Laporkan Masalah

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKSTUR WACANA CERITA ANAK BERBAHASA INGGRIS DAN PERAN KEDUANYA DALAM PENYAMPAIAN PESAN MORAL KEPADA ANAK-ANAK

Fani Kusumawardani, Dr. F.X. Nadar, M.A.

2011 | Tesis | S2 Linguistik

Buku cerita anak-anak bilingual berbahasa Indonesia dan Inggris yang ditulis dan diterbitkan oleh penulis dan penerbit Indonesia merupakan fenomena yang tengah berkembang di masyarakat Indonesia sekarang ini. Pada umumnya, buku cerita tersebut ditujukan untuk mengenalkan bahasa Inggris sejak dini kepada anak melalui cerita. Penelitian mengenai aspek kebahasaan wacana cerita anak berbahasa Indonesia sudah cukup banyak dilakukan. Akan tetapi, penelitian mengenai aspek kebahasaan wacana cerita anak berbahasa Inggris yang ditulis dan diterbitkan oleh penulis dan penerbit Indonesia sepanjang pengetahuan penulis belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan struktur wacana cerita anak berbahasa Inggris, 2) mendeskripsikan tekstur wacana cerita anak berbahasa Inggris, dan 3) menjelaskan peranan struktur dan tekstur wacana dalam menyampaikan pesan moral wacana cerita anak berbahasa Inggris kepada anakanak. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan populasi buku cerita anak bilingual berbahasa Indonesia dan Inggris. Populasi penelitian ditentukan secara purposif dengan kriteria tertentu (Sudjana, 1988: 74). Sampel buku diambil dari populasi tersebut secara acak dengan dibatasi sejumlah 15 buku dengan pertimbangan kecukupan data. Data diambil dari teks berbahasa Inggris dari buku cerita bilingual tersebut, kemudian dicatat dan diklasifikasikan sesuai tujuan penelitian. Kemudian, data tersebut dianalisis dengan metode agih (Sudaryanto, 1993: 15) dengan menerapkan teori Halliday-Hasan mengenai struktur dan tekstur wacana (Halliday-Hasan, 1976 dan 1985). Setelah itu, hasil analisis data disajikan dengan metode informal, yakni penyajian dengan menggunakan kata-kata biasa tanpa simbol-simbol (Sudaryanto, 1993: 145). Hasil analisis data menunjukkan bahwa, pertama, terdapat variasi struktur dalam wacana cerita anak berbahasa Inggris. Struktur wajib wacana adalah eksposisi, inciting moment atau rangsangan, klimaks, dan penyelesaian permasalahan. Struktur pilihan wacana adalah developing conflict atau rumitan, denouement atau regangan, dan evaluasi atau coda atau kalimat pernyataan maksud atau pesan penulis. Variasi struktur tersebut terjadi pada struktur pilihan. Kekhasan struktur wacana cerita anak berbahasa Inggris adalah dimungkinkannya ketiadaan konflik antartokoh cerita sekaligus dimungkinkannya kemunculan evaluasi atau coda pada sebagian besar cerita. Hasil yang kedua adalah bahwa tekstur wacana cerita anak berbahasa Inggris dibentuk oleh komponen utama berupa ikatan kohesi, yang dibangun oleh alat-alat kohesi, yakni yang bersifat gramatikal berupa referensi, subsitusi, elipsis, dan konjungsi, serta yang bersifat leksikal. Setiap alat kohesi tersebut membentuk pertalian kohesi wacana cerita anak berbahasa Inggris dengan caranya masingmasing. Hasil yang ketiga atau terakhir dari penelitian ini adalah bahwa baik struktur maupun tekstur wacana cerita anak berbahasa Inggris memiliki peranan dalam menyampaikan pesan moral. Struktur wacana cerita anak berbahasa Inggris yang mengandung konflik antartokoh cerita menyampaikan pesan moral melalui penyajian pertentangan antara kebaikan dan keburukan, yang pada akhirnya selalu dimenangkan oleh kebaikan. Hal ini memberikan contoh tentang realitas kehidupan pada anak-anak mengenai pertentangan kedua hal tersebut. Diharapkan melalui penampilan konflik ini anak-anak dapat membedakan kebaikan dan keburukan, serta meengambil kebaikan, yang merupakan pesan moral cerita, sebagai pilihan. Struktur yang demikian membutuhkan penyimpulan dan pemikiran yang lebih oleh anak-anak sehingga lebih sesuai untuk anak berusia di atas lima tahun. Sementara itu, struktur cerita tanpa konflik hanya menyajikan contoh kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita sebagai teladan pada anak-anak. Anak-anak dapat secara langsung memahami kebaikan yang merupakan pesan moral cerita tanpa melalui pertentangan sehingga struktur yang demikian dapat dinikmati oleh anak-anak berusia di bawah lima tahun. Demikian halnya dengan struktur cerita yang mengandung evaluasi atau coda, pesan moral secara langsung disampaikan melalui struktur yang demikian sehingga lebih mudah dipahami anak-anak. Sementara itu, struktur cerita tanpa evaluasi atau coda membutuhkan proses penyimpulan mengenai pesan moral cerita oleh anakanak. Tekstur wacana juga berperan dalam menyampaikan pesan moral wacana cerita anak berbahasa Inggris. Dalam hal ini, alat kohesi yang paling berperan dalam hal tersebut adalah alat kohesi leksikal, terutama repetisi dan sinonimi, karena keduanya berkaitan langsung dengan kosakata-kosakata yang berhubungan degan tema ataupun pesan moral cerita. Sementara itu, superordinat dan kolokasi berperan mendukung tersampaikannya pesan moral dengan memberikan ilustrasi secara lebih mendetail mengenai pesan moral tersebut. Terakhir, alat kohesi gramatikal berupa referensi, subsitusi, dan elipsis juga berperan dalam penyampaian pesan moral wacana cerita anak berbahasa Inggris dengan cara membentuk ikatan kohesi sehingga terciptalah kepaduan gagasan wacana yang memperlancar tersampaikannya pesan moral wacana cerita anak berbahasa Inggris kepada anak-anak.

