Laporkan Masalah

KOMUNITAS MIKROARTHROPODA TANAH PADA LAHAN PENGGEMBALAAN SAPI (Bos indicus L.)

KARTINA DATI, S.Pd.Si., Prof. Dr. Jusup Subagja, M.Sc.

2011 | Tesis | S2 Biologi

Penelitian mengenai komunitas mikroarthropoda tanah dilakukan di lahan penggembalaan sapi di Desa Tamanwinangun, Kebumen, Jawa Tengah. Dalam penelitian ini dipilih tiga lokasi lahan penggembalaan sapi. Pengambilan sampel dilakukan delapan kali pada bulan Mei – Agustus 2010 setiap dua minggu sekali, masing-masing dengan dua belas ulangan. Ketiga lokasi tersebut adalah lahan yang tidak digunakan untuk penggembalaan sapi sebagai lahan kontrol, lahan yang digunakan untuk penggembalaan sapi selama 3 bulan dan sudah ditinggalkan selama 4 bulan, dan lahan yang digunakan untuk penggembalaan sapi selama 8 bulan dan sudah ditinggalkan selama 1 bulan. Mikroarthropoda tanah dikoleksi dengan menggunakan bor tanah dan diekstraksi dengan corong Tullgren. Mikroarthropoda yang telah dikoleksi diidentifikasi di laboratorium Ekologi dan dianalisis dengan ordinasi dua dimensi. Ukuran panjang tubuh diukur dengan menggunakan mikrometer. Parameter fisik dan kimia lingkungan dianalisis dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggembalaan sapi berakibat meningkatnya kemelimpahan dan stabilitas komunitas mikroarthropoda tanah. Namun disisi lain, aktivitas penggembalaan sapi dapat menurunkan keanekaragaman mikroarthropoda. Lahan yang digunakan untuk penggembalaan sapi selama 3 bulan dan sudah ditinggalkan selama 4 bulan mempunyai kemelimpahan dan stabilitas komunitas paling tinggi. Sedangkan lahan yang tidak digunakan untuk penggembalaan sapi mempunyai keanekaragaman mikroarthropoda paling tinggi. Fenomena ini terjadi tidak hanya disebabkan oleh adanya pengaruh aktivitas penggembalaan sapi dan lamanya penggunaan lahan untuk penggembalaan sapi saja, namun terjadi interaksi berbagai faktor baik faktor internal dan eksternal maupun faktor fisik dan kimia lingkungan. Ukuran Onychiuridae yang lebih kecil lebih banyak ditemukan pada lahan yang digunakan untuk penggembalaan sapi selama 8 bulan dan sudah ditinggalkan selama 1 bulan. Ukuran Isotomidae menunjukkan perbedaan yang tidak jelas pada Isotomidae berukuran besar dan kecil. Kemampatan tanah akibat injakan sapi dapat mengurangi jumlah mikroarthropoda yang berukuran lebih besar dan adanya akumulasi kotoran sapi dapat meningkatkan kemelimpahan dan stabilitas komunitas mikroarthropoda tanah.

This study on soil microarthopod community is conducted in the lands for cattle grazing in Tamanwinangun Village, Kebumen Regency, Central Java. In the study, three locations for sampling are selected. The sampling is done eight times from May to August 2010 two times a week, each with twelve repetitions. The locations are: a land with no use for cattle grazing as control land, a land used for cattle grazing for three months and left for four months, and a land used for cattle grazing for eight months and left for one month. Soil microarthropods are collected by using a soil auger and extracted by Tullgren funnel. Microarthropods collected are identified in ecological laboratory and analyzed with two-dimension ordinance. The size of body length is measured using micrometer. Physical parameter and chemical environment are analyzed by using ANOVA. Result of the study indicates that cattle grazing had the effect of increasing the richness and stability of soil microarthropod community. However, the cattle grazing activities could reduce the diversity of microarthropod community. The land used for cattle grazing for three months had the highest level of richness and stability of the microarthropod community, while that with no use for cattle grazing had the highest level of diversity of microarthropod community. The land used for cattle grazing for three months and left for four months had the highest level of richness and stability of microarthropod community. The phenomenon was not only caused by the effect of cattle grazing activities and the duration of land use for cattle grazing, but also by interactions of various internal and external factors as well as physical and chemical environment factors. Onychiuridaes with smaller size were more found in the land used for cattle grazing for eight months and left for one month. The sizes of Isotomidae showed the unobvious difference of Isotomidae with big and small sizes. Soil capacity resulted from cow throttles could reduce the number of microarthropod community with bigger size and the accumulation of cow feces could increase the richness and stability of soil micro-arthropod community.

Kata Kunci : komunitas, mikroarthropoda tanah, limbah organik sapi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.