Laporkan Masalah

EFISIENSI LAYOUT RAWAT JALAN RS HARAPAN MAGELANG

Etta Evita Chesario, Agastya, SE., MBA., MPM.

2011 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/MMR

Latar Belakang: RS Harapan adalah RS umum tipe C di kotamadya Magelang yang berdiri tahun 1992. Pada awalnya RS Harapan berbentuk yayasan dengan nama Wijaya Kusuma dan dalam perkembangannya menjadi PT Sinar Harapan Keluarga. Layout rawat jalan RS Harapan saat ini tidak mengelompokkan ruang berdasar fungsi mengakibatkan walking distance yang jauh bagi pasien maupun penyedia layanan kesehatan (dokter, perawat, petugas administrasi). Tujuan: Mengetahui apakah layout rawat jalanRS Harapan yang ada saat ini sudah efisien dan mengetahui layout yang lebih efisien daripada layout yang ada saat ini. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa total movement manusia antar ruang di departemen rawat jalan RS Harapan Magelang dengan layout asli yang terjadi adalah 6443 meter, sedangkan dengan layout hasil analisis dengan menggunakan POM for Windows total movement tersebut berkurang sebanyak 72.56 persen menjadi 1768 meter. Poliklinik yang semula berada di room 1 berpindah ke room 4, radiologi yang semula berada di room 2 berpindah ke room 3, laboratorium yang semula berada di room 3 berpindah ke room 2, farmasi yang semula berada di room 4 berpindah ke room 5, dan rehabilitasi medik yang semula berada di room 5 berpindah ke room 1. Setelah mempertimbangkan teori zonasi, penulis memiliki pandangan bahwa departemen radiologi, laboratorium dan farmasi tidak perlu dipindah ke ruang lain. Departemen poliklinik dipindah ke room 5, dan departemen rehabilitasi medis dipindah ke room 1 Kesimpulan: Layout rawat jalan RS Harapan Magelang saat ini belum efisien karena perbandingan antara jarak antar ruang dengan jumlah pergerakan fisik orang di poliklinik dan penunjang medis tidak proporsional. Layout rawat jalan yang efisien menurut hasil analisis dengan POM for Windows adalah pemindahan ruang departemen poliklinik ke room 4, departemen radiologi ke room 3, departemen laboratorium ke room 2, departemen farmasi ke room 5, dan departemen rehabilitasi medis ke room 1.Layout rawat jalan yang efisien menurut pertimbangan penulis, adalah departemen radiologi, laboratorium dan farmasi tidak perlu dipindah ke ruang lain. Departemen poliklinik dipindah ke room 5, dan departemen rehabilitasi medis dipindah ke room 1.

Background: RS Harapan is a C-typed private hospital at kotamadya Magelang since 1992, initially was a foundation called Wijaya Kusuma Foundation and later on became a limited named PT Sinar Harapan keluarga. The outpatient department in RS Harapan is physically inefficient regarding the scattered room that are not functionally grouped. It causes long walking distance for all patients, physicians, and administrative staff. Objective: to acknowledge whether the existing layout is physically efficient yet to identify a better and more efficient outpatient department layout. Method: this was a month study case carried out at outpatient departments at RS Harapan Magelang. Result: the results of the analysis over the existing layout depicted that the total movement of people walking between the rooms in outpatient department at RS Harapan was initially 6443 meter, yet the total movement of the proposed layout using POM for Windows software significantly decreased up to 72.56 percent becoming a mere 1768 meter. The ambulatory care moved to room 4, radiology to room 3, laboratory to room 2, pharmacy to room 5, physiotherapy to room 1. Considering the zonation theory, writer had a secondary opinion that none of the outpatient room need to be allocated. Instead of the ambulatory care and the physiotherapy room, they significantly in a need of allocation to room 5 and room 1. Conclusion: the existing layout of outpatient department in RS Harapan is inefficient since the comparison of outpatient rooms distances over physical movement between the ambulatory care and ancillaries department was unproportionate. The efficient outpatient layout according to analysis result using POM for Windows software was by allocating the ambulatory care department to room 4, radiology department to room 3, laboratory department to room 2, pharmacy department to room 5 and physiotherapy department to room 1. Besides, writer had a secondary opinion over an efficient outpatient layout which was to allocate none of the departments except the ambulatory care department and physiotherapy department to room 5 and 1.

Kata Kunci : layout rawat jalan, efisiensi, walking distance


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.