HUBUNGAN HIPOKALSEMIA DENGAN OUTCOME KLINIK PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT

dr. Siti Farida Setyaningrum, dr. Pernodjo Dahlan, Sp.S(K).

2011 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Stroke merupakan salah satu penyakit neurologi yang paling sering dijumpai dan merupakan penyakit neurologi terbanyak yang dirawat di bagian penyakit saraf. Kalsium dalam berbagai penelitian menunjukkan peranan penting dalam kejadian stroke iskemik akut. Kadar kalsium ekstraseluler berpengaruh terhadap kadar kalsium intraseluler pada kejadian stroke iskemik akut. Hipokalsemia berpengaruh terhadap kejadian perburukan outcome klinik pada penderita stroke iskemik akut. Tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan antara hipokalsemia dengan outcome klinik pada penderita stroke iskemik akut. Metode yang digunakan adalah rancangan penelitian cross-sectional (potong lintang) yang melibatkan 72 pasien stroke iskemik akut yang berusia >45 tahun yang dirawat di bangsal saraf dan unit stroke RS Sardjito. Kadar kalsium serum merupakan variabel bebas dan nilai Skala Stroke Gadjah Mada (SSGM) merupakan variabel tergantung. Hasil penelitian didapatkan 39 (54,2%) subjek laki-laki, sedangkan perempuan berjumlah 33 (45,8%) subjek dengan rerata usia adalah 62 (SD ± 9,6) tahun. Hasil analisis riwayat DM dan nilai SSGM diperoleh RP= 1,908 (95% CI= 1,129-3,226) dengan p=0,016. Hasil analisis kadar kalsium serum dan nilai SSGM diperoleh perbedaan yang bermakna secara statistik dengan nilai RP= 1,818 (95% CI= 1,026-3,223) dan nilai p=0,032. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hipokalsemia merupakan faktor risiko perburukan outcome klinik pada penderita stroke iskemik akut.

Stroke is one of the most common neurologic disorder and the most hospitalized in neurologic ward. In different studies, calcium showed an important role in acute ischemic stroke. In this kind of stroke, calcium extracellular has an impact on its level intracellularly. On the other hand, hypocalcemia has an impact on worsening of clinical outcome of the patients. The aim of this study is to find correlation between hypocalcemia and clinical outcome in acute stroke ischemic patients. This study is a cross sectional study, involving 72 patients with acute ischemic stroke age > 45 years, who hospitalization in stroke unit and neurology ward of Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. Level of calcium serum as dependent variabel and SSGM as independent variabel. We had seventy two stroke patients roled in this study, which 39 (54.2%) male subjects, and 33 (54,2%) female subjects and mean age was 62 (SD ± 9.6) years old. In our acute stroke ischemic patients, SSGM scores had a correlation with DM history with RP= 1.908 (95% CI= 1.129-3.226) with p= 0.016. After analyzing the serum calcium level and SSGM score we had a statistically significant difference with RP= 1.818 (95% CI= 1.026-3.223) and p value= 0.032. The conclusion of this study is hypocalcemi is a risk factor of worsening clinical outcome among patients with acute ischemic stroke.

Kata Kunci : kalsium serum, stroke iskemik akut, outcome klinik