Laporkan Masalah

DUKUNGAN STAKEHOLDER TERHADAP PELAKSANAAN DISKUSI REFLEKSI KASUS DI RUMAH SAKIT JOG

Dedi MawardiPamungkas, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja perawat dan bidan adalah kebijakan nasional dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan perawat dan bidan. Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja mempunyai 5 komponen, salah satu dari komponen tersebut adalah Diskusi Refleksi Kasus (DRK) yang merupakan komponen yang sangat efektif dan efisien untuk mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan akuntabilitas perawat dan bidan. Di Rumah Sakit Jogja belum semua ruangan melaksanakan DRK, yang sudah aktif melaksanakan hanya ruang ICU. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif didukung dengan kuantitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2010–Februari 2011. Wawancara mendalam dilakukan kepada 18 responden terdiri dari Direktur Rumah Sakit, Kepala Bidang Paramedis, Kepala Seksi Keperawatan, Kepala Ruangan ICU dan 15 perawat yang melakukan diskusi refleksi kasus. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk survei kepuasan perawat dan dilakukan kepada 15 perawat. Observasi dan penelusuran dokumen juga dilakukan untuk kelengkapan data. Hasil: Dukungan stakeholder berupa pemberian ijin tempat administrasi ruangan ICU untuk pelaksanaan diskusi karena ruang ICU belum memiliki ruangan khusus untuk pelaksanakan diskusi, dana untuk konsumsi dan ATK, dan pemberian apresiasi kepada ruangan yang aktif melakukan diskusi. Pelaksanaan diskusi baik sesuai dengan rekomendasi yang dianjurkan oleh DepKes yaitu kasus yang disajikan merupakan kasus klinis maupun manajemen. Perawat juga merasa puas terhadap hasil pembelajaran melalui diskusi refleksi kasus. Kesimpulan: Diperlukan pembentukan tim monitoring untuk pelaksanaan DRK S monitoring dapat dilaksanakan secara langsung. Selain itu pemberian reward yang berupa materiil yang dapat meningkatkan motivasi peserta diskusi perlu dipikirkan oleh stakeholder rumah sakit.

Background: Performance Management Development System nurses and midwives are the national policies in order to improve the quality of the services of nurses and midwives. Performance Management Development System has five components, one of these components is the Discussion Reflection Case (DRK) is a component of a highly effective and efficient to develop the knowledge, experience and accountability of nurses and midwives.Hospital in Yogyakarta have all the room carrying out DRK, who has been actively carrying out only the ICU. Methods: This study was supported by quantitative research with qualitative case study design. The data was collected in December 2010 - February 2011. Depth interviews were conducted on 18 respondents consisting of the Director of Hospital Yogyakarta, Section Chief of Nursing, Head of the ICU room and 15 nurses who had discussions reflection case. This study used a questionnaire to nurse satisfaction surveys and interviews conducted by the hospital Director, Head. paramedics, kasi. nursing, Karu. ICU. Observation and tracking of documents is also done for the completeness of the data. Results: The support of stakeholders in the form of licensing where the administration of ICU for the implementation of discussion because the ICU does not have room for implementation discussion, funding for consumables and stationery and gift of appreciation to the room that active discussions. Implementation of good discussion in accordance with the recommendations advocated by the MOH is the case presented a clinical case and management.Nurses also felt satisfied with the results of learning through reflection discussions of cases. Conclusion: The establishment of the monitoring team for the implementation of the DRK to think that monitoring can be implemented directly, as well as the provision of material rewards that can increase the motivation of participants.

Kata Kunci : dukungan stakeholder, diskusi refleksi kasus, kepuasan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.