Nowadays, bilingual children’s story books written in bahasa Indonesia and English, which are written and published by Indonesian authors and publishers are mushrooming in the Indonesian society. Those books are widely used in order to introduce English to children through story as early as possible. Researches on linguistic aspect of Indonesian children’s story discourse have been conducted extensively. However, research on linguistic aspect of English children’s story discourse written and published by Indonesian authors and publishers has not been conducted yet. This research aims at 1) describing the structure of English children's story discourse, 2) describing the texture of English children's story discourse, and 3) explaining the roles of such structure and texture in conveying the moral teachings in the English children's story discourse. This is a descriptive-qualitative research, with bilingual children's story books as the population. The population is determined purposively according to certain criteria (Sudjana, 1988: 74). The samples are taken from the population with random technique by taking the titles of the story books randomly. The number of the story books taken is 15 books, considering the sufficiency and availability of the data. The data taken from the English text of the story books are then classified according to the objectives of the research. Then, they are analyzed using distributional method (Sudaryanto, 1993: 15), applying Halliday-Hasan's theory on discourse structure and texture (Halliday-Hasan, 1976 and 1985). Finally, the results of data analysis are presented in informal method, i.e. the method of presenting the results of data analysis with ordinary words, not with symbols (Sudaryanto, 1993: 145). Analysis of the data shows that, first, there are varieties in the structure of English children's story discourse, i.e. the structure with obligatory component such as exposition, inciting moment, climax, and final suspense, and also the structure with optional component such as developing conflict, denouement, and evaluation or coda. The specialty of structure of English children's story discourse is found in the optional structure, which is the possible absence of conflict between the characters in the story as well as the frequent presence of evaluation or coda in the story. Next, the second result, the texture analysis of English children's story discourse shows that the cohesion tie as the principal component of discourse texture is formed by five tools, i.e. reference, substitution, ellipsis, conjunction, and lexical cohesion, which are all found in English children's story discourse. Last, the third result of analysis shows that both structure and texture have role in conveying moral teachings in English children's story discourse. Each variety of structure has its own function to convey the story's moral teaching. The structure with conflict between the characters enables children to see the example of reality in life, i.e. the conflict between goodness and badness. The stories then always bring the goodness as the winner, as well as convey their moral teachings at the same time. In this case, children are expected to infer such moral teachings by themselves, and thus, considering the complexity of their structure, usually the stories with this structure are recommended to children aged older than five years old. Next, stories without conflict between the characters simply show how the goodness as the moral teaching is done by the characters, in order to be followed by the children. The same is true with the stories presenting evaluation or coda. In such kind of stories, children can simply understand the moral teachings from the evaluation or coda. Meanwhile, for stories without evaluation or coda, children are expected to infer the moral teachings. Then, in terms of texture, the most important cohesion tool in conveying the moral teachings in English children's story discourse is lexical cohesion, particularly repetition and synonymy, because they are closely related to vocabulary used in the story's themes and moral teachings. Meanwhile, superordinate and collocation support the conveyance of moral teachings by giving detailed illustrations in the moral teachings. Furthermore, the grammatical cohesion tools such as reference, substitution, ellipsis, and conjunction support the conveyance of moral teachings by forming cohesion tie which in turn will form unity of discourse ideas.

Kata Kunci : wacana cerita anak, struktur, tekstur, ikatan kohesi, pesan moral.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.