah kesatuan elemen-elemen kebudayaan, dengan begitu habitus adalah bagian dari kebudayaan itu sendiri, walaupun Bourdieu tidak pernah menyebutnya secara langsung. Habitus memiliki implikasi penting bagi cara-cara di mana agen berpikir tentang budaya, dikarenakan habitus terkait dengan rasa dan selera.

This research entitled Pierre Bourdieu’s Thought of “Habitus” In The Perspective of Cultural Philosophy. Humans are social creatures who always live in groups, but also without that humans are the man himself in human term as individual. Humans processed step by step, so people search something for their satisfaction. The humans then trapped in the braided symbol that has been created by themselves, it could be trapped in the woven symbol which is consciously or unconsciously. The culture is meant as a social construction. Culture is dynamic, owing to the fact that the culture is dialectic and opened to what named as alteration. Cultural change is interpreted as the progress in the sequences of time and space, culture adjusted proceed with the development of society and individual of the culture itself. Based on that explanation, the problem formulations that conveyed in this research are first, what is Habitus according to Pierre Bourdieu?, Second, how is the analysis of cultural philosophy about Habitus?. Furthermore, this research is library research, that supported by primary and secondary data. The data analysis has done by interpretation and comparison. The formal object of this study is philosophy of culture. Moreover, material object is the habitus according to Pierre Bourdieu's thought. Habitus is a concept that chain back by Pierre Bourdieu from the terminology of Hexis sparked by Aristotle and then it is combined with the main ideas of Marx, Weber, Durkheim, Husserl and other thinkers. Habitus then accompanied with the concept of field and capital. Habitus is seen in an agency practice. In addition, Habitus is a system formed by the passage of time, it is durable, but not covered on the changes that are conditioned on the field and the capital. Habitus is a part of cognitive which existed at the individual or groups. Additionally, Habitus is an internalization form of external structures (structures that are structured) are dissolved and understood by the agent, who then expresses the Habitus back into the outer structure (structuring structure). The result of this research has done based on the concept of Bourdieu about Habitus in the reviews of cultural philosophy which show that the habitus is not able to be freed from the existences of humans. Habitus x field + capital = practice is a unit of cultural elements, as a result the habitus is part of culture itself, although Bourdieu ever mention directly. Obviously, Habitus has the crucial implication for the ways where the agent thinks about the culture, it is because Habitus related to feel and taste.

Kata Kunci : habitus, field, capital, filsafat kebudayaan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.