PERBEDAAN KLINIS PASKA OPERASI PTERIGIUM SECARA AUTOGRAF ANTARA LEM FIBRIN DENGAN BENANG POLYGLYCOLIC ACID 10-0
Mandiri Nindiaari, dr. Agus Supartoto, Sp.M(K).
2011 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDSTantangan utama pada operasi pterigium adalah mencegah kekambuhan. Telah dilaporkan bahwa transplantasi autograf konjungtiva merupakan metode paling efektif dalam menurunkan angka kekambuhan (2-9%) dan terjadinya komplikasi. Namun, metode merekatkan autograf konjungtiva dengan cara jahitan tampaknya memiliki beberapa kerugian. Lem perekat jaringan adalah alat alternatif dalam merekatkan graf diharapkan dapat mempersingkat durasi operasi, meminimalisasi rasa tidak nyaman paska operasi, dan menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya komplikasi yang diakibatkan oleh jahitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa tampilan klinis pada kelompok lem fibrin lebih baik daripada kelompok benang PGA 10- 0 untuk merekatkan autograf konjungtiva paska eksisi pterigium setelah aplikasi MMC. Penelitian dilakukan terhadap 36 mata pterigium primer dengan cara autograf konjungtiva, kelompok 1 (n=19) direkatkan dengan lem fibrin dan kelompok 2 dengan benang 10-0 (n=17). Penilaian diamati pada hari ke-2, minggu 1, minggu 2 dan minggu 4 paska operasi. Dilakukan dokumentasi dengan kamera digital yang terstandarisasi dan pengisian kuesioner oleh pasien pada tiap kunjungan untuk menilai rasa nyeri, mata berair, mengganjal dan gatal dengan VAS. Hasil penelitian didapatkan bahwa keluhan-keluhan subyektif seperti rasa nyeri, rasa mata berair, dan rasa gatal pada kedua kelompok tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok, namun rasa mengganjal di hari kedua paska operasi pada kelompok lem fibrin terbukti lebih rendah daripada kelompok benang (p=0,016). Proporsi inflamasi konjungtiva derajad berat pada kelompok benang terbukti lebih tinggi daripada kelompok lem fibrin di hari kedua paska operasi (p=0,001), namun proporsi perdarahan subkonjungtiva derajad berat tidak didapati adanya perbedaan antara kedua kelompok pada seluruh waktu follow-up. Sebagai kesimpulan, rasa mengganjal dan infamasi konjungtiva derajad berat di hari kedua terbukti lebih rendah pada kelompok lem fibrin daripada kelompok benang.
The prime challenge of pterygium surgery is prevention of recurrence. Conjunctival autografting after pterygium excision is associated with lower recurrence rates (2%–9%) and relatively few sight-threatening complications. The use of suture materials requires a high degree of surgical skill and is associated with several disadvantages, including prolonged operating time, postoperative discomfort, and potential for suture-related complication. Tissue adhesives are alternative means for attaching conjunctival grafts and may shorten operating time, improve postoperative comfort, and avoid suture-related complications. The purpose of this study is to compare the clinical results using fibrin glue versus PGA 10-0 suture for attaching conjunctival autograft after pterygium excision with MMC application. There were 36 eye undergoing primary pterygium surgery with conjunctival autograft were allocated into 2 groups; group 1 (n=19) had fibrin glue for attaching the autograft, whereas group 2 (n=17) had PGA 10-0 suture. Clinical assessment was performed on days 2, week 1, week 2, and week 4 after surgery. Patients underwent standardized digital photograph and completed a questionnaire at each follow-up visit, grading pain, ephiphora, foreign body sensation, and itchy with VAS. The results of this study showed that there were no significantly differences for pain, epiphora, and itchy degree between both groups at all follow up times, but there was significantly difference for foreign body sensation at day 2 that glue group was less than suture (p=0,016). There was statistically difference for severe degree of inflammation at day 2 that glue group was less than suture (p=0,001), but no statistically difference for subconjunctival bleeding between both groups at all follow up times. As conclusion, foreign body sensation and severe conjunctival inflammation degree at day 2 in glue group had lesser than suture group.
Kata Kunci : Lem fibrin, PGA 10-0, autograf konjungtiva, pterigium primer, MMC.