Identity Quest of a Mulatto in Rebecca Walker's Black, White, and Jewish: Autobiography of a Shifting Self
ERLIN ESTIANA YUANTI, Dr. Juliasih K, S.U.
2011 | Tesis | S2 Pengkajian AmerikaKrisis identitas merupakan suatu hal yang wajar dalam perkembangan manusia, akan tetapi kerumitannya beragam satu sama lain. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi krisis identitas sekaligus pergeseran diri yang dialami oleh Rebecca Walker, anak hasil pernikahan pasangan beda ras, Alice Walker dan Mel Leventhal, efek krisis identitas yang ia alami, serta cara ia mengatasinya. Kajian ini menggunakan pendekatan maupun teori multidisiplin dalam perspektif Pengkajian Amerika. Pendekatan yang meliputi sejarah dan psiko-sosiologi ini diterapkan untuk mendukung pendekatan sastra dalam rangka untuk dapat lebih dekat memahami krisis identitas yang dialami seorang mulatto di Amerika. Kajian ini menggunakan penelitian kepustakaan terhadap sumber data primer, yaitu dengan mengkaji autobiografi itu sendiri, buku, dan jurnal yang menyangkut topik studi, maupun sumber sekunder yang mencakup sumber dari internet. Data yang dihasilkan dianalisa menggunakan metode deskriptif analisis, di mana semua data yang dihasilkan dikaji dan disajikan secara deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa faktor yang melandasi krisis identitas Rebecca Walker adalah rasa panik yang terselubung yang terus-menerus dialaminya selama masa kanak-kanaknya akan identitasnya. Ia merasa tidak cocok masuk ke salah satu dari dua identitas yang dimilikinya, hitam maupun putih. Ia mengatasi krisis identitasnya dengan menyembunyikan separuh identitasnya sesuai lingkungan tempat ia tinggal. Ini yang mengakibatkan Rebecca terobsesi untuk mencari panutan yang dapat ia contoh. Dorongan ini mengantarkan Rebecca memasuki tahap intimasi/ cinta terlalu awal. Akan tetapi, tanpa kontrol dari orang tuanya, Rebecca justru terlibat dalam tindakan kenakalan remaja dan sex bebas yang akhirnya membuatnya hamil pada usia yang sangat muda. Pada akhirnya, melalui seorang teman Rebecca menemukan identitasnya dengan cara menerima identitasnya sebagai mulatto dan menerima dirinya apa adanya.
Identity crisis is natural in human development, but its complexities are varied. The thesis aims at identifying the factors that underlie the identity crisis experienced by Rebecca Walker, as a daughter of a mixed-race marriage couples Alice Walker and Mel Leventhal as well as her sense of being a shifting self, the impacts of identity crisis she experienced, and the ways she used to cope with her identity crisis. The study adopts interdisciplinary approaches and theories in the perspective of American Studies. These approaches, history and psycho-sociology, are applied in addition to literary approach to get closer understanding of identity crisis experienced by a mulatto in America. The study adopts library study on the primary sources, such as the autobiography itself, books, journals dealing with the topic and also secondary sources, including references from the internet. Data obtained are analyzed in analytical-descriptive method, by which all the data obtained are analyzed and presented descriptively. The research shows that the factors underlying the identity crisis experienced by Rebecca Walker are latent panics she encountered during her early stages of development over her confusion of not fitting into either world, black and white. She copes with the crisis by repressing her parts of identity that is not suitable with the society she lives in. This makes her obsessed to have role models whom she can imitate and identify with. This urge leads her to enter the love stage prematurely and causes her to be involved in delinquency behaviors and also free sex that made her pregnant. Finally, through an identification with a friend of hers, Rebecca finds her identity by accepting herself and be true to herself.
Kata Kunci : autobiografi, krisis identitas, tahap perkembangan manusia, pergeseran diri.