STYLES OF IRON ORE MINERALIZATION AT THE SCHWANER MOUNTAINS AREA, SOUTHWEST KALIMANTAN, INDONESIA

KYAW ZIN LATT, Dr. Lucas Donny Setijadji

2011 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Para Schwaner Pegunungan daerah ini terletak di Kepulauan Barat Daya Kalimantan, Indonesia. Setelah pengendapan sedimen Permo-Carboniferous di kompleks basement sekis kristalin dan emplasemen massa plutonik gabbroic, zona Pegunungan Schwaner telah diserang oleh granit besar untuk kuarsa-dioritic (tonalitic) batholiths. Mineralisasi bijih besi dibentuk dengan gangguan granit di Pegunungan Schwaner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari gaya masing-masing mineralisasi bijih besi dan karakteristik mereka mineralogi dan geokimia dari mineralizations bijih besi yang berbeda yang berhubungan dengan intrusi granit serta karakteristik geokimia dari batuan granit. Selama penelitian ini, empat besi bijih mineralizations dikunjungi untuk mempelajari sifat, gaya, studi petrografi dan karakteristik geokimia yang signifikan dari masing-masing bijih besi. Ruwai mineralisasi bijih besi secara langsung berhubungan dengan intrusi dan mineralisasi dioritic bijih besi terjadi sebagai bijih besi besar pada kontak intrusi dan unit vulkanik dari hiasan dinding. Bijih besi gaya mineralisasi ditandai dengan gaya mineralisasi forsiterite dan mineral bijih prinsip adalah magnetit dan hematit yang terjadi dalam zona garnet proksimal. Bijih besi berikutnya Sejambuan mineralisasi bijih besi terjadi sebagai badan besar di zona kontak antara intrusi granit dan unit vulkanik andesit yang sangat diubah dengan kaolinit dan kelompok mineral ilit. Mineralisasi bijih besi dikaitkan dengan amplop perubahan dan perubahan yang tampaknya menjadi produk dari peristiwa hidrotermal. Para Ombangan mineralisasi bijih besi yang terletak di dekat mineralisasi bijih besi Ruwai dan mineralisasi besi di sini terjadi sebagai magnetit masif yang terkait dengan intrusi granit dan sedimen vulkanik-unit. Gaya mineralisasi dianggap sebagai gaya mineralisasi forsiterite terkait dengan intrusi. Bukti garnet forsiterite kumpulan mineral terjadi dalam zona bijih dan mereka digantikan oleh magnetit. Mineralisasi bijih besi terakhir, Bukit Besi mineralisasi bijih besi, berbeda dari tiga mineralizations lainnya besi di daerah. Prinsip bijih besi hematit mineral terjadi terkait dengan band bolak mikrokristalin kuarsa (rijang). Tanda tangan dari masing-masing geokimia bijih besi seluruhnya terdiri dari Fe2O3 dan konsentrasi variabel yang sedikit berbeda dari lainnya oksida unsur utama. Unsur-unsur ditemui jejak kompatibel umumnya konsentrasi rendah kecuali transisi dan unsur chalcophile adalah variabel untuk setiap deposito besi. Unsur-unsur tanah jarang umumnya habis dan sebagian besar chonditenormalisasi pola REE mereka menampilkan LREE fraksinasi dalam hal HREE dan beberapa ditampilkan dengan Ce positif berbeda dan anomali Eu.

The Schwaner Mountains area is located in the Southwest Kalimantan Islands, Indonesia. After the deposition of Permo-Carboniferous sediments on a basement complex of crystalline schists and the emplacement of gabbroic plutonic masses, the zone of the Schwaner Mountains had been invaded by large granitic to quartz-dioritic (tonalitic) batholiths. Iron ore mineralization is formed with these granitic intrusions within the Schwaner Mountains. The purpose of this research is to study of the style of each iron ore mineralization and their mineralogical and geochemical characteristics of different iron ore mineralizations associated with granitic intrusions as well as the geochemical characteristics of granitic rocks. During this research, four iron ore mineralizations are visited to study their nature, style, petrographic studies and significant geochemical characteristics of each iron ore. Ruwai iron ore mineralization is directly associated with dioritic intrusion and the iron ore mineralization occurs as the massive iron ore at the contact of intrusion and volcanic unit from the hanging wall. The iron ore mineralization style is characterized by skarn style mineralization and the principle ore minerals are magnetite and hematite that occur within the proximal garnet zone. The next iron ore mineralization Sejambuan iron ore occurs as a massive body at the contact zone between granite intrusion and volcanic andesite unit which is highly altered with kaolinite and illite mineral assemblages. The iron ore mineralization is associated with alteration envelopes and alterations are seemed to be products of hydrothermal event. The Ombangan iron ore mineralization is located near the Ruwai iron ore mineralization and the iron mineralization here occurs as massive magnetite associated with granite intrusions and volcanic-sedimentary units. The mineralization style is considered as skarn style mineralization associated with intrusion. The evidence of skarn mineral assemblages garnet occurs within the ore zone and those are replaced by magnetite. The last iron ore mineralization, the Bukit Besi iron ore mineralization, is different from the other three iron mineralizations in area. The principle iron ore minerals hematite occurs associated with the alternating band of microcrystalline quartz (chert). The geochemical signatures of each iron ore are entirely composed of Fe2O3 and slightly different variable concentration of other major element oxides. The encountered incompatible trace elements are generally low concentrations except the transition and chalcophile elements are variable for each iron deposit. The rare earth elements are generally depleted and most of their REE chondite-normalized patterns display fractionation LREE in respect to HREE and some are displayed with distinct positive Ce and Eu anomalies.

Kata Kunci : mineralisasi bijih besi, granitoids, Schwaner Pegunungan , Barat Daya Kalimantan.