STRATIGRAFI DAN SEDIMENTASI ZONA TRANSISI FORMASI SAMBIPITU – FORMASI OYO JALUR KALI WIDORO, NGALANG DAN KEDUNGDOWO, KECAMATAN NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Moch Indra Novian, S.T., Dr. Sugeng Sapto Surjono, ST., MT.
2011 | Tesis | S2 Teknik GeologiBatuan penyusun zona transisi Formasi Sambipitu – Oyo mempunyai karakteristik batuan berbeda dengan yang menyusun Formasi Sambipitu pada bagian bawah dan Formasi Oyo pada bagian atasnya. Formasi Sambipitu umumnya tersusun oleh perulangan batupasir coklat kehijauan dan shales hijau terang dengan belahan tegak lurus perlapisan kemudian tertutup secara tidak selaras oleh Formasi Oyo yang berisi batugamping berlapis berseling dengan napal. Diantara kedua formasi tersebut terdapat sebuah zona yang tersusun oleh pencampuran material silisiklastik (terutama volkaniklastik) – karbonat dengan struktur sedimen seperti gradasi normal, terbalik , laminasi paralel, silang siur tipe planar – palung, ripple, hummocky cross stratitification (hcs) yang mengindikasikan lingkungan pengendapan lebih dangkal (inner – outer shelf) dari yang selama ini dipublikasikan (slope). Perbedaan tersebut mengindikasikan adanya perbedaan dalam proses pembentukan maupun lingkungan pengendapan batuan yang merupakan transisi Formasi Sambipitu ke Formasi Oyo. Pengukuran stratigrafi dilakukan terhadap tiga jalur sungai yang memuat zona transisi ini yaitu Kali Widoro, Ngalang dan Kedungdowo. Data-data geometri batuan, litologi dan struktur sedimen, fosil dan arus purba dikumpulkan untuk mengetahui fasies sedimentasi dan dinamika sedimentasi zona transisi. Analisa sedimentologi dan petrografi menunjukkan ada 14 jenis batuan yang menyusun batuan zona transisi yang terbagi ke dalam 9 fasies batuan. Material volkaniklastik yang menyusun batuan didominasi oleh material piroklastik yang mengalami pengerjaan kembali sementara material epiklastik lebih jarang dijumpai, bahkan beberapa lapisan tersusun sepenuhnya oleh tuf yang menandakan aktivitas volkanik berupa letusan yang intensif. Material karbonat tersusun terutama oleh foraminifera planktonik dan bentonik. Pencampuran material silisiklastik – karbonat terjadi secara insitu, punctuated dan source mixing. Perulangan fasies pada zona transisi menunjukkan adanya beberapa siklus mendangkal ke arah atas (middle shelf – inner shelf). Korelasi terhadap ketiga jalur menunjukkan jalur Kali Ngalang merupakan pusat deposisi dari zona transisi. Paleogeografi zona transisi berupa shelf suatu kaki gunungapi aktif dengan beberapa reef kecil tumbuh pada bagian yang lebih dangkal. Reef dapat berkembang dengan baik pada saat suplai sedimen asal letusan gunungapi tidak sampai pada lingkungan tempat reef tumbuh.
The characteristics of the transition zone between Upper Sambipitu Fm. and Lower Oyo Fm. are unique. Generally, the Sambipitu Fm. consists of greenish brown sandstone and lightgreen shales that showing a cleavage at nearly vertical angles to the bedding plane. A series of platy limestone and marls are established unconformably above Sambipitu Formation as part of Oyo Formation. Meanwhile, a transition zone are exist between both formation that consists of mixing siliciclastic (especially volcaniclastic) and carbonate with various of sedimentary structures. These structures such as gradation, parallel lamination, ripple, planar, trough cross and hummocky cross stratification are indicate more shallow deposition environment (inner-outer shelf) than the previous publications (slope). These rocks indicate a difference in origin and depositional environment as transition zone of the Sambipitu – Oyo Fm. The Stratigraphic measurements were taken at three river channels that is the Widoro, Ngalang and Kedungdowo Rivers. Rock geometry, lithology and sedimentary structure, fossils and paleocurrent were collected to determine the sedimentary facies and dynamics sedimentation of the transition zone. Sedimentology and petrography analysis shows that there are 14 kinds of rocks that form the transition zone which is can be divided into 9 rocks facies. Volcaniclastic materials that compose the rock is dominated by reworked pyroclastic materials, whereas epiclastic material occurred in small portion. Some layers consist entirely of tuff which indicated intense volcanic activity. Carbonate material consisting mainly of planktonic and bentonic foraminifera. Mixing siliciclastic and carbonate facies material occur in situ, punctuated and source mixing. The repetition of transition zone revealed a number of cycles shallowing up ward (outer shelf – inner shelf). Correlation of the three sections show that the Ngalang section is the depocenter of the transition zone. Paleogeography of transition zone is a shelf of active volcanoes distal of with several small reefs that grew in the shallower environment. Reef can grew well when volcanic material does not reach their life environment.
Kata Kunci : -