Laporkan Masalah

POTENSI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI BLOK PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM PULAU KEMBANG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Nikmat Hakim Pasaribu, Dra. Erny Poedjirahajoe, M.P.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Informasi tentang potensi sumberdaya mangrove sangat diperlukan untuk perencanaan pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove. Pada penelitian ini penempatan petak ukur dilakukan secara sistematik. Pengumpulan data lingkungan habitat dilakukan dengan cara pengukuran langsung, data vegetasi menggunakan metode kombinasi jalur dan garis berpetak, data mamalia menggunakan metode garis transek dengan lebar kanan-kiri jalur 20 m dan jarak antar jalur 40 m, dan data atraksi diformulasikan berdasarkan potensi ekosistem hutan mangrove di BP TWA Pulau Kembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan habitat (tanah dan perairan) di Blok Pemanfaatan (BP) Taman Wisata Alam Pulau Kembang masih mendukung untuk pertumbuhan hutan mangrove. Hasil pengukuran parameter lingkungan habitat di BP-1 dan BP-2 meliputi tanah (pH 6,1 dan 6,5; bahan organik 4,1% dan 5%; ketebalan lumpur 99,2 cm dan 217,2 cm) dan perairan (suhu 26,3 oC dan 26,4 oC; pasang surut 0,73 – 1,95 cm; salinitas 3,2 ppm dan 4,3 ppm; pH 6,1 dan 6,3). Jenis vegetasi penyusun hutan mangrove di BP-1 terdiri dari 6 mangrove sejati sedangkan di BP-2 terdiri dari 7 mangrove sejati. Indeks Nilai Penting jenis mangrove tertinggi di BP-1 dan BP-2 tingkat pohon adalah Gluta renghas (INP = 143,59) dan Avicennia marina (INP = 152,34), sedangkan untuk tingkat pancang dan semai baik di BP-1 dan BP-2 adalah Avicennia marina. Indeks keanekaragaman jenis mangrove di BP-1 dan BP-2 tergolong rendah (H’ < 1). Kepadatan populasi mamalia di area BP-1 dan BP-2 masing-masing adalah Macaca fascicularis (271 ind/ha dan 100 ind/ha), Nasalis larvatus (5 ind/ha dan 8 ind/ha), dan Lariscus insignis (9 ind/ha dan 14 ind/ha). Pola sebaran jenis Macaca fascicularis adalah mengelompok, sedangkan Nasalis larvatus dan Lariscus insignis adalah acak. Berdasarkan potensi ekosistem hutan mangrove maka jenis atraksi di areal BP TWA Pulau Kembang meliputi atraksi flora/ fauna, pemandangan sungai barito, tempat pemujaan, pasang surut dengan aktivitas wisata terpilih adalah berjalan-jalan, pengamatan flora/fauna, memotret, berziarah dan pengamatan gerak air pasang surut.

Information about the potency of mangrove resources are needed for management planning and utilization patterns in mangrove forests. In this study the placement of plots measuring carried out systematically. The environmental of habitat data collection is done by direct measurement, The collection of vegetation data using the combination line transect with a square line method, mamals data using the line transect method with right- left lane width of 20 m and 40 m spacing between lines, and attractions data are formulated based on the potency of mangrove forest ecosystem. The results showed that the environmental of habitat in the Block Utilization of Nature Recreation Park (BU NRP) of Kembang Island what still supports the growth of the mangrove forests. The measured parameters of environmental of habitat of each in BU-1 and BU-2 include the soil factors (pH 6.1 and 6.5; organic matter 4.1% and 5%, muddy soil layer 99,2 cm - 217.2 cm) and water factors ( temperature 26.3 oC and 26.4 oC; tides from 0.73 to 1.95 cm; salinity 3.2 ppm and 4.3 ppm; pH 6.1 and 6.3). The composition of vegetation types which constitute the mangrove forest in BU-1 consists of 6 true mangrove species and BU-2 consists of 7 true mangrove species. The index of importance value (IVi) of the highest mangrove species trees at the level in each BU-1 and BU-2 is Gluta renghas (IVi = 143,59) and Avicennia marina (IVi = 152,34), while the level of saplings and seedlings in each BU-1 and BU-2 is Avicennia marina. The index of general of diversity of the mangrove forests in each BU-1 and BU-2 has a low value, namely < 1. The population of density of mammals in each BU-1 and BU-2 consists of Macaca fascicularis (271 ind/ha, 100 ind/ha), Nasalis larvatus (5 ind/ha, 8 ind/ha), Lariscus insignis (9 ind/ha, 14 ind/ha). The pattern of species distribution Macaca fascicularis was grouping, whereas ofeach Nasalis larvatus and Lariscus insignis was random. Based on the potency of mangrove forest ecosystem, the types of attractions in the BU NRP Kembang Island include flora/ fauna attractions, landscape Barito river, a place of worship, the ups and downs with selected tourist activity are walking/trekking, observing and photographing of flora/ fauna, pilgrimages and observations of tidal water movement.

Kata Kunci : Mangrove, faktor lingkungan, keanekaragaman jenis, pola sebaran, atraksi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.