Laporkan Masalah

PERANAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR TERHADAP ASUPAN GIZI, STATUS GIZI DAN LAMA RAWAT PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUP Dr HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2010

YUfrida Leni Fayakun, Susetyowati, DCN,M.Kes.

2011 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/GK

Latar Belakang : Malnutrisi merupakan masalah yang umum di Negara berkembang, termasuk di Indonesia. Situasi ini dapat memburuk di rumah sakit karena asuhan gizi yang tidak optimal. Proses asuhan gizi terstandar (PAGT) merupakan suatu model asuhan gizi yang dirancang untuk mempengaruhi dan mengintervensi apapun penyebab masalah gizi sehingga diharapkan dapat meningkatkan asupan zat gizi, status gizi dan berdampak pada lama rawat. Tujuan : untuk mengetahui peranan PAGT terhadap asupan zat gizi, status gizi dan lama rawat pada pasien yang di rawat di rumah sakit. Metode Penelitian : quasi eksperimental dengan rancangan one group pretest-postest design. Jumlah subjek 51 orang dengan risiko malnutrisi saat awal penelitian dan mendapat PAGT selama perawatan. Data diproses dengan menggunakan software komputer. Data dianalis dengan uji yang sesuai. Hasil : 91,54% asupan energi dan 118,07% asupan protein terpenuhi selama mendapat PAGT dengan peningkatan yang signifikan (p<0,05) sebesar 49,08% energi dan 62,64% protein. Peningkatan tersebut berhubungan secara signifikan (p<0,05) dengan perubahan berat badan & IMT saat pulang (r=0,6), yang meningkat secara signifikan (p<0,05) masing-masing 0,96% pada berat badan & 0,99% pada IMT. Perubahan status gizi tersebut tidak berhubungan secara bermakna dengan lama rawat (p>0,05). Kesimpulan : Selama mendapat PAGT, asupan zat gizi dan status gizi meningkat & berhubungan secara positif, tetapi perubahan status gizi tidak berhubungan dengan lama rawat.

Background: Malnutrition is prevalent in developed countries, including in Indonesia. This situation can be aggravated in hospital due to inadequate care process. The standardized nutrition care process (SNCP) is a model of nutrition care designed to affect any causes of nutrition problem and give intervention in order to improve nutrient intake, nutrition status and that brings effect to length of stay. Objective: To identify the role of SNCP to nutrient intake, nutrition status and length of stay of inpatients. Method: The study was a quasi experiment that used one group pre test post test design. Samples consisted of fifty one people at risk malnutrition during preliminary study and got SNCP during hospitalization. Data were analyzed related to test. Result: 91,54% of energy intake and 118.07% of protein intake were fulfilled during SNCP with significant increase (p<0.05) as much as 49.08% energy and 62.64% protein. That increased significantly (p<0.05) with weight change & body mass index (BMI) at hospital discharge, as much as 0.96% weight change & 0.99% BMI. The change of nutrition status was not significantly associated with length of stay (p>0.05). Conclusion: During SNCP, nutrition intake and nutrition status of could be increased & was positive correlation, but the change of nutrition status not associated with length of stay.

Kata Kunci : proses asuhan gizi terstandar, malnutrisi di rumah sakit asupan zat gizi, status gizi, lama rawat


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.