Laporkan Masalah

Tindak tutur permintaan maaf dalam bahasa Inggris oleh penutur asli dan penutur bahasa Jawa Kajian strategi dan transfer budaya

Mezia Kemala Sari, Dr. F.X. Nadar, M.A.

2011 | Tesis | S2 Linguistik

Tesis ini mengkaji strategi tindak tutur permintaan maaf dalam bahasa Inggris yang dituturkan oleh penutur asli dan bukan penutur asli (penutur bahasa Jawa). Pengkajian dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan Pragmatik berdasarkan jenis-jenis strategi yang mengacu pada kode manual dalam CCSARP. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan pola strategi yang digunakan oleh penutur asli dan penutur bahasa Jawa dalam mengekspresikan permintaan maaf untuk kemudian dibandingkan antara keduanya dengan mencari persaman dan perbedaan serta pengaruh budaya yang tercermin dari strategi yang dipilih oleh penutur. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuisioner berupa Tes Melengkapi Wacana dalam bahasa Inggris yang disebarkan kepada 30 penutur asli dan 30 penutur bahasa Jawa. Data dikelompokkan berdasarkan tingkat keakraban dan status sosial penutur dengan lawan tutur dan dipisahkan antara penutur asli dan penutur bahasa Jawa untuk kemudian ditemukan tipe strategi permintaan maaf yang telah diklasifikasikan berdasarkan kode manual. Hasil penelitian adalah, secara umum, pola strategi permintaan maaf pada penutur bahasa Jawa adalah: sapaan, IFID, pertanggung-jawaban, penjelasan, perbaikan dan perhatian pada lawan tutur dengan dominasi IFID pada tuturan. Sementara pola strategi penutur asli terdiri dari: sapaan, IFID, perbaikan, pertanggung-jawaban, penjelasan dan penurunan situasi dalam jumlah persentase yang lebih kecil dari penutur bahasa Jawa. Permintaan maaf antara kedua penutur ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah penggunaan tiga besar strategi yakni IFID, pertanggung-jawaban dan perbaikan walaupun berbeda dalam jumlah persentase; kesamaan dalam kesimpulan bahwa semakin tidak akrab, maka strategi yang digunakan lebih sederhana dan kesamaan dalam menggunakan tindak tutur lain yakni berterima kasih pada konteks tertentu. Perbedaan yang signifikan terletak pada kompleksitas dan jumlah strategi yang mana penutur bahasa Jawa cenderung menggunakan strategi yang lebih banyak daripada penutur asli; kecenderungan penggunaan sapaan yang lebih sering digunakan oleh penutur bahasa Jawa dan persentase penggunaan strategi yang rata-rata lebih besar oleh penutur bahasa Jawa daripada penutur asli bahasa Inggris. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan terjadinya transfer budaya Jawa pada data bukan penutur asli yang ditandai dengan banyaknya penggunaan sapaan, kompleksitas tuturan, banyaknya penggunaan strategi perhatian pada lawan tutur, ekspresi penyalahan diri sendiri yang sesuai prinsip kesopanan dan budaya Jawa yang secara garis besar mementingkan keharmonisan hubungan, rasa hormat, rasa malu dan citra diri yang terefleksikan melalui pemilihan strategi. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi pemilihan strategi adalah: (a) situasi tutur; (b) jarak sosial; (c) tingkat keakraban; (c) tingkat kesalahan serta (e) latar belakang budaya penutur.

This thesis discusses apology strategies in English by native speaker and non-native speaker (Javanese). This descriptive study is presented within the framework of Pragmatics based on the forms of strategies due to the coding manual as found in CCSARP. The goals of this study are to describe the apology strategies in English by native speaker and Javanese speaker in expressing apology and then to compare both based on the similarities and the differences and also to know the influence of culture that can be seen through the choice of strategies. The data were collected through the use of questionnaire in the form of Discourse Completion Test which was distributed to 30 native speakers and 30 Javanese speakers. Data are classified based on the degree of familiarity and the social distance between speaker and hearer and then the data of native and non native will be separated and classified in accordance with the type of strategies in coding manual. The results of this study are: the pattern of apology strategies of Javanese speaker are: alerters, IFID, taking on responsibility, explanation, offer of repair and concern for the hearer with IFID domination in the utterances, while the pattern of apology strategies by native speaker are: alerters, IFID, offer of repair, taking on responsibility, explanation and downgrading with less number of percentage than Javanese speaker. Apologies in English by native speaker and Javanese speaker, as the study has shown, have the similarities as well as differences. The similarities are the use of top three strategies, they are IFID, taking on responsibility and offer of repair although different in number of percentage; the similarity in conclusion that the more unfamiliar, so the more simple strategies that are used; and the similarities in using another speech act, thanking, in particular situation. The main difference is the number and the complexity of strategies which non-native tends to use more strategies than native; non native tends to use more alerters than native; and the percentage of apology’s usage which in average, non native is higher than non native. Based on the result of analysis, there is cultural transfer of Java that happen in the data of Javanese speaker which are marked by the large number on using alerters, the complexity of utterances, many number of strategies like concern for the hearer and explisit self-blame which are suitable with Javanese culture that emphasize the harmonious relationship, respect, shame and face reflecting through the choice of apology strategies. Some factors that influence the choosing of strategies are: (a) context; (b) social distance; (c) familiarities degree; (d) level of offense and; (e) cultural background of the speaker.

Kata Kunci : Strategi permintaan maaf, Bahasa Inggris, Transfer Budaya


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.