PEMANFAATAN SAMPAH DAUN SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PAPAN PANEL SEMEN DENGAN BAHAN IKAT MU PLESTERAN

Anni Susilowati, ST., Ir. Sudarmoko, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Mag.Teknologi Bahan Bangn

Sampah merupakan permasalahan sehari-hari hampir di semua kota, tidak terkecuali di kota Depok. Penanganan sampah yang tepat tidak hanya akan menghilangkan permasalahan, tapi juga dapat memberikan nilai ekonomis. Pemanfaatan sampah daun (SD) sebagai bahan bangunan menjadi salah satu alternatif penanganan sampah. Tujuan penelitian ini untuk memanfaatkan sampah daun (SD) sebagai bahan papan panel semen, mengetahui sifat fisik dan mekanik papan panel semen yang menggunakan campuran sampah daun dengan bahan ikat MU Plesteran dan mengetahui perbandingan komposisi papan panel semen yang optimal. Penelitian dilakukan pada papan panel semen dengan menggunakan daun Glodogan tebal 0,168 mm yang telah dipotong-potong ukuran panjang 5 - 20 mm dan lebar 3 - 10 mm kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam dan dikeringkan. Komposisi campuran yang digunakan berdasarkan perbandingan volume campuran semen instan MU-301 : SD adalah 1 : 0; 1 : 0,2; 1 : 0,4; 1 : 0,6 ; 1 : 0,8; 1 : 1,0 dengan faktor air campuran (f.a.c.) 0,15. Proses pembuatan dilakukan dengan penggetaran menggunakan vibrating table selama 30 - 60 detik dan kemudian dilakukan pengempaan hidraulis dengan beban sebesar 3 kg/cm². Hasil analisis menunjukkan semakin banyak sampah daun pada papan panel semen mengakibatkan peningkatan rembesan air, daya serap air, kadar air dan pengembangan tebal. Selain meningkatkan penambahan sampah daun juga dapat menurunkan densitas, berat jenis, kuat lentur, kuat tekan dan kuat tarik. Hasil penelitian daya serap air terendah sebesar 8,5% memenuhi persyaratan maksimum 35% (SNI 15-0233-1989), kadar air dan pengembangan tebal terendah masing-masing sebesar 2,88% dan sebesar 3,94% memenuhi persyaratan maksimum 10% dan 13% (SNI 01-4449-2006). Densitas tertiggi sebesar 2,03 gr/cm3 belum memenuhi persyaratan maksimum 1,25 gr/cm³ (SNI 03-6861.1- 2002), berat jenis tertinggi sebesar 1,80 memenuhi persyaratan minimal 1,2 (SNI 15-0233-1989), kuat lentur tertinggi sebesar 2,90 MPa belum memenuhi persyaratan minimum 10 MPa (SNI 15-0233-1989), yang dihasilkan oleh campuran dengan komposisi 1 MU-301 : 0,2 SD. Campuran ini merupakan campuran yang paling memungkinkan untuk dikembangkan. Penambahan sampah daun mengakibatkan papan panel semen tidak getas. Hal tersebut terjadi karena sampah daun berfungsi sebagai serat untuk menahan tegangan tarik akibat beban lentur.

Garbage is a daily problem in almost every city, even in Depok City. Proper waste management will not only eliminate the problems, but also provide economic value. Utilization of leaf waste as a building material is an alternative of waste handling. The purposes of this research are to utilize leaf waste as an ingredient of cement panel boards, to find out the physical and mechanical properties of cement panel boards which use a mixture of leaf waste and MU Plastering as a binder, and to find out the optimal composition of cement panel boards. This research was conducted on cement board panel using Glodogan leaves, a thickness of 0.168 mm , that were already cut into pieces with a length of 5-20 mm and a width of 3-10 mm. Then, they were soaked in cold water for 24 hours than dried in room temperature for a day. Various compositions used for the mixture of instant cement volume MU-301 and leaf waste were 1: 0, 1: 0.2, 1: 0.4, 1: 0.6, 1: 0.8, and 1: 1.0 with a water mixture ratio of 0.15. The process of making the mixture was done by using a vibrating table of 30-60 seconds and then carried out hydraulic compression with a load of 3 kg/cm ². The result indicates that more leaf waste in cement panel boards leads to an increased water seepage, water absorption, moisture content and thickness swelling. Moreover, increasing the addition of leaf waste can also reduce the density, specific gravity, flexural strength, compressive strength and tensile strength. The result also indicates that the lowest water absorption rate of 8.5% meets the maximum requirement of 35% (SNI 15-0233-1989), the lowest moisture content and thickness swelling which are respectively 2.88% and 3.94% meet the maximum requirements of 10% and 13% (SNI 01-4449-2006). The highest density of 2.03 gr/cm3 does not meet the maximum requirement of 1.25 g/cm ³ (SNI 03- 6861.1-2002), but the highest specific density of 1.80 meets the minimum requirement of 1.2 (SNI 15-0233-1989). The highest flexural strength of 2.90 MPa does not meet the minimum requirement of 10 MPa (SNI 15-0233-1989), which is resulted from the mixture with the composition of MU-301 and leaf waste of 1: 0.2. This is the most possible mixture to be developed. The addition of leaf waste in the mixture results in cement board panels which are not brittle. This can be achieved because the leaf waste serves as a fiber to withstand the tensile stresses due to bending loads.

Kata Kunci : Sampah daun, papan panel semen, kuat lentur, daya serap air, rembesan air