Laporkan Masalah

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan-Perusahaan Real Estate Sebelum Dan Sesudah Go Public

Syahtarina Koedadiri, Mamduh Mahmadah Hanafi, Dr., MBA.

2012 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Sumber pendanaan perusahaan dapat berasal baik dari dalam perusahaan sendiri maupun luar perusahaan. Pendanaan secara eksternal atau dari luar perusahaan dapat dilakukan dengan melibatkan pihak umum yaitu dengan cara menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau yang lebih dikenal dengan go public. Dengan melakukan kegiatan go public berarti perusahaan mendapatkan pendanaan lebih dan pendanaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Kegiatan go public tersebut menjadi pilihan beberapa perusahaan real estate yang ingin menghimpun dana dari pihak umum untuk menjalankan bisnisnya menjadi lebih baik lagi. Perkembangan industri real estate di Indonesia yang semakin membaik memicu bertambahnya peluang bisnis dan juga persaingan. Karena beberapa hal tersebutlah perusahaan real estate melakukan kegiatan go public dan diharapkan setelah mendapat pendanaan dari pihak umum akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan real estate setelah melakukan go public. Periode pengamatan adalah membandingkan kinerja keuangan 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah dilakukannya go public. Penelitian ini mengambil 15 perusahaan real estate yang telah go public dari tahun 2001 hingga 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang diambil dari buku Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Alat ukur kinerja keuangan yang digunakan sebagai indikator adalah rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio produktifitas, rasio hutang, dan rasio profitabilitas. Untuk menguji signifikansi menggunakan uji Paired Sampel t-test dan Wilcoxon Signed Ranks test dengan α = 5%. Dari hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada peningkatan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan setelah go public walaupun terdapat satu hipothesis (Ha3) yang dapat dikatakan diterima dengan signifikansi yang agak lemah.

Corporate funding may be generated either internally or externally. External funding is generated from outside of the company; which can be done by involving the public i.e. issuance of the company’s shares, a mechanism known as going-public (go-public). “Going public” literally means that the company would be able to generate additional funding; hence enabling financial leverages which were expected to increase the company’s financial performance. “Going public” is common to be considered as an option in the property (real-estate) industry, for those companies who would like to improve their business performance by means of external financing. Particularly in Indonesia, the development of property (real-estate) industry is continuing to rise day by day; eventually creating an ever-increasing business opportunities – as well as competition. In due course, many property companies today chose the option of going-public in the effort to enhance their financial performance. In this research, the main purpose would be to find whether there is a significant improvement on the financial performance real-estate companies after they went public – as well as analyzing the implications. This research observes and compares the 1 year period prior and post to a company’s decision to “go public”. Thereafter 15 listed-companies (in the period of 2001-2008) are used as samples. Secondary data used in this research are obtained the financial reports of companies listed in the Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Financial performance measurement tool used in this research is financial ratios such as: liquidity ratio, productivity ratio, debt ratio, and profitability ratio. To analyze the significance, Paired Sample t-test and Wilcoxon Signed Ranks test are used with α=5%. This research found thereafter that there is no significant enhancement on the companies’ financial performance after going public, despite the finding that (Ha3) was accepted with a considerably low level of significance

Kata Kunci : analisis kinerja keuangan, rasio keuangan, go public, real estate.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.