Laporkan Masalah

KAJIAN KINERJA JARINGAN AIR BERSIH (STUDI KASUS DI PDAM TIRTA INDRA RENGAT KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU)

Suwirman, ST, Prof. Dr. Ir. Radianta Triatmadja, Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Mag.Pengl.Sumberdaya Air

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap manusia sehingga harus dapat tersedia dengan baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan. Ketersediaan air bersih ditentukan oleh adanya sumber air dan jaringan yang mampu melayani kebutuhan masyarakat secara umum. Permasalahan yang terjadi pada jaringan eksisting berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pelayanan. Penelitian ini dilakukan pada PDAM Tirta Indra Rengat, Kecamatan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, dengan melakukan simulasi menggunakan WaterNet 2.2. Untuk mendapatkan suatu kondisi jaringan yang optimal dilakukan optimalisasi terhadap sistem jaringan eksisting dan selanjutnya dilakukan analisis kajian untuk pengembangan sehingga kuantitas dan kontinuitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk mengetahui jumlah pemakaian air (liter/orang/hari) dan kondisi sosial masyarakat dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada renponden secara acak. Untuk mengetahui kinerja operasional jaringan eksisting maupun prediksi kinerja operasional jaringan pengembangan digunakan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM Hasil simulasi WaterNet jaringan eksisting dengan aliran berubah diketahui bahwa kinerja jaringan eksisting tidak optimal yaitu banyaknya aliran laminer pada pipa dan air di dalam tangki selalu meluap menyebabkan terjadinya kehilangan air dan mengganggu efisiensi pompa. Optimalisasi jaringan eksisting dilakukan dengan mengurangi beberapa pipa yang dianggap tidak efisien, diantaranya adalah pipa nomor 6, 25, 30, 40, 41, 136, 140, 143, 151, 154, 184, dan memperbesar kapasitas tangki dari 300 m3 menjadi 987,75 m3 Optimalisasi jaringan pengembangan dilakukan dengan memperbesar kapasitas produksi pada IPA II dari 10 liter/detik menjadi 15 liter/detik, mengganti semua pipa diameter 30cm dan 25cm menjadi diameter 20cm, menambah 9 buah pipa dimeter 15 cm pada daerah pengembangan, menambah 1 unit mesin pompa air dengan kapasitas 30 liter/detik yang ditempatkan berdekatan dengan tangki, dan memberlakukan sistem pompa bersyarat pada pompa 1 dan pompa 3. Evaluasi kinerja operasional jaringan PDAM Rengat menunjukan nilai kinerja sampai tahun 2008 adalah 13,62% dan termasuk dalam kategori kurang (nilai kinerja >12 – 18). Prediksi kinerja operasional jaringan pengembangan tahun 2012 sebesar 13,62, tahun 2015 sebesar 16,17 dan tahun 2020 sebesar 25,53. termasuk dalam kategori Baik (> 24 – 30). Nilai kinerja operasional jaringan di atas 30 merupakan nilai kinerja tertinggi dimana nilai tersebut menunjukkan angka baik sekali bagi PDAM dalam menjalankan operasionalnya.

Clean water is one of the human basic needs that should be available appropriately in terms of its quality, quantity and continuity of service. The availability of clean water is determined by the presence of water resources and networks that generally can fulfill the public demand. The problems that occur on the existing network may affect directly toward the service performance. This research was conducted on PDAM Tirta Indra Rengat, Rengat district of Indragiri Hulu Regency, by performing simulations using WaterNet 2.2. To obtain an optimal network conditions, it was conducted an optimization of existing network system and then a study analysis for the development so that the quantity and continuity of service is appropriate toward the community demand. To determine the amount of water consumption (liters/person/day) and social conditions of the community, it was done by distributing a questionnaire randomly to the respondents. Thus, the operational performance of both existing network and the predictions of operational performance of the development is also used Kepmendagri No. 47 of 1999 on Guidelines for Performance Assessment of PDAM. The results of WaterNet simulation on existing network by changing flow shown that performance of the existing network was not optimal due to laminar overflow in the pipes and water that causing water loss and interfering pump efficiency. The optimization of existing network was done by reducing the number of pipes that considered inefficient, such as pipe number 6, 25, 30, 40, 41, 136, 140, 143, 151, 154, 184, and enlarging the tank capacity from 300 m3 to 987.75 m3 The optimization of network development is done by expanding production capacity at the IPA II from 10 liters/second to 15 liters / second, replacing all the pipe of 30cm and 25cm diameter to be 20cm, adding 9 pipes 15 cm diameter at the development area, adding 1 unit of water pumping machine with a capacity of 30 liters / second placed adjacent to the tank, pump system and impose conditional on pump 1 and pump 3. The evaluation on operational performance of PDAM Rengat showed its performance value of 2008 as 13.62% and considered poor category (performance value> 12-18). The Prediction of operational performance for development network in 2012 estimated as 13.62, 2015 of 16.17 and 2020 of 25.53. Included in the category Good (> 24-30). The value of operational performance of the network above 30 represents the highest performance since it shows a very good number for PDAM in running its operation.

Kata Kunci : Pipeline, WaterNet, Optimization, Performance


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.