Analisis Atas Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terkonsentrasinya Penyerapan Anggaran Belanja Di Akhir Tahun Anggaran (Studi Pada Satuan Kerja Di Wilayah KPPN Kediri)
Iwan Dwi Kuswoyo, Prof. Dr. Abdul Halim, MBA
2012 | Tesis | S2 Magister ManajemenPertumbuhan ekonomi yang relatif stabil selama beberapa tahun terakhir ini memerlukan peran aktif berbagai pihak, salah satunya pemerintah. Peran tersebut diwujudkan dalam kebijakan belanja yang dinamakan APBN dan dijabarkan lagi dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA). Namun tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak tercapai karena tidak diimbangi dengan penyerapan anggaran yang maksimal. Dalam beberapa tahun terakhir ini, belanja Kementerian/Lembaga telah menghasilkan pola belanja dengan karakteristik penyerapan yang rendah di semester pertama dan menumpuk pada akhir tahun anggaran berjalan. Pola penyerapan anggaran seperti ini juga dialami oleh satuan kerja-satuan kerja dalam wilayah KPPN Kediri. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya konsentrasi penyerapan anggaran belanja di akhir tahun anggaran pada satuan kerja di wilayah KPPN Kediri. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor dengan jenis analisis faktor eksploratif (Exploratory Factor Analysis-EFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terkonsentrasinya penyerapan anggaran belanja di akhir tahun anggaran disebabkan oleh pertama, “Faktor perencanaan anggaranâ€, menjelaskan variasi seluruh item yang ada sebesar 30,064 persen. Kedua, “Faktor pelaksanaan anggaranâ€, menjelaskan variasi seluruh item yang ada sebesar 14,362 persen. Ketiga, “Faktor pengadaan barang/jasaâ€, menjelaskan variasi seluruh item yang ada sebesar 9,655 persen. Keempat, “Faktor internal satuan kerjaâ€, menjelaskan variasi seluruh item yang ada sebesar 7,385 persen. Jadi secara kumulatif, variasi seluruh item yang ada mampu dijelaskan oleh keempat faktor adalah sebesar 61,466 persen, sisanya sebesar 39,534 persen dijelaskan oleh faktor lainnya di luar dari keempat faktor tersebut.
The economic growth of Indonesia that relatively stable over the last few years require the active role of various parties, one of them are the government. The government role is manifested in the expenditure policy called APBN and and translated again in budget execution documents (DIPA). But the aim of improving economic growth is not achieved because the budget was not balanced with the maximum absorption. In recent years, the expenditures of the Ministry / Agency has produced a pattern of spending with low absorption characteristics in the first semester and piled up at the end of the current budget year. The pattern of absorption of the budget as it was experienced by the government agency in the region of KPPN Kediri. By utilizing the Explanatory Factor Analysis (EFA), then, this research aims to identify and analyze the determinant factors causing the concentration of absorption of the budget at the end of the fiscal year in the government agency at the region of KPPN Kediri. This research finding suggests that a concentration on the absorption of the budget at the end of the fiscal year caused by several factors. First, “Budget planning factorâ€, that contributed to 30,064 percent of explanation of variation of overall items. Second, “Budget execution factorâ€, which explained for 14,362 percent. Third, “Procurement of goods / services factorâ€, that contributed for 9,655 percent. The last, “Internal of government agency factorâ€, which shared for 7.385 percent for the overall items . In cumulative, 61,466 percent of the variation of all items were possible explained by the EFA instrument. The 39,534 percent remined will be search from outside of the four mentioned factors.
Kata Kunci : penyerapan anggaran, APBN, DIPA, analisis faktor, perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengadaan barang/jasa, internal satuan kerja