POTENSI BANTENG (Bos javanicus) SEBAGAI DAYA TARIK UTAMA WISATA SATWA LIAR DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI
Saptuti Gamayanti, Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc.
2011 | Tesis | S2 Ilmu KehutananKawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri merupakan hutan hujan tropika dataran rendah yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi sebagai habitat flora dan fauna yang dilindungi dan endemik. Bandealit di TN. Meru Betiri memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai lokasi pengamatan satwa liar yang dilindungi yaitu banteng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi banteng sebagai daya tarik utama wisata satwa liar dan obyek daya tarik pendukung serta menyusun strategi pengembangan wisata satwa liar banteng di TN. Meru Betiri. Data populasi banteng dan aktivitas hariannya dikumpulkan melalui search sampling, concentration count dan scan technique sampling. Observasi lapangan dan wawancara digunakan untuk mengidentifikasi potensi obyek daya tarik pendukung dan menyusun strategi pengembangan wisata satwa liar. Analisis data dilakukan dengan memetakan lokasi banteng dan obyek daya tarik pendukung menggunakan Arc.GIS 9.3, penghitungan alokasi waktu aktivitas harian, analisis deskriptif dan analisis SWOT. Berdasarkan jumlah banteng (Bos javanicus) yang dijumpai, waktu dan lokasi pengamatan yang telah diketahui secara pasti, maka banteng (Bos javanicus) di Resort Bandealit potensial dikembangkan sebagai daya tarik utama wisata satwa liar. Keberadaan obyek daya tarik pendukung di Resort Bandealit telah mampu menunjang rencana pengembangan wisata satwa liar banteng (Bos javanicus). Hasil analisis SWOT ditetapkan 6 alternatif strategi bagi pengembangan wisata satwa liar banteng (Bos javanicus) di Resort Bandealit, Taman Nasional Meru Betiri.
Meru Betiri National Park area is low land tropical rain forests with highly biodiversity as habitat of protected and endemic flora and fauna. Bandealit in Meru Betiri National Park has potency that can be developed as location to observe wildlife such as banteng. The aim of this research are to know banteng as main attraction of wildlife tourism, to know other tourism objects as attraction to support wildlife tourism and to arrange any development strategy of banteng wildlife tourism in Meru Betiri National Park. Data of banteng population and its daily activity are collected by using search sampling, concentration count and scan technique sampling. Field observation and interview are used to identify other tourism objects as attraction to support wildlife tourism and to arrange any development strategy of wildlife tourism. Data are analyzed by mapping banteng location and other tourism objects using Arc.GIS 9.3, calculating time budget of daily activities, using descriptive analysis and SWOT analysis. Based from the observation result about the number of banteng (Bos javanicus) population, time and location of observation, banteng (Bos javanicus) in Bandealit Resort are potentially developed as main attraction of wildlife tourism. Other tourism objects in Bandealit Resort will be able to support the development of banteng (Bos javanicus) wildlife tourism. Six priority strategies are resulted by SWOT analysis to develop banteng (Bos javanicus) wildlife tourism in Resort Bandealit, Meru Betiri National Park.
Kata Kunci : banteng (Bos javanicus), wisata satwa liar, Taman Nasional Meru Betiri