Laporkan Masalah

OPTIMALISASI PENYIAPAN DAERAH PANGKAL PERLAWANAN DALAM MEWUJUDKAN SISTEM PERTAHANAN WILAYAH (Studi Kasus Kodim 0618 / BS - Kota Bandung)

Sabar Simanjuntak, Prof. Drs. Kasto, MA.

2011 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Mencermati perkembangan lingkungan strategis (global, regional dan nasional) pada era berahirnya perang dingin saat ini, selain memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat dunia juga telah melahirkan gejala ancaman baru yang dikenal dengan ancaman asimetris (asymmetric threat). Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap penataan dan penyusunan sistem pertahanan dan keamanan negara-negara di dunia yang disesuaikan dengan trend ancaman yang ada. Atas dasar perkembangan lingkungan strategis dimaksud, mau tak mau atau suka tak suka Bangsa dan Negara Republik Indonesiapun diperlukan usaha-usaha peningkatan pertahanan negara melalui pertahanan wilayah sehingga sekalipun terjadi ancaman terhadap kedaulatan bangsa dan keutuhan wilayah negara Republik Indonesia, maka NKRI akan tetap tegak dan utuh. Peningkatan pertahanan negara tersebut dapat dilakukan melalui upaya peningkatan pertahanan wilayah-wilayah di Indonesia yang salah satu diantaranya adalah mengoptimalkan daerah pangkal perlawanan. Daerah pangkal perlawanan merupakan bagian tertentu dari satu ruang/wilayah pertahanan yang telah dipilih dan dipersiapkan sebagai pusat kegiatan atau pusat pengendalian perlawanan terhadap musuh maupun lawan, terutama dalam rangka pelaksanaan perang berlarut. Ruang lingkup kegiatan yang dilaksanakan adalah menghimpun daya tempur, daya intelijen, daya teritorial dan daya wilayah pada umumnya. Daerah tersebut juga merupakan pusat operasi gerilya dari mana kegiatan dilancarkan, tempat penyusunan kekuatan, konsolidasi, istirahat dan penimbunan barangbarang logistik. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan pembinaan teritorial yang didukung operasi intelijen dalam rangka mencegah penyusupan intelijen musuh dan penyiapan secara dini dukungan-dukungan operasi tempur bila sewaktu-waktu terjadi/diperlukan. Penelitian ini mencoba mengkaji, mendeskripsikan, dan menginterpretasikan kondisi daerah pangkal perlawanan, yang saat ini masih memerlukan peningkatan dari semua elemen pendukung daerah pangkal perlawanan tersebut, baik oleh Instansi Militer Pemerintah Daerah setempat maupun masyarakat di wilayah dimana Daerah Pangkal Perlawanan itu berada. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode penalaran deduktif dan induktif serta interpretasi. Pemilihan dan penetapan metode tersebut dilakukan peneliti dalam rangka pelaksanaan pembangunan di daerah penelitian dimaksud yang belum secara sinergis dilalukan terhadap fungsi pertahanan wilayah termasuk daerah pangkal perlawanan. Agar dioptimalkan di masa mendatang melalui pelaksanaan pembangunan fisik, penataan organisasi militer baik dari segi kualitas maupun kuantitas personel, serta pembinaan masyarakat.

Realizing the emerging strategic environment (global, regional, and national) in the post cold war era as today, apart from benefitting to the global community, also result in the new kind of threat known as asymmetric threat. This intensely gives impact to the order and arrangement of defense system and the security of the world nations which is adjusted to the current threat trend. On the basis of the mentioned emerging environment, there is no option to the Republic of Indonesia as a nation, requires efforts to enhance defence mechanism through region defense to anticipate any threat to the intact and integral nation of Indonesia, to uphold the Unity of Republic of Indonesia. The enhancement of defense can be done through the advanced regions defense mechanism in Indonesia, in which one is to optimalize resistance base region. The resistance base region is a particular part of defense area chosen and prepared to be the activity centre or resistance control centre against the enemy, mostly in the context of continued war. The coverage of activities are assembling combat forces, intelligent, territorial forces, and regional forces in general. The region also performs as the centre for guerrilla from where actions are conducted, power arrangement centre, consolidation, resting, and logistic storage. Apart from those, activity for territorial monitoring and surveillance activity is also performed, supported by intelligent operation in order to prevent infiltration of the enemy’s intelligent and to prepare in advance supports for combat operation if anytime required. This research attempts to analyse, describe, and interpret conditions in the resistance base region, which requires advancement from all supporting elements in the particular resistance base region, both by the Military Agency of Local Government in the locality as well as the entire community where the resistance base region is located. This research is a qualitatif in nature, using deductive and inductive thinking method, as well as interpretation. The attempt to chose and stipulate the method is background in the context of development implementation in which the area where the research is conducted has not applied a synergic regional defense function including in the resistance base region. To optimalized the mentioned in the future through physical development, military organization management both the personnels’ qualitatively and quantitatively, and also community education.

Kata Kunci : Pertahanan Wilayah, Daerah Pangkal Perlawanan, Pembangunan Daerah dan Optimalisasi.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.