REINTERPRETASI AJARAN ISLAM: SUATU TINJAUAN RESEPSI TERHADAP NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY

FATIMATUZZAHRAH, S.Pd., Dr. Siti Hariti Sastriyani, M.hum.

2011 | Tesis | S2 Sastra

Objek kajian dalam penelitian ini adalah reinterpretasi ajaran Islam dalam novel Syahadat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy. Penelitian terhadap permasalahan ini dikaji melalui pendekatan resepsi dengan menerapkan konsep repertoire dari Iser dan dibantu dengan teori intertekstual dari Julia Kristeva. Repertoire itu sendiri adalah keseluruhan lingkup yang dikenal di dalam teks, yang berupa referensi terhadap karya-karya terdahulu, norma-norma sosial, historis, dan kultur kemunculan teks, sedangkan intertekstual itu merujuk pada adanya teks-teks dari karya lain yang turut mempengaruhi terciptanya karya sastra. Pemanfaatan teori repertoire ini difokuskan pada referensi-referensi dari karya terdahulu yang sangat tampak dalam SC, yaitu referensi dari hasil pembacaan TR terhadap teks al-Quran-Hadis dan teks novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman el-Shirazy. Berdasarkan teks-teks terdahulu itu pula ditunjukkan respon dari TR melalui intertekstualitas. Aspek lainnya dari repertoire yaitu norma sosial, historis, dan kutural, dalam penelitian ini tidak dibahas karena menjadi pembahasan yang cukup luas, sementara permasalahan yang diteliti cukup dapat terjawab melalui pemanfaatan dari referensi karya terdahulu saja. Permasalahan reinterpretasi terhadap ajaran Islam yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain tentang bersentuhan/bersalaman dengan yang bukan muhrim, masalah menahan pandangan, masalah khalwat, dan masalah bepergiannya seorang perempuan tanpa disertai muhrim. Persoalan ini diangkat melalui penafsiran TR sebagai bentuk responnya terhadap teks QH dan teks novel AAC. TR sebagai pembaca terhadap teks tersebut menunjukkan respon penolakan dengan bentuk reinterpretasi. Permasalahan-permasalahan di atas yang dinilai haram hukumnya dalam kondisi bagaimanapun, ditafsirkan secara berbeda oleh TR dengan responnya yang menunjukkan bahwa permasalahan tersebut tidak menjadi haram pada kondisi dan alasan tertentu. Hal lainnya yang dimanfaatkan TR berdasarkan teks AAC adalah beberapa peristiwa dan penokohan yang kemudian direalisasikannya sedemikian rupa dalam SC dalam berbagai wujud respon seperti persamaan, penolakan, penyilangan, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa novel SC hadir sebagai sebuah respon estetik pembaca (TR) terhadap teks-teks terdahulunya (QH dan AAC).

The object of study in this research is the reinterpretation of Islamic teaching in the Syahadat Cinta novel created by Taufiqurrahman al-Azizy. Research on this issue be studied through the reception approach by applying the concept of repertoire of Iser and assisted with intertextual theories of Julia Kristeva. Repertoire itself is the whole scope of which is known in the text, which includes references to the works of earlier, social norms, historical, and cultural appearance of text, while the intertextual reference to the texts of other works that also influence the creation of literary works. Utilization of repertoire theory is focused on references from previous work that is very visible in the SC, namely references from the TR readings of the text of the Koran, Hadith, and Ayat-Ayat Cinta novel created by Habiburrahman el-Shirazy. Based on previous texts were also shown a response from the TR by intertextuality. The other aspects of the repertoire of social norms, historical, and cultural, in this study are not discussed due to fairly extensive discussion, while the problems are studied adequate for missed through the use of a reference work of the previous course. Problems of reinterpretation of Islamic teachings found in this study are about the touch / shaking hands with non-mahram, a problem holding the view, the problem of seclusion, and the issue of a woman traveling without a mahram. This issue is raised through the interpretation of TR as a form of response to the QH text and AAC novel. TR as a reader of the texts shows the rejection response in the form of reinterpretation. Problems above are considered unlawful under however condition, interpreted differently by TR with the response that indicates that these problem do not become unlawful under conditions and for some reason. The Other thing that is exploited by TR based on text AAC is some event and figures that is realized in such a manner in SC in so many form of response like an equation, rejection, intersection, and etcetera. Thus, it can be said that the novel SC is presented as an aesthetic response of reader (TR) of previous texts (QH and AAC).

Kata Kunci : reinterpretasi, ajaran Islam, dan resepsi