Laporkan Masalah

PENERAPAN STRATEGI SOCIAL FORESTRY DALAM PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA

Jacob kailola, Dr. Ir. Ris Hadi Purwanto, M.Agr.Sc.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Masalah kerusakan hutan di Halmahera Utara ditimbulkan antara lain oleh: beroperasinya ijin konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) dan sistem perladangan berpindah (Sifting Cultifation). Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm). Penelitian ini bertujuan: 1) mengidentifikasi masalah-masalah yang berpengaruh terhadap pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) di Kabupaten Halmahera Utara dari berbagai subsistem pembangunan wilayah, 2) Merumuskan tujuan pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) berdasarkan masalah-masalah yang telah teridentifikasi, 3) Merumuskan strategi kehutanan sosial dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) berdasarkan masalah dan tujuan yang telah disusun. Penelitian ini menggunakan metode dasar survey dan deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa Talaga Paca karena: 1) merupakan kawasan yang di usulkan untuk mendapatkan ijin konsesi bagi pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) dengan luas 500 ha, 2) kondisinya relatif sama dengan desa-desa yang lain sehingga dianggap representatif. Data yang dikumpulkan adalah data sub sistem sosial ekonomi masyarakat, pertanian, kehutanan dan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang berpengaruh terhadap pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) di Kabupaten Halmahera Utara dari berbagai subsistem pembangunan wilayah. Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan yang menyebabkan kerusakan hutan di Desa Talaga Paca adalah defisit kebutuhan pangan (beras) bagi petani sebesar 17.501,8 kg/tahun, defisit pendapatan apabila dikonversikan dengan nilai beras masih dikatagorikan miskin (305 kg), defisit kayu bakar yang berasal dari lahan pertanian, produktifitas lahan pertanian masih sangat rendah, lahan pertanian belum mampu menyediakan kebutuhan kayu bakar dan pertukangan, pengambilan kayu bakar dari hutan secara terus-menerus, pencurian kayu, aktifitas perladangan berpindah dan belum adanya kebijakan pemerintah mengenai bentuk pengelolaan hutan kemasyarakatan khususnya dengan strategi social forestry. Strategi pengelolaan hutan kemasyarakatan yang dilakukan adalah: rekaya hutan melalui pendekatan FEM yaitu dengan Management Regime III pada hutan produksi serta Management Regime IV pada hutan lindung dan rekayasa sosial melalui pemberdayaan masyarakat dan pembentukan kelembagaan.

Forest damage issue at North Halmahera arose for reasons such as: Forest Management Authority concession approval operation and Shifting Cultivation system. One of the solutions to overcome those issues is implementing society forest management. This research aimed to: 1) identify issues impacting toward society forest management at North Halmahera from various area development subsystems, 2) formulate society forest management goal based on identified issue, 3) formulate social forestry strategy in society forest management based on drafted issues and goals. This research used survey and descriptive basic method. Research was undertaken at Talaga Paca village for: 1) as an area suggested obtaining concession approval for society forest management of 500 hectare land, 2) has the exact same condition to other villages thus considered as representative. Data gathered is subsystem data of society social-economical, agriculture, forestry and government policy in society forest management. Data obtained then descriptively analyzed to identify various issues affected in society forest management at North Halmahera District from various area development subsystems. Research result showed that issues caused forest damage at Talaga Paca village was 17.501,8 kg/year farmer food (rice) needs deficit, revenue deficit when converted into rice value categorized as poor (305 kg), firewood deficit originated from farming land, low farming land productivity, farming had not meet firewood and craft needs, firewood deprivation, wood theft, sifhting cultivation activity, and there is no government policy regarding society forest management form particularly using social forestry system. Society forest management carried out is: forest engineering through FEM that is by Management Regime III toward production forest also Management Regime IV toward conservation forest and social manipulation through society empowering and institutions forming.

Kata Kunci : social forestry, pengelolaan, hutan kemasyarakatan, management regime.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.