Laporkan Masalah

STRUKTUR, SIMBOL, DAN MAKNA KERIS JAWA : RELEVANSINYA DENGAN MORALITAS BANGSA

NURHADI SISWANTO, S.FIL, Prof. Dr. Joko Siswanto

2011 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Penelitian yang berjudul Struktur, Simbol, dan Makna Keris Jawa : Relevansinya dengan Moralitas Bangsa, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami struktur fisik dan sosial keris Jawa, memahami dan menjelaskan berbagai makna dari simbol-simbol yang ada pada keris, menganalisis hakekat simbolisasi keris (metafisika keris) serta merumuskan filsafat moral yang tersirat dalam keris Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat studi pustaka. Adapun langkah-langkah metodis dalam penelitian ini pertama adalah dengan mengumpulkan data, baik data primer maupun data skunder. Setelah data terkumpul, data tersebut diolah dengan cara seleksi dan reduksi. Data tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan tema. Sementara, untuk menganalisis hasil penelitian maka digunakan metode historis dan hermeneutika untuk menemukan struktur fisik dan sosial keris, serta mengungkapkan berbagai makna dari simbolsimbol yang ada pada keris, serta sifat metafisisnya. Metode heuristika digunakan untuk merumuskan ajaran-ajaran moral yang ada pada keris dan relevansinya bagi moralitas bangsa Hasil penelitian adalah sebagai berikut, keris Jawa terbagi dalam tiga bagian yaitu warangka atau sarung keris, hulu atau pegangan keris, dan bilah atau bagian pokok keris. Simbol-simbol terdapat pada hampir semua bagian keris. Khusus pada bilah keris, simbol-simbol terdapat pada luk (jumlah lekukan), dapur (bentuk), dan pamor keris (gambar abstrak karena pencampuran logam). Penciptaan keris merupakan perpaduan dari keinginan, harapan, tujuan, dan manfaat yang diinginkan dari sang pemesan keris dengan olah rasa, karsa dan cipta sang empu yang terwujud dalam simbol-simbol pada luk, dapur dan pamor keris. Sang empu dalam proses tersebut, masuk dalam dimensi simbol-simbol umum yang berlaku dalam masyarakat Jawa. Keris Jawa bila dianalisa dari sudut metafisika simbol, maka terlihat simbolisasi keris Jawa pada golongan awam (masyarakat umum) lebih bersifat vertikal-transendental, pada golongan khusus (kaum intelek) simbolisasi keris Jawa berdimensi ganda yaitu vertikaltransendental, sekaligus horizontal-imanen, sedangkan pada golongan baru (yang menganggap keris adalah benda seni), simbolisasi keris Jawa lebih berdimensi horizontal-imanen. Secara simbolis leluhur orang Jawa mengajarkan berbagai ajaran moral yang tersimbolisakikan dalam keris Jawa, antara lain (1) ajaran tentang religiusitas dan kesadaran akan keterbatasan kekuatan manusia (2) ajaran untuk selalu rendah hati dan tidak sombong, (3) ajaran untuk selalu hidup selaras dengan alam, (4) ajaran agar hidup selaras dengan sesama manusia, dan (5) ajaran tentang kedinamisan dalam hidup

The research entitled Structure, Symbols, and Meanings of Javanese Keris, : Its relevance with Nation Morality, has aim to know physical structure and social structure of the Javanese keris, understanding and explaining the various meanings of the symbols that exist in the keris, and analyzing the nature of symbols in the keris (metaphysicss symbols). Also to formulate a moral philosophy in symbols that exist in the Javanese keris. This study is a library research. The methodological steps in this research are, first was collected data, that is primary data and secendary data. After data was collected, those data processing with selection and reduction. Data, then was grouped according to the theme. Meanwhile, to analyze the result to the research, its used histories and hermeneutics methods to know physical structure and social structure of the Javanese keris, understanding and explaining the various meanings of the symbols that exist in the keris, and analyzing the nature of symbols in the kris (metaphysicss symbols). Heuristics method use to formulate a moral philosophy in symbols that exist in the Javanese keris. Javanese keris divided into three parts, “warangka” or wrap, “hulu” or handles, and “bilah” or main section of the keris. The symbols found in almost all parts of the keris. Especially on a bilah the symbols found on luk (number of curve), dapur (form), and the pamor of the keris (abstract pictures because the mixing of metal). Creation of a keris is a mix of desires, hopes, objectives, and desired benefits from the buyer of the keris with a sense, intention and creativity of the Masters (“empu”) who embodied in the symbols on the luk, dapur and pamor of the keris. In the process, the Masters entry in dimension symbols generally accepted in the Java community. According the metaphysical symbol, the visible symbol of the Javanese keris for lay group (general public) is more verticall-transcendental. At a special group (the intellectuals) Symbolism Javanese keris is two-fold, ie, vertical-transcendental, as well as horizontal-immanent. While the new class (which is considered a keris is a piece of art), symbolism Javanese keris more dimension horizontal-immanent. Symbolically, the Java ancestor taught various moral teaching implicit in Javanese keris, include : (1) the doctrine of religiousity and awareness of the limitations of human power (2) subjects to be always humble an not arrogant (3) theaching to always live in harmoni with nature (4) the doctrine for living in harmony with fellow human, and (5) the doctrine of dynamism in life.

Kata Kunci : keris, orang Jawa, simbol, warangka, hulu, dapur, pamor


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.