EKSISTENSIALISME RELEGIUS: TINJAUAN STRUKTURALISME GENETIK TERHADAP NOVEL JALAN TERBUKA KARYA ALI AUDAH
Bakti Sutopo, Dr. Novi Siti Kussuji I., M.Hum.
2011 | Tesis | S2 SastraPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap pandangan dunia novel Jalan Terbuka karya Ali Audah, mengetahui struktur naratif novel Jalan Terbuka, dan struktur sosialnya yang dimediasi oleh pandangan dunia tersebut sehingga menemukan makna total novel Jalan Terbuka. Makna total novel Jalan Terbuka ini dapat diungkap apabila novel dipahami sebagai satu kesatuan yang utuh. Alasan-alasan pemilihan novel Jalan Terbuka,antara lain karena novel tersebut erat dengan masalah manusia yang eksistensial, belum diteliti dengan strukturalisme genetik, sarat diskusi politik, filsafat, dan agama, serta terdapat homologi dengan Jakarta pada 1955-an. Dalam penelitian ini dimanfaatkan teori strukturalisme genetik dari Lucien Goldmann. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode dialektika. Metode tersebut diterapkan dengan dasar bahwa pemahaman dapat dilakukan secara bolak-balik, tanpa ada ujungnya. Penelitian ini dimulai dengan memformulasikan pandangan dunia eksistensialisme religius, dilanjutkan dengan menganalisis struktur naratif novel Jalan Terbuka, dan menganalisis struktur sosialnya.  Pandangan dunia yang diformulasikan dalam penelitian ini adalah pandangan dunia eksistensialisme religius, yakni suatu kesadaran usaha manusia menampilkan nilai-nilai luhur dalam dirinya untuk membuktikan bahwa dalam kehidupan ia bereksistensi dengan berdasar pada konsep-konsep agama yang mempunyai dua dimensi, yakni dimensi keimanan dan dimensi perilaku yang semuanya berpusat pada Tuhan. Berdasarkan formulasi pandangan dunia eksistensialisme religius tersebut, dapat dipahami bahwa struktur naratif novel Jalan Terbuka dan struktur sosialnya merupakan ekspresi eksistensialisme religius.Selain itu, berdasarkan analisis dapat dipahami bahwa novel Jalan Terbuka memiliki hubungan yang erat dengan struktur sosial Jakarta pada 1955-an, yakni saat akan dan selesai dilaksanakannya pemilu yang pertama sejak Indonesia merdeka. Dalam novel Jalan Terbuka ditemukan makna yang memiliki dua sisi. Satu sisi, novel Jalan Terbuka bermakna sebagai gambaran perjalanan manusia dalam rangka mencari eksistensinya di tengah-tengah permasalahan yang semakin kompleks dalam kehidupannya. Pencarian itu membawa manusia kepada pemahaman bahwa manusia adalah unsur yang yang terikat dengan unsur yang lain, terutama dengan Tuhan. Di sisi lain, novel Jalan Terbuka juga sebagai wujud respons kelompok kelas sosial tertentu terhadap situasi bangsa Indonesia ketika berproses menjadi negara yang merdeka dan demokratis.
This study to aims uncover novel worldview Jalan Terbuka by Ali Audah, to know narrative structure of novel Jalan Terbuka and its social culture mediated by worldview so that finds out the total meaning of novel Jalan Terbuka. The Total meaning of novel jalan Terbuka can be revealed if the novel is understood as an intact unity. This study utilized the genetic structuralism theory of Lucien Goldmann. The method in this study was dialectical method. The method was applied on the basic that understanding can be done back and forth, with no end. The study began by formulating religious existentialism worldview, followed by analyzing the narrative structure of novel Jalan Terbuka, and analyzing structure. The worldview formulated in this study was religious existentialism worldview, namely an awareness of human effort displayed good values of his own self to prove that in the life ndhe existed based on the concept of religion that has two dimensions, i.e belief and behavior dimensions that all which centered on God. Based on the formulations of this religious existentialism worldview it could be understood that the narrative and social structures of novel Jalan terbuka were an expression of religious existentialism. In addition, based on the analysis it could be understood that novel Jalan Terbuka has a close relationship with the social structure of Jakarta in 1955’s when first general election since the independence of Indonesia would be performed until it completed. In the novel Jalan Terbuka a two-side meaning was discovered. On one side meaning of novel Jalan Terbuka as a human struggle in the context searched out his existence in the middle of the problem that was more and more complex in his life. The search brought human to the understanding that human was an element bound with another element, especially with God. On the other side , Jalan Terbuka was also novel as a response form of particular social class group to the Indonesian nation struggles toward a free and democratic country.
Kata Kunci : eksistensialisme religius, pandangan dunia, struktur naratif, struktur sosial, sosial budaya, novel Jalan Terbuka, pada 1955-an