Laporkan Masalah

PERAN ELIT AGAMA DALAM SITUASI PASCA KONFLIK (STUDI KASUS KERUSUHAN KOJA/MAKAM MBAH PRIOK)

Bram Marantika, Dr. Zuly Qodir

2011 | Tesis | S2 Magister Perdamaian & Resolusi Konflik

Tanjung Priok adalah sebuah daerah yang terkenal sebagai daerah pinggiran di Jakarta yang memiliki kehidupan yang cukup keras karena merupakan daerah pelabuhan. Pada 14 April 2010 terjadi bentrok antara masyarakat di Tanjung Priok kecamatan Koja dengan Satpol PP terkait rencana penggusuran makam “Mbah Priok”. Salah satu kasus besar yang pernah terjadi di Tanjung Priok sebelum peristiwa Mbah Priok adalah pada tahun 1984 atau lebih terkenal dengan “Peristiwa Priok” merupakan sebuah kasus berdarah yang menghadapkan masyarakat Priok beragama Islam dengan pemerintah. Dalam membina perdamaian dan sebuah resolusi konflik semua pihak perlu terlibat agar perdamaian dapat bertahan lama. Partisipasi masyarakat merupakan basis untuk kesinambungan pekerjaan guna mengembangkan perdamaian . Partisipasi masyarakat dapat berupa partisipasi mayarakat biasa, aparat pemerintah, pemuka agama, peran wanita, remaja, pemuda maupun elemen masyarakat lainnya. Peran semua stakeholder tersebut juga melibatkan para elit agama. Penelitian ini bertujuan untuk membahas apa saja yang dilakukan elit agama untuk mempertahankan perdamaian yang terjadi antara masyarakat yang terlibat bentrok dengan pihak pemerintah pasca kesepakatan damai yang terjadi. Selain itu juga studi ini untuk mengurainkan peran elit ulama dalam membangun perdamaian, dan juga kenapa mereka berperan atau tidak berperan dalam perdamaian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan melalui field research dan studi kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara sedangkan studi kepustakaan melalui mencari literatur yang relevan. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa elit agama memiliki peran dalam situasi pasca konflik makam Mbah Priok meskipun tidak optimal, ulama berperan dalam situasi pasca konflik sebagai penengah dan juga penyembuh. Peran yang dilakukan oleh ulama belum berkesinambungan dan sistematis. Faktor-faktor yang melatar belakangi peran elit agama dalam situasi pasca konflik makam Mbah Priok adalah rasa tanggung jawab moral terhadap umat dan juga permintaan dari pihak yang berkonflik maupun pihak lain yang prihatin terhadap konflik ini.

Tanjung Priok is an area known as the suburb in Jakarta who have a hard enough life as it is a port area. On 14 April 2010 clashes between communities in the Tanjung Priok district Koja Satpol PP associated with the tomb of the eviction plan \"Mbah Priok\". One of the major cases that have occurred in Tanjung Priok before Mbah Priok incident was in 1984 or the more famous \"Priok Incident\" is a case that exposes bloody Priok Muslim community with the government In fostering peace and conflict resolution all parties need to be involved in order that peace can be lasting. Community participation is the basis for the continuity of work in order to develop peace. Community participation can be used to sustain community participation, government officials, religious leaders, the role of women, adolescents, youth and other community elements. The role of all stakeholders are also involved the religious elite. This study aims to discuss what is being done to maintain peace religious elite that occur between people who clashed with the government after a peace deal is happening. In addition, this study for elite scholars mengurainkan role in building peace, and also why they play a role or no role in the peace This study used descriptive qualitative methods, through field research and literature study. Fieldwork was conducted by means of observation and interviews while the study of literature through a search of relevant literature The results of this study found that the religious elite has a role in Mbah Priok’s postconflict situations tomb although not optimal, the clergy plays a role in post-conflict situations as a mediator and healer. The role performed by the clergy has not been continuous and systematic. Factors that background for the role of religious elites in post-conflict situations Mbah Priok is a sense of moral responsibility toward the people and also the demand from the conflicting parties and other concerned parties to this conflict.

Kata Kunci : pasca konflik, peran elit agama, makam Mbah Priok


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.